Cemburu-

362 14 2
                                    

Pagi ini aku menjalani aktivitas ku seperti biasa. Setelah bersiap siap untuk berangkat sekolah. Aku segera turun dari tangga dan menghampiri bibi yang sudah kembali setelah pulang ke kampungnya.

"Selamat pagi bi"

"Eh neng Asvira. Sudah siap to? Kamu udah ditunggu mas Ravail di depan."

"Hah, sepagi ini dia udah datang bi?"

"Iya neng, dia tadi datang waktu neng masih mandi."

"Yaudah bi, panggilin Ravail ya. Biar bisa sarapan bareng"

"Oke siap neng."

Selang beberapa lama. Ravail menunjukan batang hidungnya. Dan menghampiriku di meja makan.

"Selamat pagi,sayang"

"Selamat pagi juga. Kenapa pagi-pagi sudah kesini?"

"Memang ada yang salah? Kau akan berangkat bersamaku."

"Yaya, aku sedang tak ingin bertengkar denganmu."

"Kau sudah sarapan?" kataku lagi.

"Belum, aku tadi cepat-cepat kemari."

"Kalau gitu ayo sarapan bersama. Kau mau selai apa?"

"Coklat" katanya singkat.

Aku mengoleskan selai coklat di rotinya dan menuangkan susu di gelas yang berada di meja. Lalu menaruhnya didepan piringku dan piring Ravail.

Aku melahapnya dalam diam. Ketika semuanya sudah habis tak  tersisa. Aku dan ravail segera beranjak untuk berangkat sekolah.

Ravail membukakan pintu mobilnya untukku. Ia memutari mobilnya dan membuka pintu sebelah kanan untuk ikut masuk kedalam mobilnya.

Aku duduk di sebelah Ravail yang akan mengemudikan mobilnya. Tak lupa ia memasang sabuk pengaman dan melajukan mobilnya.

Ketika sedang di perjalanan, Ravail sekilas melirikku lalu menepikan mobilnya. Aku menatapnya dengan pandangan bertanya.

Ia mencondongkan badannya, seketika itu aku terkejut, lalu tangan nya mengambil sesuatu yang berada di sisiku.

"Kau harus memakai sabuk pengaman agar tidak ditilang dan tetap aman saat berkendara."

Aku hampir mati karena terkejut tapi ia dengan santai memberiku tausiah saat ini. Aku mengerucutkan bibirku saat ia memandangiku. Setelah itu ia mengucup pipiku dengan kilat dan kembali mengemudikan mobilnya.

"Morning kiss" ucapnya.

"Kau mencurinya lagi, Ravail!"

"Haha aku tak bisa menahan untuk menciummu."

Maafkan aku telah membuatmu terkejut. Aku tau kau kesal gara gara aku mengejutkanmu tapi aku tak punya maksud apa apa. Kau juga lupa memasang sabuk pengamanmu.

Yaya, aku sudah me maafkanmu.  Lanjutkan menyetirmu. Kau tidak inginkan kita mati bersama hanya karna kau tak melihat jalan saat menyetir.

Haha itu tidak akan terjadi. Sebelum aku menikahimu dan tumbuh menua bersamamu.

"Hm, kau selalu menggodaku Ravail."

============================

Tak terasa aku telah sampai di sekolah. Aku segera mencopot sabuk pengamanku dan keluar dari mobil Ravail.

Ketika aku keluar aku melihat Firland sedang menatapku dari tadi. Aku langsung memalingkan kepala untuk menghindarinya. Untung saja setelah itu Ravail menyelamatkanku dengan mengajakku pergi dari parkiran. Semoga saja Ravail tak mengetaui kejadian tadi. 

Kiss Me Before FligthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang