A Happy Sunday

234 15 1
                                    

Kalau kalian bertemu hari Minggu, apa yang biasanya kalian lakukan? Istirahat dan bermain seharian? Atau memanfaatkan waktu itu untuk mengerjakan hal-hal yang belum kalian kerjakan?

Sebagai seseorang yang normal, yaitu normal dalam artian kebanyakan orang, maka mereka akan memilih istirahat dan bermain seharian. Dan, tepat sekali, itulah yang sering kulakukan sebagai seorang Ultimate Normal di hari Minggu.

Di satu sisi, Nanami yang merupakan Ultimate Gamer sudah pasti akan mengisi waktu luangnya dengan bermain game-game yang ada di perpustakaan game-nya. Mengunci diri dan berebah seharian hingga game yang belum dimainkan itu tamat. Hal inilah yang menyebabkan aku dan Nanami jarang bertemu satu sama lain di hari Minggu.

Akan tetapi, hari Minggu ini mungkin sedikit spesial——

"Hinata-kun, jalannya cepat sedikit!"

Untuk beberapa alasan tertentu, Nanami mengajakku keluar bareng di hari Minggu yang penuh dengan kesantaian ini. Dia kini menarik tangan kananku dan memaksaku untuk berjalan lebih cepat. Tapi, tentu saja tempat yang dia tuju adalah sesuatu yang berhubungan dengan game.

"Santai saja, Nanami. Kita tidak perlu buru-buru, tahu," ketusku kepada Nanami. Nanami nampaknya tidak menghiraukannya.

Tidak lama kemudian, kami pun sampai di sebuah stasiun game di mana di dalamnya termuat banyak game-game arcade yang memerlukan koin khusus untuk memainkannya. Kaki kami melangkah masuk, lalu sedikit ketakjuban masuk ke dalam benak kami.

"Woah..." sahut Nanami sambil memerlihatkan kedua belah matanya yang nampak berbinar-binar. Melihat itu, aku pun tak kuasa untuk menanyakan sebuah pertanyaan yang sejak tadi ada dalam benakku.

"Nanami baru kali ini datang ke tempat ini?"

Nanami berhenti berjalan. Dia lalu berbalik dan mendongakkan kepalanya ke arahku."Jangan bodoh, Hinata-kun. Aku adalah Ultimate Gamer. Dan aku sudah berkali-kali pergi ke tempat ini."

Aku tidak menjawabnya, dan hanya mengangguk iya kepada Nanami. Nanami lalu kembali menarik tanganku ke mana kakinya ingin melangkah hingga berhenti di sebuah shooting game zombie yang berjudul One Day in Apocalypse. Di depan konsol game itu, terlihat 2 orang laki-laki remaja yang sedang asik bermain sambil memegang kontroler senjatanya dan membidik dengan sangat fokus.

"Yang serius dong membidiknya!" ucap salah seorang laki-laki

"Ini aku lagi serius!" balas laki-laki yang di sebelahnya

Keduanya nampak kesusahan dengan musuh yang mereka hadapi di game itu. Terlihat jelas sekali dengan begitu banyaknya musuh-musuh yang tampat di layar, yang merupakan tanda bahwa mereka tak mampu mengatasinya. Lalu, tak lama kemudian, 2 laki-laki itu pun game over. Karakter yang mereka mainkan kehabisan bar darahnya dan mereka pun langsung terlihat sedikit lesu."Padahal tinggal sedikit lagi," ucap salah seorang dari mereka. Mereka pun meninggalkan game itu dengan wajah yang dongkol

"Ayo kita main ini, Hinata-kun!" ucap Nanami setelah kedua laki-laki itu berjalan cukup jauh lalu menyambar kontroler senjata yang telah terletak rapi. Dia lalu membidik ke layar di mana masih ditampilkan demo game dari One Day in Apocalypse. Aku hanya tercengang melihatnya.

"Umm, Nanami..." ucapku kepada Nanami, tapi tidak dihiraukannya. Dia masih asik dengan konsol senjata yang dia pegang.

Ya, sudahlah...

Kalau sudah seperti ini, tidak ada yang bisa kulakukan. Pada akhirnya, dia adalah Ultimate Gamer, game adalah dunia sesungguhnya untuk Nanami. Mungkin saja itu hanyalah sebuah kebohongan saat dia sudah sering pergi ke tempat ini, padahal ini adalah pertama kalinya. Mungkin saja, untuk beberapa alasan, dia sebenarnya tidak terlalu suka dengan game-game seperti ini. Sehingga membuatnya tidak pernah datang ke tempat ini. Atau mungkin saja dia terlalu malu datang sendirian datang ke tempat ini, sehingga dia tidak pernah datang ke tempat ini mengingat dia tak pernah memiliki seorang teman, kecuali aku tentu saja. Dan, kalau sudah begitu, aku hanya cukup pergi ke loket dan membeli beberapa koin untuk dimainkan—setidaknya, itulah yang akan kulakukan untuk Ultimate yang satu ini.

The Blooming Hope (HinaNami Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang