#03 NHBY

1.7K 175 9
                                    

Happy reading, guys. Semoga dapat feel-nya.

###

Seiring kepergian Amber tadi pagi, Seharian ini perasaanku sungguh tidak tenang.

Hari sudah malam, eonnie memanggilku segera turun menghampirinya untuk makan malam.

Sesampainya dimeja makan, seluruh tubuhku mendadak terasa lemas. Apa mungkin ini karena penyakit yang aku derita?. Sepertinya begitu.

Jessie eonnie masih memindahkan makanan ke atas meja. Aku hanya memperhatikannya tanpa berniat membantunya kali ini. Aku merasa sangat lemah, dan sepertinya baru kali ini aku mengalami hal tersebut.

Tenggorokanku terasa kering. Aku coba meraih gelas berisikan air mineral yang terletak tidak jauh dariku. Gelas kini berada di tanganku.

Arrgh. . .

Pyar. .

Kepalaku. Sakit sekali. Aku menekan kepalaku dengan tangan dikedua sisi, berharap sakit ini mereda.

"Krys. . Krys. Bertahanlah, eonnie akan segera menghubungi dokter." Kudengar suara eonnie begitu khawatir melihat keadaanku.

Sssshhh..

Aku bersesis menahan sakit agar suara yang ku hasilkan tidak semakin membuat eonnie cemas.

Kulihat eonnie berbalik, segera saja aku menahannya untuk tidak pergi dari sisiku.

"Gwaenchana, eonnie. Sakitnya mulai mereda. Aku haus, eonn." Lirihku jujur, masih menyentuh daerah kepala.

Kini eonnie telah menyodorkan segelas air mineral di hadapanku. Langsung saja aku menerima dan meminumnya hingga tak tersisa.

Kulihat eonnie masih dengan raut yang sama. Aku mulai tersenyum bermaksud mengurangi kecemasan yang ada pada dirinya.

"Krys. eonnie harap, apa pun yang kau rasakan, kau mau membaginya denganku. Andai saja aku bisa menggantikan rasa sakit yang kau rasakan..." Kini eonnie menundukkan, ku lihat setitik bulir air mata jatuh di pipinya.

Ku hapus air matanya, hanya ini yang bisa aku lakukan untuknya. Dia sangat menyayangiku, aku tahu itu. Dan aku tak ada niat untuk merebut kebahagiaannya bersama orang yang sangat ia kasihi. Meski perasaan ini jauh lebih besar dari sebelumnya.


***


Kring. . Kring. .

Suara dering telpon menyita perhatian ku dan Krystal. Aku segera menghampiri telpon rumah yang berada diatas meja tidak jauh dari kami.

Entah mengapa terasa berat saat kulangkahkan kakiku menuju telpon tersebut, seperti ada yang membebani.

"Yeoboseyo."

"Jessie. . .hiks." Suara tangis terdengar dari seberang sana. Setelah tahu siapa pemilik suara ini aku pun bingung.

"Ahjumma, apa yang terjadi?." Tanyaku dengan sedikit penekanan.

"Amber. . Dia mengalami kecelakaan. Saat ini ia sedang meracau memanggil-manggil namamu dan Krystal, Jess. Apa kalian bisa datang kemari sekarang juga?!."

Deg.

Seketika kaki ku terasa lemas seakan tak mampu menahan untuk menopang tubuhku. Namun sebisa mungkin aku untuk berusaha kuat. Kuyakinkan diriku bahwa Amber kini sangat membutuhkan aku yang notabene-nya adalah kekasihnya dan Krystal, yeoja yang masih ia cintai.

***

"Ahjumma, apa yang terjadi?." Mendengar nada bicara Jessica yang sedikit tinggi, Krystal pun seakan tertarik untuk mengetahui siapa yang tengah berbicara dengan eonnienya tersebut.

"Not Her, But You." (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang