Chapter 2 (End)

216 17 6
                                    

Lee dawon, mendengar kalau Youngmin masuk rumah sakit ia langsung bergegas kerumah sakit dengan ke2 orang tuanya. Sejak eomma dan appa Youngmin dan Hyolin meninggal keluarga Dawon lah yang ada disaat mereka kesusahan, sampai disaat seperti ini keluarga Dawon masih terus ersama mereka.
"Hyolin nuna~ bagaimana keadaan Youngmin hyung?" tanya Dawon panik
"Nee Hyolin-ah bagaimana keadaan adikmu? Kami langsung datang saat dengar Youngmin masuk rumah sakit" sambung Nyonya Lee aka Dawon eomma.
"kami belum tau, imo samchon dawon-ah. Kata dokter kita baru bisa tau kondisinya setelah 24 jam" jawab Hyolin memelas, ia tidak tau lagi harus apa jika dongsaengnya pergi menyusul orang tuanya, hanya Youngmin alasan Hyolin bertahan hidup sampai saat ini, jika Youngmin pergi. I don't know.
"Kau yang tegar Hyolin-ah, kami semua disini kita doakan semoga Youngmin baik baik saja" ucap Nyonya Lee.
"emmmhhh nuna kita dimana?" dengan cepat doa mereka dikabulkan. Youngmin sadar, walaupun dia masih sangat lemah ia mencoba berbicara.
"Young~ gwenchana? Hikss syukurlah kau sudah sadar" ucap Hyolin saat ia tau kalau Youngmin sudah siuman.
"Dawon-ah panggilkan dokter" ucap Tuan Lee.
"Nuna-ya nae gwenchana. Jangan menangis aku tidak suka melihatmu menangis" ucap Youngmin masih sangat lemah. Tak lama kemudian dokter datang dan langsung memeriksa keadaan Youngmin.
"bagaimana dok?" tanya Tuan Lee. Mereka (dokter dan tuan Lee) diluar kamar Youngmin dirawat.
"sangat membingungkan, keadaan jantungnya masih sangat lemah, tapi ia sudah sadar. Semoga ia bisa kuat." Jawab Dokter itu.
"Tapi apa dia akan sembuh?"
"kita hanya bisa berdoa, tuhanlah yang menentukan kelanjutannya" jawab dokter itu, setelah itu mereka ber2 kembali masuk kedalam kamar Youngmin.
"Dawon-ah" panggil Youngmin dengan nada sangat lemah sangat sangat lemah
"Nee hyung"
"aku ada permintaan, aku titip nunaku jika memang tuhan menginginkanku bersamanya" ucap Youngmin
"YAA YOUNGMIN-ah hikss kau tidak boleh hikss bicara seperti itu hikss hikss kau akan hikss sembuh hikss" ucap Hyolin masih terisak, dan isakannya itu semakin menjadi kala youngmin mengucapkan itu
"entahlah aku tidak yakin, aku rasa aku akan segera bertemu eomma dan appa"
"Dawon-ah tolong kau tuliskan surat dariku ntuk kwangmin" sambung Youngmin
Ia terus membacakan apa yang harus dawon tulis didalam suratnya, suratnya selesai dan diakhiri kata "saranghae".
"Gomawo" itulah kata kata terakhir yang keluar dari mulut Youngmin
Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiittttttt
Suara dari monitor yang menunjukkan frekuensi jantung youngmin menjadi garis datar, mata Youngmin tertutup untuk selamanya.
"Young! Young ireong!! YOUNGMINIREONA YOO!!! Hikss ohikss" tangis Hyolin kemali pecah saat itu juga, tidak hanya hyolin tapi semua yang ada didalam ruangan itu
"Dokter cepat tangani dia, jangan sampai dia pergi dokter~~ hikss huaaaa hikss hauaaa" 
"kau harus mengkhlaskannya, sekarang dia sudah tenang, dia tidak lagi merasakan sakit" ucap dokter itu.
Youngmin pergi untu selamanya menyusul ke2 orang tuanya. Kenangannya akan terus ada dibenak hyolin, dawon dan keluarganya. Dia sudah tenang sekarang, sudah tidak merasakan sakit lagi.
#SKIP
1 minggu kemudian......
Semenjak 1 minggu yang lalu kwangmin merasa sangat aneh. Tidak biasanya dia seperti ini, biasanya dia sangat ceria, periang dan sebagainya tapi sejak 1 minggu yang lalu ia seperti memiliki sesuatu yang mengganjal dipikirannya
Akhirnya ia memutuskan untuk menemui Youngmin dirumahnya. Ia ingin meminta maaf pada Youngmin karena hari itu ia tidak tau lagi harus apa. ia menyesal, seharusnya waktu itu ia mendengarkan apa yang dikatakan Dawon. Dan karena itulah ia ingin bertemu dengan Youngmin.
"Apa Youngmin ada? Aku ingin bertemu dengannya" tanya kwangmin pada Hyolin. Setelah seminggu hyolin sudah bisa merelakan dongsaengnya itu pergi meninggalkannya.
"Kau ingin bertemu Youngmin? Baiklah ikut aku sekarang" jawab Hyoln dengan expresi datarnya
"kemana?"
"Tentu saja ketempat Youngmin, sejak 1 minggu lalu aku dan dia pisa rumah. Naik mobilmu eotteo!" jawab Hyolin masih sangat datar
"pisah rumah. Oh baiklah"
Sesuai arahan dari Hyolin, kwangmin menjalankan mobilnya sampai pada tempat yang sangat tidak mungkin untuk ditnggali seseorang (Pemakaman)
"K-kenapa kesini?" tanya kwangmin bingung
"katanya mau ketemu Youngmin? Cepatlah" jawab Hyolin
"Tunggu!? Jangan bilang..." ucap Kwangmin tidak sanggup lagi melanjutkan perkataannya
"ini dia rumah baru Youngmin" akhirnya mereka sampai pada sebuah gundukan tanah yang masih basah, tentu saja karena makam itu baru 1 minggu.
✝RIP 조영민 (Jo Youngmin)✝
✝22 April 1995 – 28 Juni 2016✝
Seperti itulah yang terulis pada nisan tersebut. Seakan tidak percaya dengan apa yang ia lihat. *sebelumnya gue minta maaf, tanggal lahir gak sesuai. Gue Cuma gak mau fanfic gue jadi doa ntar
"haha kau pasti bercanda, nuna kau pasti bercanda kan. Diamana youngmin? Aku bertanya serius. Tidak mungkin dia tidur disini" ucap kwangmin masih tidak percaya
"Kwangmin-ah aku juga serius. Aku tau youngmin saat itu pulang denga keadaan menangis  karena kalian putus kan? Youngmin memang tidak sempat cerita tapi Dawon yang cerita padaku. Kenapa kalian sampai putus?"
"sebenarnya hanya masalah sepele saja. Karena Youngmin selalu terlambat saat kami kencan" jawab Kwangmin dengan penuh rasa bersalah
"apa kau pernah bertanya alasannya?"
"nee, dia selalu menjawab menemanimu kerumah sakit"
"kau percaya dengan jawabannya?" kwangmin hanya mengangguk "seharusnya kau jangan mempercayainya. Memang dia selalu kerumah sakit tapi bukan mengantarku" sambung Hyolin lalu memberkan surat terakhir dari Youngmin
"ini semua jawaban dari pertanyaanmu ada didalam surat ini" ucap Hyolin lagi.
Dengan cepat Kwangmin membuka dan membaca surat dari Youngmin itu.
Kwangmin-ah mianee karena aku selalu terlambat saat kencan kita. Maaf juga karena aku berbohong padamu tentang nunaku. Sebenarnya bukan dia yang sakit tapi aku. Aku mengidap penyakit jantung sejak 1 tahun kita menjadi sepasang kekasih mianee aku baru memberitahumu. Kau bilang itu adalah kencan terakhir kita, ternyata benar. Kalau kau menerima suratku ini itu artinya aku sudah tidak ada lagi didunia ini. Maafkan aku karena tidak pernah bisa menjadi kekasih yang baik untukmu. Maafkan aku. Kalau kau bertanya kenapa aku mengiyakan tawaran putus darimu, kau pasti berfikir aku tidak lagi mencintai mu iya kan? Kau salah! Aku sangat mencintaimu lebih dari apapun semua itu kulakukan karena aku tidak ingin kau khawatir denganku, dan karen aitulah aku baru memberitahumu tentang semua ini. Jo Kwangmin saranghae...........................................
Seperti itulah surat dari Youngmin. Kata demi kata membuat Kwangmintak kuasa menahan air matanya. Dia menyesal sangat menyesal karena Youngmin pergi untuk selamanya terlebih itu karena dirinya.
"emm kwang aku duluan ya" ucap Hyolin ia mengerti saat ini kwangmin butuh sendiri.
"hikss hikss" kwangmin tidak menjawab ia ternyata sudah terisak sejak ia membaca surat dari Youngmin.
Tak lama setelah Hyolin pergi. Kwangmin mendengar suara yang memanggil manggil namanya. suara yang sangat ia kenal
"Kwangie~ Kwangie~"
"Hikss Y-Young? Kaukah itu? Dimana kau? Jangan bersembunyi Youngie" ucap Kwangmin
"CK payah, heyy kwangmin yang kukenal tidak mudah untuk menangis" ucap sosok itu. Nee dia adalah arwah Youngmin yang bisa muncul dikuburan ini.
"Kau masih hidup?"
"Aniyaa, apa kau tidak melihat nisan itu. Oh iya kwangie apa kau mau memaafkanku?"
"nee aku sudah memaafkanmu"
"kalau begitu skarang aku sudah bisa tidur dengan tenang. Kwangie aku menunggumu disini" ucap soosok arwah youngmin lalu kembali menghilang
"Young!! Young!! Kau kemana? Jangan tinggalkan aku seperti ini hikss jaebal gajima Youngie" ucap kwangmin kembali terisak.
Sadar kalau Youngmin tidak mungkin kembali padanya, ia memutuskan untuk tidak menikah walaupun banyak yeoja dan uke yang mendekatinya. Cintanya hanya untuk Youngmin seorang, tidak ada yang mampu menggantikan posisi Youngmin dihatinya. TIDAK ADA!.
Penyesalan memang selalu ada dielakang. Itulah yang kurasakan saat ini. Aku akan terus sabar menunggu sampai waktuku dipanggil menghadap tuhan tiba. Sampai saat itu hanya butuh sedikit waktu untukku. Walau akan sangat lama. Jika saja aku tidak membuat Youngmin menangis saat itu mungkin dia masih bersamaku, yah itulah diriku yang menyesali semuanya sekarang. Takdirku memang bersama dengan namja cantik itu, tapi bukan didunia yang banyak memberiku pelajaran ini, melainkan ditempat alin yang lebih indah. Aku sangat menyesal . Jo Youngmin I'm sorry, and thank you for your true love for me. I want to see you again. saranghae

♨End♨

Yg ini ane tuntasin aja.

Penyesalan {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang