this is me

3

"Tell you what ?" Kataku kebingungan. Apa yang sebenarnya dia tanya? Aku tak mengerti sama sekali.

"Ah, tentang Ved... Gimana dia bisa sampe masuk Rumah Sakit?"

"Ya, tadi sih gue sempet ribut cuma gara-gara dia mau jemput gue, tapi dia tuh lagi di Club.. Dia mabok, Terus dia bilang dia mau jemput gue, and then gue ga mau lah.. Gue mikir, gimana dia bawa mobil kalo dia mabok, ya nggak?"

"Iya lah.. then ?"

"Kita debat.dia terus-terusan telepon gue, tapi nggak gue angkat. Di rumah pas gue telepon dia, ternyata yang angkat suster di rumah sakit. Suster itu bilang kalo dia masuk rumah sakit karena kecelakaan."

"I think he really love you, but caranya itu lho salah banget!" Kata Kamhyta.

"Iya. I don't know, babe... cuma dia yang tau!"
***
Di rumah sakit.

"Vedderick Christiawan?"

"Ruangan VIP-402"

"Terima kasih!"

"Iya. Sama-sama!"
Aku terus mencari ruangan VIP-402. Dan... akhirnya aku menemukannya. Di dalam ruangan yang cukup luas tersebut ada seseorang yang terlihat sedang sibuk menonton TV.

"Sayang.." kataku saat aku dan Kam memasuki ruangan rawatnya.

"..." tak ada jawaban darinya. Dia mengacuhkanku. Bahkan melihatku saja dia tidak mau.

"Bi.. kamu kenapa bisa begini sih?" Kataku. Dia menatapku tajam. Aku duduk di tepi tempat tidurnya. Tapi, sama saja. Dia tak menjawab perkataanku.

"Babe, why? You don't want me here? Okay.i'm go back to home."

"Bitch, please! eh, dia udah ke sini jauh-jauh ninggalin tugasnya yang udah deadline cuma buat lu, dan ketika dia sampai di sini, lu cuekin dia?"Kata Kam. Aku menatap Kam seolah berkata 'enough!'.

"Sayang, ini Kam, sahabatku. Maafin dia, yang... kata-kata dia emang pedes kalo ngomong." Kataku."Kam, bisa tolong tinggalin kami dulu? Gue mau ngomong sama pacar gue dulu. Makasih!" Kataku. Kam dengan tatapan betenya meninggalkan aku dan Ved dan menunggu di depan ruangan.

"Kenapa kamu ga angkat teleponku?" Katanya.

"Aku tadi di jalan, handphonenya udah mati." Kataku

"Oh."

"Maafin aku, Yang."