[Author's POV]
"Ma, aku pergi ya? Assalamu Alaikum," kata Naura sembari mengambil tasnya yang berada di sampingnya sedari tadi, lalu segera berlari keluar rumah.
"Waalaikum Salam, hati-hati ya nak!" sahut seorang wanita paru baya yang sedang berada di dapur.
Naura berjalan menuju mobil yang berisikan seorang sopir yang akan mengantarkannya menuju sekolah barunya itu. Saat di dalam perjalanan, Naura kelihatan sangat gugup. Untuk menghilangkan rasa gugupnya, ia mengambil sebuah benda berbentuk persegi panjang yang berada di dalam saku bajunya dan memainkannya.
Lima belas menit kemudian Naura pun sampai di sekolah barunya, SMA Citra Kreasi.
Sesampainya di sana, ia segera berlari masuk ke gerbang dan menuju lapangan tempat orang berbaris untuk mengikuti Masa Orientasi Siswa yang terakhir. Tapi saat ia telah dekat dengan barisan itu, tiba-tiba. Bruughhh....
"Auwww...," ringis Naura kesakitan.
Ia tidak sengaja menabrak seseorang yang ada di depannya. Naura pun tersungkur dan jatuh ke tanah. Dengan cepat ia bangkit dan meminta maaf kepada orang yang ditabraknya barusan. "Ma-maaf, gue tadi nggak sengaja nabrak lo," katanya yang sedikit terbata.
"Makanya kalau jalan tuh pakai mata, bukan pakai dengkul!" balas seorang cowok dengan gaya yang belagu.
"I-iya sekali lagi gue minta maaf," jawab Naura lalu meninggalkan cowok rese itu.
□□□□□Sesampainya di barisan, Naura ditahan oleh salah satu panitia osis yang bertugas menjaga berisan hari ini.
"Ee-eee.... tunggu dulu! Sini lo!" panggil panitia osis itu pada Naura.
Naura pun pergi menuju panitia osis yang memanggilnya. "Kenapa lo terlambat?" tanya Jihan, salah satu panitia osis yang sekaligus kakak kelas Naura dengan tatapannya yang tajam, setajam silet.
"Ma-maaf kak, saya telat, tadi di jalan macet banget kak." Bohong Naura agar bisa bebas dan tidak dihukum.
"Lo nggak usah bohong deh! Karena alasan lo itu basi," pekik Jihan dengan menekankan kata basi. "Sekarang lo pergi baris dibarisan sebelah sana!" Menunjuk ke arah kiri.
"Untuk apa kak?" tanya Naura yang kelihatan bingung.
"Nggak usah banyak tanya deh lo!Mendingan sekarang lo dengerin perintah gue!" suruh Jihan dengan tatapan sinisnya.
"Baik kak." Jawabnya sambil menunduk lalu berjalan menuju tempat yang di tunjuk oleh Jihan
Naura berbaris sendiri di tempat itu. Kurang lebih lima menit Naura menunggu Jihan datang. Tiba-tiba muncul seseorang yang berdiri di sampingnya. Naura yang sedari tadi menunduk karena panasnya terik matahari yang menyengat, tiba-tiba mengangkat kepalanya lalu melihat seorang cowok yang berdiri di sampingnya barusan.
"Lo?" kata Naura sambil menunjuk cowok itu dan mengerutkan keningnya. "Lo itukan cowok yang tadi. Ngapain lo di sini?" tanyanya bingung.
"Iya, kenapa emangnya?" balas cowok yang tadi ditabrak Naura dengan songong dan menatap Naura. Dan ternyata cowok itu adalah Reyhan, Reyhan Afta Pratama. Salah satu siswa ganteng di SMA Citra Kreasi.
Naura menggeleng lalu menunduk dalam. "Eng...nggak papa kok."
Setelah menjawab pertanyaan Reyhan tadi, keheningan menyelimuti keduanya. Sampai akhirnya Jihan pun datang.
Naura menghembuskan nafasnya kasar. 'Hufft... akhirnya panitia osis yang tadi datang juga' batin Naura.
Jihan pun datang lalu berdiri di depan Naura dan Reyhan, mulutnya terbuka ingin mengeluarkan kata-kata. "Karna hari ini kalian terlambat, maka sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan, kalian berdua harus membersihkan lapangan basket hari ini!" Perintahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The First Love
Teen FictionCinta, menurutku cinta itu adalah suatu perasaan ketika kita merasakan suka dan sayang kepada seseorang, ketika kita deg-degkan bila melihatnya, dan ketika kita mau melakukan apa yang diinginkannya. Aku baru mengerti hal itu ketika aku bertemu de...