Lelah, itulah yang kurasakan saat ini. Aku turun dari dalam mobil dan berjalan pelan menuju pintu rumahku yang sedang terbuka lebar.
"Hy cantik! Kok mukanya ditekuk gitu sih? Capek ya pulang sekolah?" tanya seorang cowok yang sedang bersandar di ambang pintu rumahku
Aku mengerjapkan mata melihat cowok itu.
"KAKAK!" teriakku terkejut, lalu berlari memeluk cowok itu erat-erat.
"Aduh-du-duh," ringis Kak Dafa kesakitan. Kak Dafa adalah saudaraku, ia baru datang dari luar negeri.
"Pelan-pelan dong kalo mau meluk!" pintah Kak Dafa lalu melepaskan pelukanku.
"Hehehe, sorry Kak gue kan kangen banget sama lo." Aku melepaskan pelukanku padanya karena melihatnya seperti sesak nafas.
"Kengen sih kangen, tapi lo hampir aja buat gue nggak bisa napas kali," balas Kak Dafa kesal.
"Iya bawel!" gumamku ketus. "Oh iya, kapan lo dateng dari Prancis?" tanyaku penasaran.
"Belum lama, sekitar setengah jaman yang lalu," ujarnya sambil berfikir.
"Terus tujuan lo dateng ke sini buat apa?" tanyaku seperti mengintrogasi.
"Gue mau tinggal di sini lagi bareng lo, Nyokap, dan Bopak. Abis di Prancis gue bosen tinggal sendirian," ceritanya.
Aku hanya mengangguk mendengar penuturan Kak Dafa barusan. "Oh, gitu ya."
"DAFA! NAURA! AYO KE SINI!! KITA MAKAN SIANG DULU!!" teriak Mama dari dalam rumah.
"IYA MA," jawab Kak Dafa singkat.
"Ya udah, yuk kita masuk!!" perintah Kak Dafa yang langsung menarik tanganku.
"Lo deluan aja deh Kak! Gue mau ke kamar dulu ganti baju." Aku melepaskan genggaman Kak Dafa.
"Oke, tapi jangan lama-lama ya!!"
"Baik bos." Tanganku ku arahkan ke pelepis layaknya orang yang sedang hormat.
Kak Dafa yang mendengar instruksiku barusan segera masuk ke dalam rumah dan pergi menuju meja makan. Aku pun juga segera masuk ke dalam rumah dan menuju kamarku.
Tangga demi anak tangga kunaikki. Entah mengapa hari ini aku merasa lelah sekali. Kedua mataku terasa ingin terpejam dan rasanya kakiku juga sudah tidak sanggup lagi untuk berjalan.
Sesampaiku di kamar, aku segera mengganti baju dan bergegas turun ke bawah untuk makan siang bersama Mama dan Kak Dafa. Hanya ada kami bertiga, karena Papa sedang ada tugas mendadak di luar kota selama seminggu, dan Bi Lia yang sering membatu mama mengerjakan tugas rumah juga sedang cuti tiga hari.
□□□□□Hari ini Mama masak banyak sekali makanan, semuanya terlihat begitu lezat. Hingga cacing-cacing yang ada di dalam perutku pun sampai bisa ikut merasakan wangi dan lezatnya masakan Mamaku.
Segera aku duduk di depan Kak Dafa lalu mulai menyantap satu persatu makanan yang dihidangkan di atas meja makan.
"Jadi kamu mau sekolah di mana Daf?" tanya Mama memecahkan keheningan di meja makan.
"Eh, di SMA Citra Kreasi Ma," sahut Kak Dafa.
"WHAT? Itukan sekolah gue. Lo mau sekolah di situ?" teriakku kaget mendengar penuturan Kak Dafa.
"Iya, kenapa emangnya? Lo nggak suka?" tanya Kak Dafa sambil menyendokkan makanan ke dalam mulutnya. Dia lalu menyambungkan kembali perkataannya. "Lo itu maunya happy! Bisa satu sekolahan sama gue, Kak lo yang paling ganteng sejagat raya tiada tar--" katanya yang kupotong.
KAMU SEDANG MEMBACA
The First Love
Teen FictionCinta, menurutku cinta itu adalah suatu perasaan ketika kita merasakan suka dan sayang kepada seseorang, ketika kita deg-degkan bila melihatnya, dan ketika kita mau melakukan apa yang diinginkannya. Aku baru mengerti hal itu ketika aku bertemu de...