Sembilan

3K 95 10
                                    

Saat ini kantin memang sudah tidak terlalu ramai,karena beberapa menit lagi tanda waktu istirahat akn berbunyi.

Tapi itu semua tidak akan ada pengaruhnya bagi Nia,Aca,Rima,Siska,Romeo,Haykal,Fiki dan Adit.Buktinya sekarang mereka masih duduk dengan nyaman sambil menghabiskan makanan masing masing tanpa suara sedikitpun kecuali sendok dan garpu yang beradu diatas piring.

"Oh iya katanya Fiki sama Rima tunangannya dimajuin ya?kapan?"suara Aca memecah keheningan dimeja tersebut.

"Seminggu lagi, Ca"jawab Rima.

Uhukkk uhukkk.

Tiba tiba Nia terbatuk batuk sambil memukul mukul meja.

Dengan panik Romeo mengambilkan air dan langsung menyodorkan kearah Nia.Tanpa aba aba Nia langsung meminumnya sampai tandas.

Tak sampai disitu,tanpa sadar Romeo dengan lembut mengusap punggung Nia agar batuknya mereda.

Disamping adegan yang romantis itu,teman teman Nia dan Romeo tersenyum penuh arti sambil memandang satu sama lain.Tapi tak ada yang berani mengeluarkan suara.

Setelah batuk Nia mereda Siska langsung menanyakan apa yang terjadi sampai Nia terbatuk batuk seperti itu.

"Lo kenapa?"tanya Siska

"Kaget gue denger acara tunangan Rima sama Fiki diadain secepat itu.Karena kaget jadi lah gue keselek"jelas Nia.

"Kagetan emang ya lo ni.Denger kucing beranak 1 hari lebih awal dari yang ditentuin dokter hewan aja lo udah kaget"ejek Aca.

"Bacot bet ya lu Ca"sinis Nia.

"Sante kali mbanyaa"sahut Aca tenang.

Tanpa diduga dan disangka-sangka,tiba-tiba ada tangan yang memeluk Romeo dari belakang hingga membuat Romeo sangat terkejut.Tidak hanya Romeo,semua yang ada disana juga sama terkejutnya.

"Babyyyy!!!" pekik cewek yang sedang memeluk Romeo hingga telinga Nia dan yang lainnya serasa berdengung.

Dengan jijik Romeo melepas pagutan cewek tersebut.Ia sendiri juga sangat risih.

"Apaan sih Lo!!" Geram Romeo pada Tia.

"Loh kenapa kamu marah-marah sama aku" ucap Tia dengan wajah yang di sedih sedih kan.

Bukan nya terlihat imut malah terlihat seperti kaos kaki milik Adit yang tidak di cuci seminggu.Agak jijik.Bukan agak.Tapi emang jijik.

"Cabe dasar!" sinis Aca yang mulai jengah dengan tingkah laku Tia.

Dengan gaya centilnya Tia mengibaskan rambut kemudian menunjuk Aca dengan kipas yang selalu dibawanya kemana-mana,
"Heh nona songong,emang lo siapa berani berani ngatain gue.Denger ya Ca, Lo bukan pacarnya Romeo.Jadi gausah banyak bacot.Romeo juga gak keberatan kan sayang?" Ucapnya,kemudian menatap Romeo dengan penuh arti.

"Siapa bilang Romeo gak keberatan, lo galiat mukanya waktu dia tau itu elo" kini Rima yang mulai tersulut emosi.

"Bodo.Kan Romeo pacar gue, jadi gue bebas dong mau peluk dia" Tia merasa sangat bangga dengan apa yang diucapkannya. Buktinya ia mengangkat tinggi dagunya seakan ia benar.

"Kata siapa Lo pacar gue?" Kini Romeo mulai bersuara lagi, setelah lama diam memperhatikan Tia dan teman temannya beradu argumen.

Terlihat wajah Tia yang sangat sangat terkejut,
"Ehh maksud kamu apa?kamu bercanda kan?"

Tanpa disangka-sangka, Nia yang sedari tadi tidak terlalu mendengarkan keributan yang ada dan ia sedang sibuk memakan baksonya, tiba-tiba ditarik Romeo mendekat,
"Ini pacar gue"

"PERJODOHAN"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang