Beberapa hari setelah insiden tersebut, anak baru di kelas XII IPA 3 belum datang juga dan membuat murid-murid di kelas tersebut gelisah.
"Wei, Halim! Anak baru yang kau ceritakan kemarin mana? Ko gak nongol-nongol." tanya Adrian.Halim yang sedang tidur terbangun setelah mendengar keluhan dari teman-teman kelasnya.
"Huahh~~, entahlah, mungkin dilahap Bumi." jawab Halim,
"Iya, dimana anak baru itu? Aku sudah tidak sabar ingin ngekader dia." ucap Akbar,
"Akukan sudah bilang besok, Haji!" kesal Halim yang sangat mengantuk,
"Woles dong! Kalau mau tidur, ya tidur saja!" gertak Adrian.Halim dan Adrian pun memicu keributan dalam kelas. Hingga membuat teman kelasnya bersorak menyemangati mereka berdua.
"Eaaa... pukul dia... tinju dia..."
"Kalian berdua jangan saling berkelahi. Masa kamu takut sama dia?" kata Akbar ke Adrian
"Kalian semua diam...! Hargai guru yang sedang menjelaskan di depan. Kalian jangan berkelahi..." pinta Misyel dengan lemah lembutnya.Bukannya tenang, beberapa dari mereka malah meneriaki Misyel dan menambah keributan "Huuuuuu....", "Misyel..., jodohnya Pak Hmm Hmm" kata Amri.
Tidak tahan dengan keributan yang ada. SiMurid yang paling ditakutipun berteriak dan membuat semuanya terdiam dan membisu.
"Wei, DIAM KALIAN SEMUA! Memangnya kalian anak sd apa? Yang selalu ingin di tegur!" kesal Fadillah.
"Ma, Maaf." Mohon Adrian dan Halim,
"Ini semua gara gara kamu!." Kata Halim menyalahkan Adrian lalu melanjutkan tidurnya.
"Ini itu salahmu!!! Dasar orang tidak tau mau!" kesal Adrian,
"Wei, Adrian! Bisakah kau diam!" gertak Fadillah sekali lagi.
"Hahaha..., masih mauko." ejek Akbar.Setelah jam istirahat berakhir, Ibu Waode membawa seorang Siswa ke dalam kelas dan memperkenalkannya.
"Namaku... Mufly. Aku tinggal bersama orang tuaku. Aku pindahan dari SMAN 12 Mks." Ucap anak baru tersebut.
"Kau boleh duduk di tempat yang kau inginkan!" perintah ibu Waode.Mufly pun duduk di bangku yang tampak kosong tanpa ia tau bahaya yang mengancamnya.
"Akan-kubunuh-siapapun-yang-berani-melawanku." kata Mufly yang membaca selembar kertas yang menempel di bangku tersebut.
"Assalamualaikum" salam Fadillah,
"Waalaikumsalam" jawab yang lainnya.Ketika Fadillah menuju ke bangkunya, ia merasa ada yang aneh. Bangku yang biasa ia tempati tiba-tiba diduduki oleh seseorang.
"Berani-beraninya kau menempati mejaku!!!" Teriak Fadillah, "Memangnya kau tidak melihat namaku yang sebesar imi?" Samnung Fadillah.
"Hahaha..., Habis sudah kau anak baru ehh, Dia akan membunuhmu." Pikir murid sekelas.
"Pergi atau mati!!!" gertakan Fadillah.
Mufly yang ketakutan pergi dengan menabrak banyak barang.
"Ada apa dengan gadis aneh itu?" tanya Mufly."Sesuai namamu, Fly artinya terbang. Terbang ketika dimarahi Fadillah. Hahaha..." jawab Halim, "???" ekspresi Mufly yang kebingungan.
"Jangan gitu Fadillah! Kasihan anak baru itu!" Ucap Sastri, "Urusanna itu!" kesal Fadillah.Beberapa saat kemudian, saat bel istirahat kedua berbunyi, para siswa di kelas tersebut sangat bahagia.
"Ayo kita ke Bunda!" ajak Fadel, "Kamu traktir?" tanya Ichwan,
"Iya, kalau kamu yang TR, kemanapun kami ikut." ucap Rafly meremehkan Fadel,
"Bangs*t..., kau meremehkanku ya? Jangankan kalian berdua. Kalian sekelaspun aku gak mau tanggung." jawab Fadel.
"Hahaha... kalau kamu memaksa sih... mau tidak mau kami akan ikut." kata Amri
"Bilang saja kalau kamu juga mau ikut!" jawab Fadel."Mereka ingin kemana bro?" tanya Mufly.
"Kekantin Bunda. Kau juga harus ikut kalau mau dapat Anugra(Anu Gratis=istilah anak Makassar untuk sesuatu yang gratis)" jawab Halim.
"ha!!! Iyakah?" tanya Mufly dengan penuh semangat, "Kalau begitu aku ikut mereka ya Sob!" ucap Mufly dan mengikuti gerombolan iblis IPA 3.Setelah semua siswa di kelas tersebut pergi, akhirnya Halim bisa sendirian di dalam kelas. "Akhirnya..., aku akan tidur dengan tenang sekarang tanpa ada keributan." ucap Halim tampa menyadari bahwa masih ada seorang waria dalam kelasnya yaitu, Subianto.
"Halim! Halim!" panggil Subi, "Astaga!!!! Apa lagi Subianti? Tidak bisakah kau melihatku tenangka?" kesal Halim karna waktunya yang berharga terganggu.
"Aku ingin meminjam catatanmu yang kemarin!" Pinta Subi,
"Ini! Ambillah, dan bawa pulang jika kau mau!" ucap Halim.Ketika mengambil catatan Halim, Subi langsung membuka buku tersebut yang ternyata isinya tidak lebih dari selembar saja.
"Ini apa Halim?", "Barusan, apa yang kau minta?" jawab Halim,
"Aku memang minta buku catatan. Tapi... yang kuminta itu catatan yang kemarin. Bukan catatan yang gak jelas ini." heran Subi,
"Apa kau kemarin melihatku menulis!" kesal halim meneriaki wajah Subi. "Aku kemarin tidak datang jadi aku tidak tau. Jawab Subianto.
"Kemarin aku juga tidak datang goblok...!!!" Kesal Halim. "Cuih... Kenapa kau muncat di wajahku, Halim...!!!" jijik Subi, "Oh, maaf." jawab Halim lalu melanjutkan tidurnya.
"Dasar menjijikkan." kata Subianto.Ditempat lain,
"Wihh, Si anak baru ini ikut rupanya." kata Amri sambil merangkul Mufly.
"Yoi Sob, aku tak punya kerjaan dalam kelas Sob, makanya aku ikut." jawab Mufly,
"Hahaha... Ciee... Amri dapat adik baru rupanya." Ejek Fadel, "Hahaha..." tawa mereka terbahak bahak.
"Yoi Sob. Kalau boleh nanya... barusan temanmu yang cewek kenapa Sob? Dia seperti ingin memakanku." Heran Mufly.
"Ohh... Fadillah? Dia orangnya memang begitu sejak lahir. Bawaannya selalu ingin marah." Jawab Wanra, "Pembawaan? Hmm..." Pikir Mufly.Sesampainya dikantin Fadel-pun segera memesan makanan. "Berapa orangki ini?" tanya Fadel, "10 orang sama Mufly." jawab Ucil.
"Bunda! Pangsit 10." pesan Fadel, "Seperti biasa, pangsitnya lagi kosong!" jawab Bunda yang mengecawakan mereka, "kenapa?" tanya Mufly, "Karna di sini gak jual pangsit. Hahaha...." jawab Rafly, "hah?! Iya ya." kata Mufly setelah melihat kedalam toko yang ternyata cuma penjual makanan ringan dan nasi kuning.
"Hahaha..., Kau mengerjai anak baru lagi. Dasar tukang ngibul." ucap Akbar. "Nasi kuning mo 10 Bunda." Ucap Fadel yang sedang memesan makanan.
Tidak lama kemudian Halim datang dengan raut wajah yang menyebalkan. "Weh... Halim! Baru kali ini aku ngelihatmu keluar dari kelas, kamu kenapa?" heran Ichwan, "Hadeh..., di kelas sangat ribut, terutama deng siama yang kerjanya cuma nyanyi mulu." jawab Halim.
Beberapa saat yang lalu. "Oh, maaf." jawab Halim lalu melanjutkan tidurnya. "Dasar menjijikkan.".
Tapi, tidurpun terasa susah karna seseorang sedang bernyanyi dengan suara yang lumayan. lumayan keras dan berisik. "Hentikan nyanyianmu yang jelek itu Desi!" Mohon Halim.
"Kalau aku gak mau? Kamu mau apa?" Tanya Desi, "Aku akan menutup mulutmu dengan sebuah pisang coklat yang gak bakalan ada habisnya." Jawab Halim sambil berseringi, "Ng?! Dasar pria mesum!" gertak Nanda, siswi yang kebanyakan tingkah dan selalu mencampuri urusan Halim. "Sebaiknya kau diam saja! Kau itu baru datang sudah ngecampuri urusan orang!" suruh Halim. "Ihh! Biar lagi." jawab Nanda. "Hadeh..., dari pada marah-marah di sini, mending aku ke kantin Bunda saja." kata Halim.
"Hahaha..., Nanda emang gitu orangnya." kata Rafly, "Iya, tidak lama aku bisa gila kalau ada di sana terus terusan." ucap Halim. "Kalau mau curhat ke pacarmu saja. Jangan di sini." hina Fadel, "t(-_-t) Fu*k you..., Gua belum punya pacar, bahkan sekalipun." jawab Halim, "Itulah bodohnya dirimu, Ada banyak wanita diluar sana. Tapi, kenapa kau tidak mau cari satu?" ucap Armawan.
"Iya!" sambung Yusriadi, "Serasa aku ini orang paling tampan di dunia. Jadi, biar cewe itu yang mencariku." jawab Halim, "Yoi Sob, kau memang yang paling tampan" pujian Mufly ke Halim, "Indih...! Ueek..., Perutku jadi mual ngedengarinnya. Hahaha..." kata Armawan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Gila (XII IPA 3)
HumorMengisahkan tentang suatu kelas yang seluruh siswanya gak beres. Mulai dari sifat mereka yang berbeda-beda, Kepribadian mereka, bahkan keseharian mereka juga sangat aneh. Beda dengan siswa dari sekolah atau kelas lainnya. Ikuti keseharian mereka de...