Chapter 3(Tidak ada pilihan lain)

562 33 11
                                    

 Yeong jin menatap wujud dirinya, yang sekarang adalah yesung, di dalam pantulan cermin. Setelah ia selesai mandi dan berpakaian alakadarnya. Ia bermaksud keluar, mencari tempat sunyi untuk menemui namja malaikat itu lagi, dan meminta penjelasan padanya. Ini memang merepotkan, tapi mau bagaimana lagi. Jika ia tetap seperti ini tanpa penjelasan, ia malah akan semakin bingung bukan ...

Dan lagi, sejak awal bukan ini yang ia harapkan. Yaa, harus Yeong jin akui jika ia memang menyetujui semua persyaratan yang di berikan oleh malaikat tampan itu. Tapi jika harus jadi namja seperti ini lain lagi ceritanya. Ooh ayolah, ia memang ingin hidup kembali dan menyelesaikan segala urusannya yang belum selesai. Tapi sebagai seorang yeoja, kau tahu' YEOJA'. Sekarang, bagaimana cara dia mengatasi semua masalahnya, jika sosoknya saja bahkan berubah menjadi namja begini. Bukankah, semuanya hanya akan menjadi semakin rumit sekarang. Aish...

"Tapi harus aku akui sih, jika namja yang aku tempati ini, wajahnya memang tampan. " Ucap Yesung memuji dirinya sendiri, sambil mengusap-usap wajah mulusnya dan tersenyum bangga. "Tapi, tetap saja Kyuhyun-ie Oppaku lebih tampan darimu sayang. " Lanjut Yesung, kini ia menepuk-nepuk wajahnya sendiri pelan...

"Tunggu dulu, " Namja manis itu tiba-tiba menghentikan pergerakannya dan mengerutkan kedua alisnya seperti sedang berpikir. 'Jika aku ada di dalam tubuh namja ini. Lalu, dimana Roh asli namja yang aku tempati ini?' Batin Yeong jin, entah bertanya pada siapa. "Atau jangan-jangan ...Oh Astaga ..." Tiba-tiba namja manis itu terlonjak kaget dan memekik nyaring, saat ia melihat lagi ke arah cermin. Bagaimana tidak, didalam cermin itu tiba-tiba saja muncul bayangan lain, yang tengah menatap mengintimidasi ke arahnya...

"K-kau mengagetkanku saja ... " Ucap Yesung gelagapan, setelah berbalik ke arah namja itu dan mengelus dadanya pelan karena aksi kagetnya tadi ...

"Hyeong Gwaenchanayo?," Tanya namja itu seraya mendekat ke arah Yesung. Namun namja manis itu sepertinya kembali menatap waspada padanya ...

"N-nan...G-Gwae..." Ucapan Yesung terhenti, saat Sehun tiba-tiba menempelkan telapak tangannya di dahi sang namja manis, yang umurnya lebih tua darinya itu ...

"Hmm..." Sehun mengangguk-anggukkan kepalanya entah karena apa. Kemudian, tempelan telapak tangannya berpindah ke arah pipi Yesung, sehingga membuat pipi chuby itu kini bersemu merah ...

'Apa yang dia ... ?'

"Hyeong kenapa suhu tubuhmu dingin begini?," Tanya Sehun kemudian ...

'Omo...' Mendengar pertanyaan aneh itu, Yesung langsung menepis tangan Sehun yang berada di pipinya kaget. "M-mana mungkin, aku kan masih hidup. J-jadi mana mungkin t-tubuhku dingin.." Sanggah Namja manis itu seraya memegangi kedua pipinya gugup dan memalingkan wajahnya dari namja tampan itu. 'Aigoo, yang benar saja apa suhu tubuhku benar-benar dingin.' Batin Yesung memastikan...

"Apa perlu kita ke dokter Hyeong...?" Namja tampan berkulit putih pucat itu kembali bertanya, kini dengan nada khawatir ...

"T-tidak perlu, bukankah tadi sudah ku bilang. A-aku baik-baik saja dan juga...jangan sentuh-sentuh sembarangan wajahku begitu, kau membuatku risih tahu." Bentak Yesung, mencoba menetralisirkan jantungnya yang tiba-tiba berdetak tak karuan dengan wajahnya yang mulai memanas. 'Aigoo...aku pasti terlihat aneh, sekarang ...' Monolog Yeong jin salah tingkah. Ayolah di sentuh namja setampan Sehun siapa yang tidak akan gugup ...

"Memang kenapa, kita kan sudah biasa bersentuhan fisik. Memang apa salahnya??," Jawab Sehun enteng membuat Yesung melongo ..

'Benarkah, tapi merekakan sama-sama namja apa mungkin mereka-..' inner Yeongjin. Kini Yesung menatap Sehun penuh selidik...

"Yak...aku ini normal Hyung!?. Maksudku kita inikan sesama namja dan juga kita adalah saudara. Dan lagi, kita juga sudah tinggal lama bersama, jadi kita sudah terbiasa jika melihat tubuh dan bersentuhan fisik satu sama lain." Seperti tahu apa yang tengah di pikirkan Yesung Sehun buru-buru menjawab.

RESET(Kyusung hurt)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang