09. Kembali Kepangkuan Ibu yang Bijak

3.2K 56 0
                                    

TAPI Lie Bun bagaikan seperti seekor monyet sakti, gerakan tubuhnya dengan cepat dan imbangi gerakan kaki lawannya hingga dengan cepat sekali ia bisa ambil ketika untuk berkelit tiap kaki yang datang menendang. Juga untuk mengimbangi tenaga kelitnya, ia perdengarkan seruan-seruan. "Hai! Yehh! Hayaaaa!!!" berkali-kali hingga semua orang bersorak riuh karena pemandangan di atas panggung di saat itu memang dapat menggembirakan orang.

Tampak betapa tubuh hwesio yang tinggi besar ini bergerak-gerak maju sambil kedua kakinya berganti-ganti terayun keras. Sebaliknya Lie Bun sambil mundur berkelit ke sana ke mari sambil gerak-gerakkan kedua lengan untuk menjaga keseimbangan tubuh dan loncatnya mengitari panggung. Dan dari mulut kedua orang itu tiada hentinya terdengar seruan-seruan yang berlainan hingga tampak seperti dua orang pelawak yang sedang bermain-main saja.

Juga Lie Kiat merasa kagum dan gembira sekali, hingga hampir saja ia berjingkrak dan menari kegirangan karena bangga melihat gerak-gerik adiknya.

Setelah mengelilingi panggung tiga putaran, maka tahulah Hok Hwat Hwesio bahwa tendangannya Siauw-cu-twie yang biasanya sangat dibanggakan dan jarang yang dapat menahannya ini, ternyata kali ini tak ada gunanya. Maka ia lalu turunkan kakinya dan karena penggunaan kedua kaki adalah jauh lebih banyak makan tenaga dari pada penggunaan kedua tangan, maka setelah menurunkan kakinya, Hok Hwat Hwesio yang sudah agak tua itu terengah-engah menarik napas.

Lie Bun berdiri dan dengan gaya lucu ia meniru hwesio itu dan sengaja terengah-engah seperti orang yang sudah kehabisan napas.

Kembali para penonton tertawa geli dan Hok Hwat Hwesio menjadi marah sekali. Ia tahu bahwa ia berhadapan dengan murid seorang pandai. Tapi ia sudah tak dapat mundur lagi, sudah kepalang. Kini ditambah dengan sikap Lie Bun yang sengaja mempermainkannya. Ia murka sekali dan maju menubruk dengan gemas.

Lie Bun berkelit cepat dan hwesio itu lalu keluarkan ilmu silat Kiauw-ta Sin-na yang hebat dan berbahaya.

Menghadapi ilmu silat yang juga telah dikenal baik ini, Lie Bun tidak menjadi bingung dan ia lalu keluarkan Bie-ciang-kun-hwat.

Sebenarnya kalau yang melakukannya orang lain, tentu saja Bie-ciang-kun-hwat tidak mungkin dapat menandingi Kiauw-ta Sin-na yang mempunyai seratus dua puluh jurus-jurus yang lihai itu. Tapi karena Lie Bun memang telah digembleng secara hebat oleh guru yang luar biasa pula, biarpun dengan ilmu silat apapun juga, ia tentu akan dapat menandingi lawannya yang sesungguhnya masih kalah jauh olehnya.

Pada jurus ke tiga puluh, Lie Bun menganggap telah cukup lama mempermainkan lawannya, maka ia segera percepat gerakannya dan kini ia mulai menyerang.

Hwesio yang sudah terheran-heran melihat kelihaian anak muda muka hitam itu, kini terkejut sekali dan mengeluarkan seruan tertahan. Gerakan anak itu demikian cepat dan tenaga pukulannya demikian keras hingga ia terpaksa mundur terus.

Para penonton yang tadinya bersorak ramai menjadi kesima dan dengan mata terbelalak dan mulut ternganga mereka lihat bagaimana Hok Hwat Hwesio yang terkenal gagah itu kini main mundur memutari panggung dan didesak oleh Lie Bun.

Hok Hwat Hwesio mandi keringat dingin dan ia telah menjadi pening dan kedua matanya berkunang-kunang.

Lie Bun hanya mendesak terus dan mengirim pukulan-pukulan berbahaya, tapi setiap pukulannya akan berhasil, ia menariknya mundur. Didesak secara begini, akhirnya Hok Hwat Hwesio tidak kuat lagi dan gerakan kakinya terhuyung-huyung. Maka ia lalu loncat mundur dan ketika kakinya yang gemetar dan lemas itu menginjak papan panggung, hampir saja ia terjatuh. Cepat-cepat ia berteriak.

"Tahan, aku menyerah!"

Melihat betapa hwesio tinggi besar itu dengan tak malu-malu menyatakan menyerah, tiba-tiba berubahlah perasaan Lie Bun. Ia tidak tega lagi untuk mempermainkan. Tadi ia sengaja mempermainkan karena melihat lagak yang angkuh dari hwesio itu. Tapi sekarang setelah hwesio itu mengaku kalah, ia menjadi kasihan.

Pendekar Bermuka Buruk - ASKPHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang