Chapter 3

136 5 0
                                    

Rasanya Hari Ini.. Aku Tidak Memiliki Semangat Sama Sekali Untuk Sekolah, Rasanya Aku Tak Ingin Lagi Bertemu Dia.. Tapi Bagaimanapun aku Harus Tetap Sekolah

"Bela, Mengapa Kau Telat? Kau Datang Siang Padahal Biasanya Kau Berangkat Pagi" Tanya Via Heran.

"Aku Sedan Tidak Mood. Tinggalkan Aku Sendiri!" Ucapku Sambil Melamun.

"Kau aneh! Ada Apa? Kau Harusnya Semangat Bisa Bertemu Najmi!" Comment Via.

"Hah.. Aku Sudah Tidak Mau Memikirkan Dia Lagi.. Dia Hanya Membutuhkanku Diawal Dan Melepaskanku Disaat Dia Sudah Memiliki Orang Lain!" Ucapku Sedih.

"Memang Apa Yang Terjadi? Apa Yang Dia Lakukan Padamu?" Tanya Via Terkejut Aku Mengatakan Hal Seperti Itu.

"Huft.. Kemarin Aku Mengajaknya Jalan Jalan, Dan Kau Tau Apa Jawabannya? Dia Menolaknya Dengan Alasan Sudah Memiliki Janji Dengan Valen. Mengapa Dia Jujur? Mengapa Dia Tidak Mengarang Alasan Lain? Setidaknya Itu Membuatku Tidak Se Sakit Ini" Omelku.

"Berarti Dia Jujur. dia Ingin Kau Tau.."

"Tau Apa? Tau Klo Dia Sudah Tidak Membutuhkanku? Bagus.. Baik sekarang Dia Sudah Memiliki Valen! Jadi, Untuk Apa Aku Berada Dikehidupan Dia! lebih Baik Aku Menjauh Dan Jika Kau Membela Nya Jauhilah Aku!" Ucapku Kesal Dan Meninggalkannya.

"Hah.. Aku Belum Selesai Ngomong Kau Sudah Pergi.." Ucap Via Kesal.

Entah Mengapa Hari Ini Semua Orang Membelanya. Mengapa Tidak Ada Walaupun Hanya 1 Manusia Yag Bisa Mengerti Perasaanku? Apakah Ini Memang Nasibku? Mengapa Tuhan Membereki Nasib Seburuk Ini, Mengapa Tuhan Tidak Mempertemukan Aku Dengannya Saja..!" Ucapku Pada Diri Sendiri Di Wastafel Kamar Mandi.

Setelah aku Puas Memarahi Diri Sendiri Aku Keluar Kamar Mandi Dan Kembali Ke Kelas. Tapi..

"Bela.. Why? Kau Menutup Teleponku? I'm Sorry.. But, I Not Have Time. I Promise If I Have Time. Kita akan Jalan Jalan Bersama" Ucap Najmi.

"Pertama.. Jangan berbicara Bercampur Aduk! Gunakan Bahasa Indonesia Atau Bahasa Inggris Saja! Dan yang Kedua aku Sudah Tidak Mood Lagi! Jauhilah Aku! Aku Tau Kau sudah Memiliki Valen, Jauhilah Aku Jika Kau Sudah Tidak Membtuhkan Ku!" Bentaku Kepada Najmi Dan Meninggalkannya.

"Bella.. Kau Tidak Tahu.. Ini Semua Salah Sangka. Aku Bis Ceritakan Baik Baik.. jangan Lah Marah.. Kumohon.. Belaa" Najmi Mengejarku Sembari Memanggilku.

"Apa Peduliku? Dia Sudah Bukan Siapa Siapa Dalam Hidupku" Ucapku Dalam Hati.

Pelajaran Demi Pelajarang Berganti. Hingga Jam Pulang Tiba.
"Apakah Aku Salah Ucapan? Mengapa Semua Orang Beneran Menjauhiku? via Tidak Mengajakku Pulang Bersamanya. Apakah Dia Memang Sudah Tidak Peduli Denganku? Apakah Dia Marah? Oh Tuhan, Mengapa Semuanya Datang Bersamaan? Apakah Aku Memang Salah? Aku Mengambil Tindakan Disaat Aku Sedang Berambisi" Ucapku Dalam Hati Sambil Berjalan Pulang.

"Jangan pernah mengambil keputusan disaat hatimu sedang tidak tenang. Karena keputusan itu hanya akan menghasilkan keputusan yang merugikan dirimu sendiri"

Aku Hanya Ingin Kau TahuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang