Part 4

3.6K 136 2
                                    

AUDREY POV.

Sebulan telah berlalu aku bekerja disini..

“Audrey…”

“Eh iya sir, ada apa?” tanyaku kepada atasanku.

Dia bernama Justin Leonidas. Di kantor ini dia bekerja sebagai atasanku. Sebulan ini aku sudah akrab dengannya. Dia selalu mengajak ku makan siang bareng kalau sudah jam istirahat di kantor. Ke akraban kami sempat membuat orang-orang di sekitar iri. Bagaimana tidak, ketampanan justin lah yang membuat wanita di kantor ini menatapku dengan penuh kebencian. Aku sudah berusaha membuat nya menjauh dariku, dari alasan aku sibuk lah, ini lah, itu lah dan bla bla bla...

Tapi sayangnya itu tidak membuat justin menjauh dariku, entah apa yang ia inginkan dariku. Hari ini aku lapar sekali, karena aku tidak sempat sarapan di apartement ku dan aku lupa membawa bekal.

“Tinggalkan dulu pekerjaan mu. Ayo ikut aku” tuturnya santai.

“Kemana sir?” jawabku gugup, karena aku tau pasti justin ingin mengajakku makan siang bersama.

“Makan siang. Kau tidak lapar? Sedari tadi aku mendengar perutmu yang keroncongan” kekehnya.

Pipiku merona menahan malu. Sial! Kenapa kau bunyi! Iya, aku tau kau membutuhkan makan! Ada waktunya kau bunyi. gumamku dalam hati sambil menundukkan kepala melihat perutku.

“Sudah ayo! Tidak usah banyak memikirkan alasan yang lain untuk menolak ajakku” senyumnya.

“Oh God” batinku. hatiku berdegup kencang melihat justin tersenyum kepadaku.

RICARDO POV.

Sebulan ini aku di sibukkan dengan rapat keluar negri. Sebenarnya aku tidak tertarik di dunia bisnis, tapi ayahku Ricko Fernandez yang meminta ku untuk menggantikkan posisinya di Winner Group. Karena aku anak semata wayang di keluarga Fernandez. Aku sering menentangnya untuk menggantikkan posisinya.

Flashack on

 

Setiap malam aku selalu pergi ke club untuk minum-minum, karena aku bosan dengan paksaan Ricko untuk menggantikkannya.

Aku memang terkenal player di club ini. Setiap malam aku selalu meniduri wanita yang berbeda-beda dan selalu memberinya amplop berisi uang. Saat aku sedang bersenang-senang dengan pelacur itu aku mendapat telvon kalau Ricko masuk ke rumah sakit karena serangan jantung. Aku shock. Mendengar itu, langsung ku tinggalkan pelacur itu dan aku memakai pakain ku yang tergeletak di lantai.

👫👫👫

“Bagaimana kondisi ayah, bu?” tanyaku kepada Christine yang sedari tadi menangis.

Terlihat dokter keluar dari ruang Ricko. Aku langsung menghampirinya.

“Bagaimana kondisi ayah saya dokter? Dia baik baik saja kan?” tanyaku panik.

Raut wajah dokter itu tak bisa kuartikan dengan kata kata. “maaf kan saya, saya tidak bisa menyelamatkan nyawanya”

Seketika mataku membelalak tak percaya apa yang ku dengar. Ku pegang bahu dokter itu sambil berteriak memarahinya “Apa yang kau lakukan!! Apa penanganan di rumah sakit  ini kurang!! Cepat panggil semua orang di rumah sakit ini untuk menyelamatkan ayahku!!! Cepatt!!!” ku guncang-guncakan dokter itu dengan keras.

“Maafkan saya, hanya itu yang bisa kami lakukan.” lalu dokter itu pergi meninggalkan kami.

Aku langsung masuk menemui ayah. “Ayah” lirihku pelan sambil diikuti Christine di belakangku yang terisak. “Kenapa kau tega meninggalkan aku” tatap ku dengan raut wajah yang sangat sedih.

“Sudahlah Ri ini memang takdir ayahmu, biarkanlah dia hidup bahagia disana” ucap Christine sambil tersenyum dengan air mata yang berjatuhan di matanya.

Yaa.. dia adalah ibu tiriku Christine Fernandez, dia sangat baik kepadaku. Ibu kandungku sudah meninggal sejak aku berusia 5 tahun karena kecelakaan mobil. Christine sudah ku anggap seperti ibu kandungku.

👫👫👫

Seminggu setelah pemakaman Ricko. aku menyendiri di kamar, Christine Selalu menggedor-gedor pintu kamarku. "Ri buka pintunya dari kemarin kau belum makan apa pun!" teriaknya dari balik pintu. “kenapa kalian berdua meninggalkan aku” gumamku lirih.

 Selama seminggu ini Winner gorup mengalami kerugian besar-besaran, di duga salah satu orang kepercayaan Ricko melakukan korupsi. Tanpa ada pilihan aku gak mau usaha Ricko yang di bangun dengan jerih payahnya hingga sukses itu hancur karena tidak ada penggantinya. aku terpaksa menggantikan posisi Ricko. Siapa lagi yang akan menggantingkan posisinya di Winner Group.

👫👫👫

Sudah setahun aku menjalani bisnis ini yang semakin maju setelah aku pimpin. Sepulang ku dari kantor aku bertemu dengan wanita cantik yang membuat ku jatuh cinta kepadanya, Ainsley Alberta dia wanita yang sangat baik menurutku. Dia yang mengubah hidupku menjadi sekarang ini. Aku berhenti menjadi player karena kehadirannya.

Sudah setahun lebih hubungan ku dengan Ainsley berjalan baik baik saja. Sampai kejadian itu yang membuatku tidak mencintainya lagi tapi berubah 360 derajat membencinya. Aku menyesal pernah menjalin hubungan dengannya. Sampai tak bisa kuartikan lagi dengan apa-apa. Tambah hancur lagi ketika aku mengetahui kalau Ainsley yang ku tau dia sangat mencintaiku melebihi apapun ternyata  dia hanya mengincar hartaku.

Keesokan harinya setelah kejadian itu aku tidak sengaja bertemu Ainsley dengan pria itu di taman yang sering aku kunjungi. Mereka sangat serius membicarakan sesuatu. Aku penasaran dengan apa yang mereka bicarakan.

“Kenapa kau melakukan itu kemarin?!” kata Ainsley dengan wajah yang sudah merah.

“Melakukan apa?” jawab pria itu santai.

“Kenapa kau bilang kepadanya kalau kau adalah tunanganku!!”

“Karena aku takut kehilanganmu”

“C’mon baby, aku mendekati dia karena hartanya. Aku sama sekali tidak mencintai dia. Kamu tau kan kalau dia itu pemilik dari Winner Group. Siapa yang tidak tau betapa kayanya nya dia. Aku hanya mencintai hartanya bukan orangnya" senyum sinisnya terukir jelas di wajah cantiknya.

Deg…

Hatiku perih mendengar pernyataan ini. Kedua tanganku sudah ku kepalkan ke samping menahan amarah ku. Saat aku ingin menghampiri mereka Iphone ku berbunyi. Aku terhenti dengan amarah yang masih terpancar jelas di wajahku. “Hallo” jawabku “..” kata seseorang di seberang sana “Siapkan semuanya kita langsung ke bandara sekarang” jawabku. Ku urungkan niatku untuk menghampiri mereka. Aku langsung bergegas menuju bandara karena ada pertemuan di Los Angeles.

Flasback off

AUDREY POV.

 

Setelah makan siang bersama Justin aku kembali ke ruangan ku. Drrt drtt.. ada pesan di Iphone ku. Ku buka layar iphone

From : Melani

Where are you Rey?

To : Melani

Aku lagi di kantor. What’s wrong Mel?

Sent.

Drttt..drrrtt..

From : Melani

Nanti malam aku ingin mampir ke apartment mu boleh kan?

To: Melani

Oh of course! Pintu apartment ku selalu terbuka untukmu haha…

Sent.

Bukkk….

^^ haii.. Hai... Ganyam ya kayaknya 😂😂 maklumin aja yaaa 😊 tunggu cerita selanjutnya....

Maklumin kaloo banyak typo xixixi

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang