Part 2

5K 165 6
                                    


Hi hi......😉😊😄😄 ketemu lagi nih, maklumin aja ya kalo banyak yg typo hihihi 😄 gugup gila buat novel kayak gini, takutnya pada gk suka huhu..

Happy reading 😉😊...

Aku melihat jam tangan yang melingkar indah di pergelangan tanganku yang menunjukkan waktu istirahat. Hari ini aku sudah dapat bekerja disini. Aku mengenakan kemeja putih panjang dan rok hitam diatas lutut lima senti, dengan rambut di cepol chich bun. Aku berjalan keluar untuk mencari makanan.

"Audrey!!" kata seorang wanita di belakang ku.

Oiya! Namaku Audrey Elaine, aku berusia 21 tahun. Aku memiliki mata berwarna violet dan rambut cokelat bergelombang di bagian bawahnya. Aku juga memiliki lesung di kedua pipiku.

Aku langsung membalikkan badan ku mencari sumber suara itu. "Heii!! Melani!!" senyum gembira terpaut jelas di wajahku dan aku langsung lari menghampirinya. Dia adalah Melani Swift dia sahabatku dari kecil. Kita sudah lama berpisah semenjak aku pindah sekolah. Semenjak kepergian ku dari sekolah itu tanpa pamit membuat ku sangat bersalah kepadanya, sejak kejadian itu aku sudah tidak pernah bertemunya lagi, yahh kami hampir lost contact waktu itu, tapi untungnya dia langsung mengabariku lewat social media.

"Kau kemana saja?" tangis bahagianya pecah saat memeluk ku.

"I'm so sorry, waktu itu aku tidak sempat untuk menemuimu. Alasan kenapa aku meninggalkanmu"

"Iya tidak apa, aku sudah tau apa masalahmu saat pindah dari sekolah" senyumnya sambil melepas pelukannya.

"Hah?! Kau tau dari siapa?" tanya ku heran.

"Dari teman satu kelas mu dulu"

"Siapa?" tanya ku penasaran.

"Angel" jawabnya.

"Oh. Please forgive me" kataku sambil menahan air mata yang sudah menggenang.

"It's okay. Aku sudah memaafkan mu sebelum kau minta maaf. Hmm...Now you look so beautiful"

"Ohh really, you're kidding" tawaku.

"Hahahaha I'm not kidding, bye the way kau ingin pergi kemana?"

"Aku ingin mencari makanan. Kau mau ikut?" ajak ku.

"Ah tidak. Mungkin lain kali saja, maafkan aku. Aku sedang buru-buru sekarang, lain kali kita bisa ngobrol berdua" senyumnya "kalau begitu aku pergi dulu byee...." "oh ok baiklah..byee"

👫👫👫

Di lain sisi ada seorang pria yang sedang kalut dengan pemikirannya. Ia adalah Ricardo Fernandez lelaki tampan yang memiliki wajah sangat maskulin. Dengan bola mata yang berwarna biru tosca, rahang keras dan bibir yang sangat seksi. Ia berusia 26 tahun.

"Arghhhhh!!" pekiknya dengan kesal. Dia menendang kaleng minuman bekas lalu...

Pletakkkk.....

"Awww, siapa yang berani berani nya melempar ku dengan ini?!" aku mengambil kaleng tersebut lalu mengangkatnya ke atas kepala. Aku melihat dari kejauhan ada seorang pria yang menatapku dengan rasa bersalahnya. Aku langsung menghampirinya lalu membentaknya "Hei kau!! Apa benar kau yang melempar ku dengan ini!!" menunjukkan kaleng yang sedari tadi ku pegang. "Iya" jawab pria itu datar tanpa rasa bersalah. Kenapa cepat sekali dia merubah ekspresi rasa bersalahnya itu menjadi muka tanpa dosa. gumamku dalam hati. Lalu tanpa di duga pria itu langsung pergi tanpa meminta maaf padaku.

"Heiii!! Heii!!" pekikku dengan marah "Kenapa kau tidak meminta maaf padaku hah!! Padahal sudah jelas kalau kau yang melempar ku dengan ini!!"

"Aku tidak sengaja. And unfollow now." perintahnya dengan ketus.

"Oh okay" senyum sinisku "aku akan melaporkan mu ke-"

"Ke polisi" potongnya "silahkan saja. Karena aku tidak melakukan apa-apa."

"Ohh shittt!! Ada apa dengan pria aneh ini?!" gumamku sambil menahan emosi ku yang sudah meluap-luap. Lau aku berhenti dan tidak mengikutinya lagi, dan berkata lirih "Aku akan membalasmu" seringaian jahat membentuk di bibir indahku.

👫👫👫

"Ini sudah waktunya kembali bekerja" kataku. Aku berjalan cepat sambil melirik jam di tanganku.

Brukkk...

Tanpa di sengaja aku menabrak tubuh tegap di depanku ini. "Maaf sir. Aku buru-buru jadi tidak sengaja aku..." aku menegakkan kepala ku dan aku sangat terkejut dengan apa yang aku lihat di depan ku.

^^ ceritanya emang gak jelas 😄 tapi diusahain supaya jelas kok, jangan di bully ya. Tinggalkan comment yaa ☺😊

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang