Jaemin POV..
"Entahlah. Sejak kencan tempo hari, aku bahkan tidak tau dimana ia berada," lirihku sedih begitu mengingat kencan kami dua minggu lalu. Aku mengantarkannya pulang setelah ia mimisan. Dan sejak hari itu, chat dan telfon ku tidak pernah ia balas. Dibaca saja tidak.
"Sudah coba datang ke rumahnya?" tanya hina datar tanpa menatap ku. Sesuatu yang aneh terjadi pada hina.
"Sudah. Tapi rumahnya tampak sepi dan kosong," kataku, namun hina tidak menjawab atau terlihat peduli sedikitpun.
Memang aneh. Setiap aku membahas lami pada hina, hina selalu terlihat tidak semangat dan tidak berminat. Padahal, karna kami sahabat, wajar kan aku bercerita tentang lami padanya?
***
Aku menatap layar ponsel ku sedih. Aku masih menunggu, masih berharap Lami mengirimi pesan singkat padaku. Alih-alih mendapat chat, aku malah dikirimi chat oleh official account. Menyedihkan.
Namun, kesedihan ku teralih menjadi rasa bahagia kita sebuah chat line masuk. Tidak. Bukan lagi dari official account melainkan dari seseorang yang ku tunggu.
Lami :
Maaf baru balas, oppa
Aku baik-baik saja
20.30pmJaemin:
Lami sibuk?
Dari mana saja?
20.30 pm
ReadLami :
Em..
Mungkin? Hahaha
20.31pmJaemin:
Mungkin?
20.33pm
ReadLami:
Iyaa. Mungkin
20.37pmJaemin:
Yang penting Lami Baik-baik saja
20.39pm
ReadLami:
Hehehe
Terimakasih..
Lami tidur dulu ya
Jaljja
20.40pmJaemin:
Nado jaljjayo
20.11pm
Read
Setelah Lami tidur, aku mendapat kan ide cemerlang yang indah untuk hari esok. Ku pikir ini adalah hal yang menyenangkan. Jadi aku memutuskan untuk mengirim chat pada hina dan berdiskusi tentang ide ku dengannya.Jaemin:
Hina?
20.45
ReadHina:
Waeyo?
20.50Jaemin:
Aku punya rencana bagus
20.51
ReadHina:
Rencana?..
21.00***
Aku melangkah riang ke rumah Lami untuk menemui gadis itu. Aku menatap buket bunga di tanganku dengan senyum.
Ya, setelah berdiskusi dengan hina kemarin, aku memutuskan untuk melakukan ini. Rencana ini, dan langkah yang ku ambil untuk menjadikannya milikku. Jadi aku tidak akan khawatir akan kehilangannya lagi.
Setelah sampai, ku lihat pintu pagar rumahnya terbuka membuatku bingung dan sedikit khawatir. Aku segera masuk dan melongok kedalam melalui jendela rumah. Sepi.
Aku berjalan ke arah belakang rumah ini, dan aku tersenyum, melihat lami sedang melukis. Aku tersenyum menghampiri nya. Dan seperti menyadari kehadiran ku, dia menatap ke arahku dengan tatapan terkejut.
"Eoh? Oppa? Sedang apa kesini?"
"Ah, i-itu. Maaf aku lancang. Tapi tadi pacarnya terbuka, jadi.. "
YOU ARE READING
사랑해 기억해 (Remember, i love you)
RomanceApapun yang terjadi padaku Seberapa lama pun aku akan bertahan Jangan lupa.. Aku mencintaimu -Lami