Aishiteru(1) [Kataomoi]

664 43 5
                                    

Panas dan ramai, adalah hal yang benar-benar kubenci. Dan sekarang aku ada di pinggir lapangan yang panas, berdiri di tengah suporter tim sepak bola SMA-ku yang tentu saja sangat ramai. Memang tidak nyaman, sangat, tapi semua ini kulakukan demi dia. Dia adalah seseorang bertubuh tinggi kurus yang dengan mudahnya menggiring bola lalu mencetak gol, untuk kesekian kalinya. Dia, seseorang yang aku suka.

-

"Inoo-chan? Tumben kau betah berada di tempat seperti ini?" Hikaru, salah satu anggota tim yang juga temanku, menghampiriku di barisan penonton setelah permainan tim sepak bolanya tadi berakhir.

"Aku hanya sedang tidak ada pekerjaan," jawabku sekenanya, membuat Hikaru memicingkan matanya seolah tidak percaya.

"Aku serius, Hikaru! Aku bosan dan butuh suasana baru," lanjutku untuk meyakinkan pemuda bergingsul itu.

"Hontou ka? Bukan karena Kou-chan?" Aku mendengus pelan mendengar ucapannya, bahkan aku merasa wajahku mulai memanas.

"Hahaha..baiklah, aku tidak akan melanjutkannya. Wajahmu sudah cukup merah, tuh!" Hikaru tertawa mengejekku, yang tentu saja membuatku kesal.

"Hikaru-kun, ikou! Kita akan merayakan kemenangan kita. Kau ikut, kan?" Itu suara Yabu, aku tau.

"Un! Chotto matte yo," sahut Hikaru.

"Inoo-chan, mau ikut? Ini akan seru!" Hikaru menatapku dengan senyum lebarnya, manis sekali.

"Aku pulang saja, kepalaku sedikit pusing. Mungkin karena tempat ini terlalu panas," tolakku yang membuat senyumnya sedikit memudar. Aku jadi merasa bersalah.

"Souka. Setelah sampai rumah istirahat ya? Jangan sampai kau sakit. Ii no?"

"Okei!" Aku tersenyum padanya, lalu Hikaru mengacak rambutku pelan.

"Bye, Inoo-chan!" Hikaru melambaikan tangannya padaku.

"Kami pergi dulu, Inoo-kun," ucap Yabu dan ikut melambaikan tangannya.

-

Apa ini nyata? Aku tidak bermimpi, kan? Baru saja Yabu menyebut namaku! Ini keajaiban! Kami-sama, arigatou! Hikaru, kau benar-benar beruntung karena bisa dekat dengan Yabu. Tapi bagaimana pun, hontou ni arigatou.

***

Kling kling.

"Silahkan, meja untuk berapa orang?"

"Untuk dua orang,"

Aku menoleh ke arah pintu cafe, karena mendengar suara yang cukup kukenal. Ternyata benar, itu Yabu. Bagaimana ini?

"Inoo-kun, itu ada pelanggan. Cepat sana!" Suara Takahashi, yang berada di kasir, membuatku langsung menatap ke arah Yabu.

"Tapi, itu..."

"Hayaku!"

"Hai!" Mau tidak mau, aku harus melayaninya.

"Ano, permisi. Mau pesan apa?" tanyaku gugup. Yabu segera menaruh perhatiannya pada buku menu di depannya.

"Coffee latte, satu. Itu saja," jawabnya lalu menoleh ke arahku. Aku segera menulis pesanannya dengan buku yang sedikit menutupi wajahku.

"Sepertinya aku mengenalmu," gumam Yabu yang tentu saja bisa kudengar dengan jelas.

"Baik, satu coffee latte. Pesanan akan datang sebentar lagi!" Aku bergegas pergi setelah sedikit membungkukkan badanku.

"Oi, chotto matte!" Aku langsung masuk ke dapur setelah sempat mendengar teriakannya.

Fanfic Hey Say JumpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang