Sun Mart beranjak bangun dari kasurnya yang empuk, segera bersiap-siap untuk ke sekolah. Namun ketika sudah sampai di ambang pintu kamar mandi, sang ibu menahannya.
"Sun Mart, hari ini kamu gak usah sekolah. Kita ke Mesir sekarang." kata ibu Sun Mart dengan nada bersedih.
"HAH? Ngapain?"
"Nenekmu... meninggal..."
HIKK...!!! (suara orang asma)
Sun Mart tak menyangka hal ini terjadi begitu cepat. Nenek (angkat) nya yang kuat, pintar, dan selalu ia banggakan, pergi meninggalkannya sekeluarga. Dengan hati sedih dan langkah gontai ia berjalan ke kamarnya lalu berkemas. Ia tak lagi peduli dengan wangi bunga bangkai di tubuhnya, baginya yang terpenting saat ini ialah menyaksikan wajah sang nenek untuk terakhir kalinya.
Sesampainya ia dan orang tua di Mesir, yang pertama kali mereka lihat adalah Gupta, anak kandung dari Mariam Shahidah Hasan* yang juga merupakan paman angkat Sun Mart yang tengah menangis histeris sampai-sampai harus ditahan beberapa orang.
"MAAMAAAA JANGAN TINGGALIN GUPTA MAAA!!! NANTI YANG BANTU GUPTA MIMPIN MESIR SIAAPAAAAA MAAAHH???!!" raung sang personifikasi Mesir sembari berusaha meraih-raih kain kafan yang menutupi tubuh sang ibu."Sudahlah, kawan... biarkan ia tenang dia alam sana bersama ibuku juga... hiks..." kata salah satu orang yang menahan tangan Gupta.
"Pah, kok om jadi mellow gitu sih? Perasaan dulu dia orangnya pendiam deh..." tanya Sun Mart bingung melihat tingkah pamannya yang tidak biasa.
"Om-mu itu mother complex, nak. Perasaan sayangnya sama nenekmu itu melebihi apapun. Jadi jangan heran kalau dia tiba-tiba jadi OOC gini..." jawab papa Sun Mart.
"Ohhh, gitu ya... " Sun Mart merasa iba. Tanpa sadar air mata membasahi pipinya. Ia menyekanya kemudian ikut bergabung dengan orang-orang yang berada disekitarnya. Ia menghampiri pamannya sejenak untuk berkata.
"Yang sabar ya, om... kami semua juga sedih kok... " pamannya itu tidak merespon, atau lebih tepatnya tidak memperdulikan keponakannya. Sun Mart tak mau ambil pusing dan ia pun mendekati tubuh neneknya yang terbujur kaku.
"Nek, maaf aku lama tak mengunjungimu. Kudoakan supaya engkau mendapatkan kedamaian abadi di surga. I love you, nek. " katanya lalu mencium tangan neneknya.
-- Sementara itu, di SMP Br*d*r... --
(Sfx: suara bel pelabuhan)
'Selamat pagi, bapak ibu guru dan siswa-siswi yang saya kasihi. Pagi hari ini kita mendapat kabar dukacita dari teman kita Sun Mart yang pada pagi hari waktu setempat, neneknya menghembuskan nafas untuk yang terakhir kali. Sekarang ia tengah berada di Mesir untuk menghadiri upacara pemakaman nenek tercinta. Nah, untuk menunjukkan rasa berbelasungkawa, sekolah mengadakan pemungutan sumbangan sukarela untuk meringankan biaya transport keluarga. Terima kasih bagi yang sudah berpartisipasi, semoga kebaikan kalian diterima oleh Tuhan yang Maha Esa. '
KAMU SEDANG MEMBACA
Klinik Tong Seng
HumorSunMart hanyalah seorang anak SMP biasa yang hidupnya pun biasa-biasa saja. Sampai kemudian pekerjaannya sebagai wartawan mengantarkannya pada suatu tempat bernama Klinik Tong Seng. Ia pun bekerja sama dengan Wilbert untuk memecahkan misteri-misteri...