Sore hari setelah kegiatan bimbel untuk murid kelas IX selesai, tibalah saatnya untuk ekstrakulikuler pramuka. SunMart yang kebetulan adalah Dewan Penggalang harus segera bersiap-siap atau dia akan diomeli panjang lebar oleh kakak pembina.
Ketika sampai di depan podium, ia melihat kerumunan anggota pramuka penggalang yang begitu ramai. Penasaran, ia pun mendatangi kerumunan itu.
Ternyata oh ternyata, ada kakak pembina baru! Bule lagi!
SunMart tentu merasa penasaran dan ingin mendatangi kakak itu juga, tapi tangannya sudah keburu ditarik sama sahabatnya (yang juga merupakan seorang bule), tau kan siapa? Yak, betul. Alfred.
"Kok kamu juga ikut-ikutan sih? Biasa aja keles... yang ada di depanmu ini juga bule, kok." kata Alfred dengan nada sedikit kesal, kenapa sih orang indonesia kalo udah liat bule ganteng/cantik langsung heboh? Waktu dia baru masuk juga gitu...
"Yah, kau kan udah lama disini, Fred. Kayak lu gatau aja orang-orang sini kalo liat sesuatu yang baru bakal langsung dikerumunin gini..." balas SunMart lalu membebaskan pergelangan tangannya dari genggaman Alfred.
"Heh, semuanya! Ayo ngumpul! Sebentar lagi kegiatan pramuka akan dimulai!" perintah salah satu kakak pembina. Semua peserta pun berbaris rapi secara angkare di lapangan.
"Baik, hari ini kita kedatangan kakak pembina baru. Dia tidak bisa berbahasa Indonesia maupun inggris, dan kebetulan sekali, salah satu anggota DP kita bisa membantu menerjemahkan. Wilbert, maju ke depan!" ujar kakak pembina panjang lebar, lalu orang yang dipanggil Wilbert pun maju ke depan podium lalu memberi hormat pada kakak pembina bule itu.
" Ich heiße Basch Zwingli. Von heute, Ich werdet ihre Lehrer." ucap si pembina tegas dalam bahasa jerman.
"Nama saya Vash Svingli, mulai hari ini saya akan menjadi kakak pembina disini." kata Wilbert menerjemahkan kalimat si bule.
Kegiatan pramuka pun terlaksana secara aman, tentram dan damai(?). Walau terjadi sedikit kegaduhan saat jam istirahat, dimana murid-murid perempuan meminta foto selfie bersama dan meminta tanda tangan pada kakak pembina malang itu. Hingga pada akhirnya pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Klinik Tong Seng
HumorSunMart hanyalah seorang anak SMP biasa yang hidupnya pun biasa-biasa saja. Sampai kemudian pekerjaannya sebagai wartawan mengantarkannya pada suatu tempat bernama Klinik Tong Seng. Ia pun bekerja sama dengan Wilbert untuk memecahkan misteri-misteri...