Berbagai organisasi Gerakan Freemasonry tersebar di Malaysia dengan berbagai bentuknya. Ada yang berdasarkan kebangsaan, atau sosial, atau merupakan cabang langsung dari Inggris. Hasil-hasil rencana Gerakan Freemasonry, kini telah menjadi kenyataan di Malaysia. Di antaranya adalah bahwa banyak upacara sekuler dikerjakan, sementara Islam hanya sebatas adat kebiasaan belaka tanpa ruh sama sekali. Selain itu, jarum-jarum Freemasonry telah menusukkan bisanya ke dalam tubuh gerakan kemerdekaan, sehingga enggan memakai Islam sebagai asasnya. Mereka lebih suka bebas dan memakai asas-asas sekuler, walaupun mereka masih tetap mencantumkan ucapan salam atau basmalah, yang dicantumkan di dalam perundang-undangan mereka. 36)
Ide-ide Freemasonry masuk ke negeri ini melalui penjajah Inggris, mereka mendekati tokoh-tokoh Malaysia dengan cara: 1). wanita 2). kedudukan dan harta. Mereka berhasil menarik kaum intelektualnya, terutama mereka yang simpati kepada bentuk-bentuk sekularisasi kehidupan. Mereka ini kebanyakan adalah orang-orang yang dijebak atau yang ingin bebas walaupun mereka mengaku beragama Islam.
Burma (Myanmar)
Penjajah Inggris memasukkan Gerakan Freemasonry ke Burma melalui tokoh terkenal gerakan ini bernama Thakin. Umat Islam Burma terkonsentrasi di Arakan dan Sumelang, wilayah yang berbatasan dengan Patani dan sekitarnya. Dahulu daerah ini merupakan sebuah kesultanan, seperti halnya Patani di Thailand. Tentang keadaan Islam dan umatnya, sesungguhnya tidak berbeda jauh dengan keadaan saudara-saudara mereka yang ada di Thailand. Bahkan kondisi kaum Muslimin di sini lebih buruk dari itu. Telah kita saksikan bagaimana pemerintah Burma (Myanmar) yang mengintimidasi, menangkap, menyiksa, mengusir atau membantai kaum Muslimin di sini. Gelombang pengungsi yang besar telah membawa mereka ke daerah Pakistan, Bangladesh dan sekitamya.
Filipina
Nasib umat Islam di Filipina sama saja dengan keadaan saudara-saudara mereka yang ada di Burma dan Thailand. Mereka, oleh rezim yang berkuasa dari waktu ke waktu berusaha dikikis habis. Namun kaum Muslimin di sini terus bertahan tanpa mengenal menyerah. Faham Gerakan Freemasonry dimasukkan oleh penjajah Amerika
Serikat. Di negeri ini, gerakan tersebut tidak berselubung. Dalam menjalankan aksi penghancurannya terhadap umat Islam Filipina, gerakan ini dengan gigih memakai tangan besi pemerintah Filipina. Sampai saat ini, tercatat cara-cara penghancuran yang dilakukan, yaitu:1. Melakukan aksi kekerasan bersenjata, dengan cara membasmi kaum Muslimin Filipina. Militer Filipina dengan kejam membantai mereka. Akibat kekejaman ini akhirnya memunculkan aksi perlawanan yang bernama “Gerakan Pembebasan Muslim Moro.” 37)
2. Melalui jalur pendidikan, mereka berusaha mensekulerkan generasi muda Muslim. Selain itu, mereka berusaha memutarbalikkan fakta, sejarah tentang asal-usul Muslim Filipina dengan harapan generasi tersebut tidak mengenal bahwa di Filipina jauh sebelum kaum penjajah menginjakkan kakinya, di sana telah ada kesultana Sulu yang Islam. Pemutarbalikkan fakta ini diharapkan agar generasi muda Islam jauh dari Islam. 38)
3. Berusaha sekuatnya membendung bantuan-bantuan dan berbagai pengaruh dari luar yang simpati dan membantu Gerakan Perlawanan Muslim Moro. Dengan usaha-usaha tersebut mereka mengharapkan kaum Muslimin di sini menjadi terisolasi dan terbelakang.
4. Membuat Islam tandingan yang berkolaborasi dengan pemerintah. Mereka ini dengan berani telah menjual ayat-ayat Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan murah, serta rela mengiyakan pemerintahan Nashrani Filipina.
Singapura
Telah menjadi rahasia umum bahwa Singapura adalah pusat Gerakan Freemasonry di Asia. Markas Gerakan Freemasonry yang terbesar di Asia berada di sini. Berbagai rapat rahasia maupun terang-terangan, dilakukan di negeri ini. Gerakan ini dengan leluasa bergerak, karena memang mendapat dukungan dari pemerintah Singapura yang sekuler. Berbagai bentuk gerakan Freemasonry ada di sini. Bahkan, sebagian besar gerakan tersebut langsung berhubungan dengan Israel. 3)39)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tipudaya Freemasonry Di Asean
SpiritualTIPUDAYA FREEMASONRY DI ASEAN Terbit pertama kali di Indonesia dengan judul: FREEMASONRY DI ASIA TENGGARA Oleh: Abdullah Patani Tambahan Oleh: Ibnu Mansoer bin Abdullah Tambahan Akhir Oleh: Agoeng Prabowo Publikasi Pertama Oleh: Haji Ali bin H...