Seorang gadis pergi kesebuah hutan dengan tas ransel dipunggungnya. Gadis itu bernama Viona, gadis cantik bernasib malang. Ibunya meninggal saat melahirkan Viona. Sedangkan ayahnya meninggal seminggu setelah melaksanakan pernihakan dengan seorang perempuan dari keluarga sederhana.
Viona mengira ibu tirinya adalah seorang ibu yang baik. Terlihat dari kecantikan wajahnya, ia bisa menjaga Viona karena ayahnya sudah meninggal. Tetapi diluar dugaan, ibu tirinya suka menyuruh Viona dan menyiksa Viona. Viona tau ibu tirinya hanya ingin menguasai harta yang dimiliki ayah Viona. Yang lebih parahnya ibu tirinya sudah merencanakan untuk membunuh Viona.
Viona mengetahui rencana jahat ibu tirinya, ia memutuskan untuk kabur dari rumah. Tepat dihari itu Layla ibu tiri Viona meluncurkan rencananya. Layla mencari Viona kesetiap sudut ruangan tetapi tidak menemukannya. Rencananya gagal total, Layla marah besar. Layla menyuruh anak buahnya untuk mencari Viona, bila perlu bunuh saja Viona.
Sedangkan Viona sudah berada dihutan. Dirinya berpikir semakin jauh ia melangkah Layla tidak akan pernah menemukannya. Viona kelelahan dan memutuskan mencari tempat yang aman untuk beristirahat. Suatu kebetulan, ia menemukan sebuah rumah kayu yang luas. Viona masuk kedalam rumah kayu itu.
Viona berpikir untuk menetap dirumah itu, karena ia yakin rumah yang ditempatinya sekarang sudah berpenghuni. Dalam hati Viona bertanya-tanya mengapa ada sebuah rumah besar ditengah hutan lebat seperti ini. Lantas dirinya mencari tau asal usul rumah itu.
Dua jam berlalu akhirnya Viona berhasil mengumpulkan informasi tentang rumah itu. Ternyata rumah yang terbuat dari kayu ini adalah peninggalan masa penjajahan. Rumah ini dijadikan markas para tentara asing sebagai tempat peristirahatan sekaligus persembunyian.
Viona mulai membersihkan setiap ruangan dirumah ini. Ada satu ruangan yang ia tempati untuk kamar tidurnya. Viona mulai memajang foto keluarganya -viona, ayah dan ibu- diruangan yang menjadi kamarnya. Foto itu ia bawa sebagai kenangan terakhir. Satu yang menjadi teman Viona yaitu buku diarynya.
Sudah berbulan-bulan Viona tinggal dirumah itu. Suatu hari sekelompok orang menemukan keberadaan Viona. Viona mengetahui sekelompok orang itu, mereka adalah orang suruhan Layla untuk membunuh Viona.
Viona mencoba untuk melawan tetapi hasilnya nihil, akhirnya Vionapun mati dengan pisau yang menancap diperutnya. Sebelum ia benar-benar menutup mata, ia mengutuk hutan ini. Hutan ini ia beri nama hutan kematian. Siapa saja yang masuk kehutan ini akan mati kecuali mereka orang-orang yang mempunyai cinta yang tulus akan selamat.
Seorang perempuan memasuki rumah yang pernah ditempati Viona. Perempuan itu adalah Lusiana, perempuan yang mempunyai ambisi memiliki ilmu hitam. Lusiana memasuki rumah itu bertujuan untuk meminta ilmu dari dedemit yang tinggal dirumah tua ini.
Mengetahui niat jahatnya Viona tidak membunuh Lusiana dan malah memberikan ilmu hitam kepada Lusian. Dengan satu syarat harus memberikan tumbal untuk menjadi pengawal dihutan ini.
***
Aluna bangun dari pingsannya. Nafasnya memburu seperti dikejar sesuatu. Matanya mengerjap, ingatannya berputar tentang mimpi yang barusan ia alami.
"Akhirnya lo bangun juga, gue khawatir banget." kata Rara sambil memeluk Aluna.
"Gue mimpi aneh."
"Mimpi apa?" tanya Rama. Aluna menceritakan mimpinya barusan. Dari mimpi itu mereka menyimpulkan bahwa ini bukan sekedar permainan biasa. Bisa dibilang ini permainan pengantar maut. Mereka harus cepat-cepat keluar dari hutan ini.
"Gue nemu buku nih, tapi kuno banget deh." Farhan memecah keheningan. Lantas semuanya menghampiri Farhan dan melihat buku usang itu. Baru saja halaman pertama dibuka tiba-tiba terdengar suara benda jatuh. Mereka mengalihkan pandangan, benda-benda itu melayang diudara. Sebuah foto keluarga melayang kearah Rara dan hampir saja mengenainya jika Rey tidak cepat mendorong Rara.
Melihat semua benda melayang, Rey coba membuka pintu tapi pintu tiba-tiba terkunci. Rey dan Farhan mendobrak pintu tersebut sedangkan Rama menjaga Aluna dan Rara. Tak lama kemudian pintu terbuka, mereka keluar dari kamar itu.
Sepertinya si nenek sudah tidak ada meski begitu mereka harus tetap waspada. Siapa tau ada yang lebih menyeramkan dari pada si nenek sapu lidi.
Aluna, Rara, Rama, Rey dan Farhan mencari jalan keluar dari rumah tua itu. Mereka seperti dibutakan, karena hanya mengelilingi tempat yang sama tanpa ada celah untuk keluar. Aluna memasukan buku usang yang tadi Farhan temukan kedalam tasnya.
-TBC-
Hai readers yang baik hati dan tidak sombong. Add id line aku ya, kalau mau sih, hehe.
Id : audria1724
Yang mau curhat-curhatan silahkan. Atau sekedar kenalan juga gapapa. Ya itung-itung nambah temen kan ga ada salahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hutan Kematian
Mystery / ThrillerSebuah game yang membawa Aluna dan kawan-kawan ke dimensi yang berbeda. Mereka harus bekerjasama untuk menemukan jalan keluarnya. Selamat atau Mati Hanya itu pilihannya. Dapatkah Aluna memecahkan petunjuk games tersebut. Dan menemukan siapa pembuat...