0.0

1.4K 64 9
                                    

It's The Next Twilight:

LUNA
0.0

Aku turun dari mobil kakek, sebelumnya aku juga sempat mengecup pipi kakek sebelum aku memasuki sekolahnya.

Lathrop High School, salah satu sekolah yang bertepatan di Fairbanks, letaknya dekat dengan bandara utama di kota ini.

Sekolah baruku lebih tepatnya, walaupun bukan keinginanku sendiri untuk pindah, namun ini satu-satunya jalan agar bisa menjauh dari kedua orang tuaku yang setiap detiknya hanya bisa bertengkar. Dan menyegarkan otak! Ya, ini bisa memberikan efek yang sepertinya baik untuk kepalaku yang belum lama ini terbentur karena jatuh dari tangga.

Aku mulai berjalan melewati parkiran, masih 25 menit lagi untuk mata pelajaran pertama. Aku pun memilih untuk pergi ke kantin, bukan untuk makan, melainkan hanya untuk bermain game dari ponselku.

Masih pagi namun kantin sudah cukup ramai, mungkin memang selalu ramai di sini, pikirku.

Aku pun memilih duduk di tempat kosong, dan mulai mengeluarkan ponselku.

Belum sempat melakukan apapun lagi, seorang gadis sudah duduk di sampingku , lalu disusul empat temannya yang lain.

"Don't mind if I sit here right? Karena aku memang selalu duduk di sini." Ucap gadis yang duduk telat di sebelahku dengan santai.

"Oh, I'm sorry, I don't know if this chairs was taken, aku lebih baik pergi," ucapku gugup, karena merasa tidak enak dengan gadis di sebelahku.

"Hey, untuk apa pergi? Join us!" Ajak gadis itu.

"Tidak, terima kasih," aku menolak halus.

Saat aku baru berdiri bangku, ternyata ada lelaki tepat di belakangnku, dan tanpa sadar aku menginjak kaki laki-laki itu. Luna yang merasa menginjak sesuatu pun langsung bergeser, "Maaf! Aku tidak sengaja."

Luna menatap dengan wajah merasa bersalah ke arah laki-laki tersebut, dingin....

Itu yang Luna rasakan saat melihat ke bola matanya, laki-laki itu juga secara tak sengaja ikut menatap bola mata Luna, dan yang ia rasakan adalah hangat....

Mereka hanya berpandangan sekitar 2 detik namun, bagi mereka berdua detik berjalan sangat lambat. Laki-laki itu tersadar di detik ke tiga dan langsung berjalan menjauh, seakan yang barusan bukanlah apa-apa.

Luna masih diam di tempatnya, dia merasa kedinginan, dan entah kenapa ia merasa seperti kebahagiannya semua hilang seperti direnggut oleh laki-laki tadi.

"Hei!" Luna tersadar saat ada tangan melambai tepat di depan wajahnya.

Tanpa izin gadis yang tadi berada di samping Luna langsung menarik Luna untuk kembali duduk di tempatnya semula.

"Tidak perlu panik seperti itu, dia memang sombong, santai saja, aku Hazel by the way," ucap gadis di sebelah Luna memperkenalkan diri.

"And this is Lori, that's Mikah, Evan, and Louis," lanjut Hazel sambil menunjuk satu persatu temannya dengan ramah.

Luna tersenyum, "I'm Luna, nice to meet you all." Jawab Luna formal.

Mendadak mereka semua melotot kaget, Luna menatap semunaya bingung, "kali—."

LUNA : It's the Next TwilightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang