Chapter 6

22 7 0
                                    

"Siapa aku? Coba tebaklah tuan putriku. Aku adalah....."

"Aku adalah seseorang yang kau kenal. Hanya saja sepertinya kau telah lupa padaku." ujar pemuda itu.

Kana tambah kebingungan. Pria yang ada di depannya benar-benar membuatnya merinding.

Sepertinya pemuda itu adalah orang yang pernah ada di sisinya bertahun-tahun yang lalu. Tapi siapa??? Kana masih berusaha keras berpikir.

"Hhh kau pasti sudah lupa. Aku adalah Raiden Fudo, mantan pengawal pribadimu tuan putriku. Atau kau menyebutku sebagai Pencabut Nyawa Manusia. Itulah yang selalu kau bilang padaku." ucap pemuda yang bernama Raiden itu dengan tawa kecil.

"Ra-i-den ka-u ma-sih hidup." ujar Kana terbata-bata.

Dia masih tak percaya akan apa yang baru saja didengarnya. Raiden, pengawal pribadinya 10 tahun yang lalu sebelum akhirnya ia dipecat karena diduga membantu Nichi kabur melalui portal dunia lain masih HIDUP.

Kana kira Raiden telah mati 7 tahun yang lalu karena tidak tahan di tuduh secara seenaknya tanpa bertanya penjelasan apapun darinya.

Kana mengingat Raiden dengan baik. Dulu dia tidak seperti ini. Dia tidak mempunyai aura yang sekuat ini.

Memang sejak dulu Raiden adalah orang yang memiliki aura mengerikan. Bahkan ada yang mengira dia jelmaan iblis. Tapi salah. Dia adalah pengawal pribadi Kana yang ditugaskan untuk membunuh siapa pun yang mengancam nyawa gadis itu.

Kana tak tau apa yang telah terjadi selama ini pada Raiden. Apa yang membuatnya berubah?? Kana kebingungan.

Kana rindu pada Raiden. Karena dia adalah penolong Kana yang paling Kana sayangi. Dia seperti kakak bagi Kana.

"Kana kecil sepertinya sudah besar sekarang ya." kata Raiden sambil tertawa.

Kana menatap Raiden lekat-lekat. Seakan-akan dia masih tidak percaya akan apa yang baru saja dilihatnya.

Kana berusaha mengucapkan sesuatu. Tapi ada suatu perasaan yang menahannya.

Perasaan takut dan... benci
Benci. Apa yang telah membuat Kana benci pada Raiden?? Dia masih tidak mengingatnya.

"Raiden. Aku kira kau telah mati... Kenapa kamu tidak mengabariku bahwa kamu masih hidup? Aku sungguh khawatir." ucap Kana menahan tangis.

Raiden tersentak kaget mendengar perkataan Kana.

Ekspresinya yang awalnya berusaha tampil mengerikan dengan tawa menakutkan berubah seketika.

Sekarang Raiden terlihat terharu dan perasaan rindu akan tuan putrinya yang telah ia tahan selama ini muncul kembali.

Didekapnya gadis di depannya itu erat-erat. Kana terkejut, tapi langsung membalas dekapan Raiden.

Selama beberapa saat semuanya terasa sunyi.

Akhirnya Raiden mengingat akan tugasnya disini. Dilepasnya dekapan Kana. Dan dia melangkah mundur sedikit. Lalu ekspresinya berubah kembali seperti semula.

"Kana. Tujuanku kesini bukan untuk melakukan reuni denganmu. Aku disini untuk meringankan tugasmu yaitu membunuh Mamoru Nichi sang penghianat." ucap Raiden dengan berhati-hati agar tidak menyakiti hati Kana.

Gadis itu tertegun. Ternyata nyawa Nichi memang sudah tak bisa terselamatkan.

Kana masih ingat seberapa kejam Raiden saat membunuh berbagai penjahat untuk melindunginya dahulu kala.

Kana masih terpaku diposisinya. Perasaan bingung, gelisah, dan amarah terpadu menjadi satu di dalam dirinya.

Raiden melihat Kana masih terpaku. Raiden mendekatkan dirinya lagi pada Kana, lalu berusaha membisikan sesuatu padanya.

"Kana, tenang saja. Aku tak kan membunuh Nichi. Tapi aku hanya akan memantaumu saja. Meski itu tidak sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Kyoko-sama, tapi aku tetap akan melakukannya. Sekarang semuanya terserah padamu. Aku masih menyayangimu adikku." bisik Raiden pada Kana.

Kana yang semula panik tiba-tiba menjadi lega.

Raiden tetaplah Raiden. Bahkan meskipun auranya berubah, dia masih memiliki sifat yang sama seperti dulu yaitu, selalu membiarkan Kana yang memutuskan segala sesuatunya.

Sesaat semuanya hening kembali. Lalu Kana ingat bahwa ada sesuatu yang ingin dia tanyakan pada Raiden sejak merasakan aura yang berbeda itu.

"Raiden. Apa yang telah terjadi selama ini? Kenapa auramu berubah?" tanya Kana.

Raiden mendadak terlihat sedih setelah mendengar perkataan Kana. Dia pikir gadis itu tidak akan menyadarinya.

Kisah tragis yang telah melanda hidup Raiden selama ini. Kisah yang tak pernah ia ceritakan pada siapa pun.

Raiden menatap Kana sendu.

Kana mendarinya, jadi merasa tidak enak untuk melanjutkan pertanyaannya.

"Baiklah kalau kamu tidak mau menjawab. Aku rasa aku tidak pantas menanyakan masalah pribadimu ya kan?" ucap Kana dengan nada yang sedikit kecewa.

"Tidak Kana. Kau salah. Aku akan bercerita" ucap Raiden tiba-tiba"

Kana terkejut mendengar perkataan Raiden, langsung memasang muka serius. Dia sungguh ingin mendengarkan penjelasan dari Raiden soal kejadian yang selama ini telah terjadi padanya.

"Semuanya berawal sejak aku..."

-

Alone in The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang