Chapter 8

21 6 0
                                    

"A-pa maksud-mu Ko-to? Ke-napa dia..."

"Apa maksudnya?? Kenapa dia harus berbohong?" tanya Kana kebingungan.

Raiden terpaku diposisinya. Dia membisu. Dia tak tahu apa yang harus dilakukan sekarang.

Dia tak menyadari kehadiran Koto sama sekali.

"Koto... Pria itu kah yang Kyoko-sama maksud? Mengapa dia bisa mengetahui masa laluku yang sebenarnya..." batin Raiden.

Kana menatap Koto penuh pertanyaan.

Koto menyadarinya. Lalu ia pun melanjutkan perkataannya.

"Aku tahu kebenarannya. Aku tahu siapa diriku. Aku telah mengingat segalanya Kana. Aku adalah Nichi, orang yang selama ini kamu rindukan." jelas Koto.

Kana terpaku mendengarnya.

Koto atau lebih tepatnya Nichi, telah sadar akan masa lalunya.

Semua ingatannya kembali. Masa di mana dia datang ke bumi pun ia ingat.

Dia ingat siapa Kana. Mengapa Kana begitu terobsesi dengan dirinya Nichi pun dia sudah tahu alasannya.

Dan satu hal yang akhirnya dia sadari. Alasan gadis itu selalu lari darinya...

~Raiden POV~

Aku sungguh tidak menyangka bahwa ingatan Nichi telah kembali.

Semenjak dia menghilang melalui portal menuju bumi, aku selalu berusaha mencari cara agar dapat membawa Nichi kembali ke dunia Edelweiss.

Sekitar 7 tahun yang lalu, aku berhasil pergi ke bumi melalui portal secara diam-diam. Untungnya Kyoko-sama tidak sadar akan hal itu.

Saat sampai di bumi, aku berkeliling hutan mencari Nichi.

Lalu kutemukan sebuah gubuk tua di dekat sungai kecil di pinggir hutan.

Ku buka pintunya, lalu aku menemukan Nichi di dalam sana.

Nichi yang ku lihat berbeda dengan dirinya yang seharusnya. Matanya merah penuh amarah, sama seperti sekarang.

Saat dia melihatku, dia langsung mengamuk dan menyerangku secara tiba-tiba.

Aku terkejut dan berusaha menangkis serangannya. Tapi dia lebih kuat dari yang ku kira.

Dengan segenap kekuatanku yang tersisa saat itu, ku ucapkan sebuah mantra sihir yang sebenarnya sangat berbahaya.

"Memories Erase!" ucapku dengan suara lantang.

Seketika itu  juga muncul lingkaran sihir di sekeliling Nichi. Nichi pun berteriak kesakitan.

"Maafkan aku Nichi, setidaknya ingatanmu akan tersegel untuk waktu yang cukup lama." batinku.

Dan aku pun menghilang dari bumi dan kembali ke dunia Edelweiss.

Saat aku sampai di dunia Edelweiss, efek samping dari menggunakan mantra sihir itu pun muncul.

Auraku bertambah kuat dan jahat. Banyak orang mati di sekitarku.

Lalu aku lari menjauh dari pemukiman manusia, dan pergi ke hutan.

Saat sampai disana, kurangkai cerita palsu mengenai semua kejadian yang telah dan akan kualami selama beberapa tahun mendatang.

Itulah mengapa Nichi berkata bahwa aku berbohong.

Karena yang dia ingat adalah aku menghapus ingatannya secara sengaja agar aku bisa memiliki Kana. Padahal aku tidak pernah berniat begitu.

Kalau pun aku mengatakan yang sebenarnya pada gadis itu... Mungkin dia tidak akan percaya bahwa setelah kejadian antara aku dan Nichi, aku mengasingkan diriku di hutan belakang kerajaan. Dan selalu memperhatikan keseharian gadis itu.

Dia pasti tidak akan percaya bahwa selama 7 tahun aku hanya berdiam di hutan itu.

Itulah mengapa aku berbohong...
Agar dia bangga padaku.

~Author POV~

Kana masih terpaku di posisinya.
Matanya mulai berkaca-kaca. Lalu setetes air mata pun jatuh membasahi pipinya. Dilanjutkan dengan tetesan lain. Dia pun akhirnya menangis.

Sesuatu yang selama ini Kana harapkan terkabul. Koto tahu siapa dirinya. Koto ingat masa lalunya sebagai Nichi. Itu sudah lebih dari cukup.

Raiden memperhatikan Kana dari jauh. Dia sudah menjauh dari Kana sejak Nichi menghampiri mereka tadi.

Rasa penuh penyesalan muncul di dalam diri Raiden. Dia sangat menyesal mengapa ia harus berbohong pada Kana tadi.

Jika saja dia mengatakan yang sebenarnya kepada Kana, pasti gadis itu tidak akan sesedih dan kecewa ini.

"Ra-i-den menga-pa k-au ber-bohong pa-daku? MENGAPA KAU TIDAK JUJUR RAIDEN!?" tanya Kana yang awalnya dengan terbata-bata menjadi penuh emosional.

"Maafkan aku putri. Aku tidak bermaksud..."

"Apa yang tidak kau maksudkan Raiden??? Apa Raiden? Apa!" potong Kana.

Suasana menjadi hening. Hanya terdengar isakkan Kana samar-samar.

Raiden terdiam tak bisa berkata-kata. Dia sangat menyesali perbuatannya yang barusan. 

Berbohong. Dosa yang paling besar di mata Kana.

###

Nichi hanya memandangi mereka berdua. Tidak tahu apa yang telah terjadi, mata Nichi kembali normal.

Mata coklatnya memandang penuh rasa kebingungan. Nichi masih dalam keadaan labil.

"Kana... Benarkah kau Kana yang itu? Chitose Kana?" tanya Nichi memecah keheningan.

"Ya." jawab Kana singkat.

"Benarkah? Kana-sama benarkah itu kamu?" tanya Nichi masih belum yakin.

"Ya. Jangan panggil aku Kana-sama, cukup Kana saja." jawab Kana dingin.

Kana sebenarnya sangat merindukan Nichi. Tapi kekecewaan di hatinya akibat kenyataan yang berada dihadapannya, menghalanginya untuk mengungkapkan segala kerinduannya itu.

Kecewa. Itulah perasaan yang dialami Kana.

"Kana... Aku sungguh sangat-sangat merindukanmu..."

-

Alone in The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang