senin pun berlalu,
entah...
mungkin angin sudah berhenti berhembus ke arah laut...
ataupun hujan yang tak kunjung turun karena angin telah berlalu membawa awanku pergi...
semenjak itu, senpai menjauh...
pesan ini seperti ku kirim bukan tuk siapapun.
karena tak kunjung ada balasan.apakah... wajah asliku sebegitu tak enak dipandang?
mungkin... harusnya aku tetap berada di belakang layar...
bukan senpai,..
aku jadi benci diriku sendiri.akulah pemeran pembantu yang terlalu egois tuk meminta penjelasan dari sang karakter utama.
disinilah aku berdiri, di depan senpai."maafkan aku kaede, tapi bisakah kau menjauhiku?"
aku tau..
sangat tau kalau itu yang kan senpai ujarkan...
tapi bodohnya aku masih menghampiri pedang yang jelas-jelas diarahkan kepadaku, menusuk diri sendiri.
tapi bodohnya aku masih berharap ia menjatuhkan pedangnya, dan memeluk diriku erat.
aku masih berharap...
bisakah kita kembali ke semula?
saat aku masih di sebuah bayangan media saat dirimu masih sangat peduli
saat kita masih menjadi kita
bisakah aku memutar waktu kembali?"tidak... hanya... jauhi aku kaede, aku sudah punya orang yang kucintai".
bukannya pelukan erat, kudapatkan diriku terjun ke dalam jurang yang dalam.
hanya kedua telapak tangannya pemandangan terakhir yang ku lihat.
mendorongku jatuh.
senpai jahad :'v
just author note.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatiku Selembar Daun
Contoaku, kaede... hanya siswi kelas satu, yang sedang jatuh hati pada kakak kelas. hari-hari disekolah ku lalui dengan mencuri pandangnya di sepersekian detik yang ku bisa. tentunya hal itu tidak mengkategorikanku sebagai stalker ataupun penguntit. keb...