What happend in Here?!(Tae-In POV)

8 2 0
                                    

"Aww!" Ringisku saat kurasakan punggungku nyeri akibat terjatuh dari....

"Woooo tunggu-tunggu ini..? Kamarku?"

Aku terkejut setelah kudapati tubuhku berada didekat ranjang tidurku dan menyadari aku baru saja terguling dari tempat itu.

"Aish bukankah sebelumnya aku jatuh dari rooftop? Terserahlah aku tak perduli"

Aku mencoba bangun dari posisi jatuhku.Aku berdiri menghadap jendela kamarku, sesekali telapakku mengusap pelan punggungku berharap dengan melakukan itu nyerinya akan segera reda.

"Tae-In!" Seseorang berteriak saat aku baru saja menyadari sesuatu.Karena terkejut aku sedikit melupakan hal itu.

"Iya..ak-"

"Aku masih mengantuk"

Aku barusaja ingin menyelesaikan kalimat itu namun tiba-tiba seseorang berseru dari balik selimut.Pertanyaannya, siapa orang yang tidur diranjangku.

Tak lama kemudian, seorang pria berambut coklat memasuki ruangan yang tak lain adalah kamar tidurku itu.Aku menoleh..

"Kyaaaaa! Kkkk..kiim..Tttt..taehyung! Oppa!"

Aku berteriak senang karena dapat melihat pria bernama Kim Taehyung itu.Sudah lama tak jumpa, batinku.Aku melangkahkan kakiku untuk mendekatinya dan berniat memeluk tubuhnya.Sebelum ia memasang wajah marahnya dan menarik selimut yang menutupi sesuatu.

Pertanyaan kedua? Apa dia berusaha membangunkanku? Hey aku sudah bangun? Lalu bagaimana bisa dia hidup? Bukankan Jungkook bilang...ahh aku tau dia pembohong.

Selimut terbuka.

"Kapan kau akan bangun adikku?"

Taehyung berteriak.Tunggu-tunggu, apa yang dia maksud adikku.Aku menoleh, menghadap ranjang tidur itu dan...

"Apa itu?!" Aku berteriak.Mataku terbelalak dan mulutku menganga lebar.Kudapati seorang gadis yang...yang sangat-sangat-sangat mirip denganku.Mata,hidung,bibir,semuanya.Baiklah, apa maksud semua ini.

Aku tiba-tiba melihat Taehyung padahal Jungkook bilang..dan sekarang aku merasa melihat diriku yang lain ada didepan mataku tengah mengusap wajahnya lalu menguap dan akhirnya terduduk.Aku tau ia masih setengah sadar saat ini.

"Mandilah lalu sarapan kau ada janji denganku, kan?"

"Ya! Oppa aku mengantuk"

Ia -diriku yang lain terlihat menarik selimutnya lagi hingga menutupi seluruh tubuhnya setelah mengucapkan kalimat itu.Taehyung oppa terlihat marah sebelum menghela nafas panjang lalu menarik selimut itu lagi, dalam sekali tarikan nafas ia tiba-tiba menarik telinga gadis itu.

"Ya! Oppa! Kenapa kau melakukan itu, hm?"

"Bangun..Kubilang bangun pemalas" Taehyung oppa menarik-narik lengan gadis itu hingga akhirnya ia beranjak dari ranjang lalu segera menuju kamar mandi.

"Dasar pemalas!"

Taehyung oppa mulai merapikan tempat tidurku.Oke, bolehkah  ini kunamai tempat tidurku.Setelah dirasa cukup rapi, Taehyung oppa berjalan pelan menuju pintu.

Blush...

Aku merasakan dadaku sakit saat Taehyung oppa...Mwo?! Aku? Tembus pandang?! Dan barusaja oppaku menembus tubuhku.Oh Tuhan apa ini?.Kau membuatku gila.

Aku menghela nafas lalu menghempaskan tubuhku keatas ranjang, menarik nafas dalam lalu menghembuskannya perlahan.Apa maksudnya semua ini?.Apa yang terjadi disini?
.
.
.

Author POV

Kihyun terlihat tengah memandangi dua orang pria yang tengah sibuk mengunyah makanan mereka.Ia mengalami hal yang sama dengan Tae In.

Mereka berdua -Tae In dan Kihyun berakhir disamping ranjang tidur dan melihat diri mereka sendiri.Hampir sama dengan Tae In, Kihyun juga melihat hyungnya -Yoo Jeong Bae dalam petistiwa ini.Yang berbeda disini adalah Kihyun merasa ini mimpi setelah berfikir ia sudah mati karena jatuh.Sementara Tae In masa bodoh dengan hal ini.Dan hal yang sama-sama mereka pertanyakan dalam hal ini adalah APA YANG TERJADI DISINI?

Kihyun bertemu Hyungnya yang telah meninggal.Dan Tae In bertemu lagi dengan kakaknya yang...entahlah -Menurut Jungkook sudah meninggal namun menurut Tae In bukan itu yang terjadi.

Author POV END

Kihyun POV

"Hyung hari ini aku berangkat sendiri saja ya?" Ucap pria yang sangat mirip denganku itu.

"Eoh? Tumben sekali.Biasanya kau akan merengek minta diantar"

"Hyung?! Aku tidak seperti itu!"

Persis.Sama persis dengan apa yang kuucapkan dalam hati.Dan sama dengan ekspresiku setelah mendengar nada meledek dari Young Bae hyung.Dan...tunggu dulu.Aku seperti pernah melakukan hal ini sebelumnya.

Aku mengedarkan pandangan keseluruh penjuru rumah, hingga akhirnya tatapanku berhenti pada sebuah kertas berisi angka dan beberapa tulisan kecil dengan satu tulisan tercetak cukup besar disana yang sukses membuat kedua bola mataku membulat sempurna setelahnya.

Beberapa dari angka-angka itu tampak dicoret silang dengan spidol merah.

"Tidak mungkin"

Kihyun POV End
.
.
.
Tae In POV

Aku sedang berjalan kearah sebuah supermarket.Aku berniat untuk membeli beberapa minuman yang sekiranya dapat membuatku tenang.

"Aneh, aku tersenyum dengan beberapa orang tapi mereka mengacuhkanku" gerutuku kesal.

Kutapakan kakiku kedalam lantai supermaket.Udara dingin dari mesin pendingin ruangan seketika menembus seragam sekolahku dan langsung menusuk kulitku.Oh..astaga aku bahkan masih mengenakan seragam sekolahku dan tak berniat untuk menggantinya karena situasi yang menyebalkan ini membuat kepalaku pening dan ingin muntah dalam waktu yang sama.Meski senang karena aku dapat melihat Taehyung lagi tapi itu tidak menjamin aku dapat memeluk dan bicara dengan dia lagi.Bagaimana tidak? Dia saja tidak melihatku bagaimana aku bisa bicara bahkan memeluknya.

"Bodoh! Aku tersenyum pada pejalan kaki padahal aku tau Taehyung saja tidak dapat melihatku" Ucapku kesal sambil membuka pintu lemari pendingin dan meraih 2 botol minuman dari dalamnya.

Aku terus menggerutu.

Lalu siapa gadis yang tadi.Gadis yang bersama Taehyung.Yang disebut adik? Apa dia adalah aku?.Pertanyaan demi pertanyaan mulai berputar dikepalaku sebelum akhirnya aku berteriak kesal.Aku menuju kasir hendak membayar minuman tadi.

Langkahku terhenti, nafasku tercekat dan jantungku berdegub 2 kali lebih kencang.Kertas berisi angka dan beberapa tulisan itu.Sekilas tidak aneh untuk orang lain.Tapi bagiku...sangat mengejutkan membaca tulisan yang tercetak tebal itu.Membuatku menyadari sesuatu.Menyadari hal yang memang seharusnya kupahami dari awal.Hanya dengan satu kalimat yang tertulis mampu membuatku sekujur tubuhku kaku seketika.Terlebih lagi, hanya ada satu hal yang mampu kuucapkan setelahnya, itupun dengan sangat berat kuucapkan.Dan.. kalimat itu adalah...

Tae In POV End
.
.
.
To be Continued
.
.
.
Hayo kalimat apa yang berhasil membuat Tae In bahkan Kihyun sampai terkejut kayak gitu.

Hmm..BTW kalimat yang dimaksud bukan To be continued atau Tae In POV End loh readers ada kalimat lain yang lebih penting.Ini chapternya memang kubuat gantung.

Oh yaa maaf atas keterlambatan update.Ini sebenarnya bisa update cuma author terkena virus males nulis, jadi lama..Giliran udah mau nulis kuotanya nggak ada.So I'm sorry.

Author juga lagi sibuk sama blood sweat tears-nya BTS sama, ulangan, dan drama so maaf kalo chapter ini jelek and gaje..Maaf juga kalo kedepannya slow update..I'm so sorry readers.

Oh ya author juga mau minta maaf karena untuk chapter ini yang sebelumnya,, author hapus dan akhirnya di buat ulang.Maaf kalo part ini malah jadi tambah jelek + aneh.Sorry for typo

See you next chapter..

Back To December Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang