Gone

50 2 0
                                    

Cast : Jeon Jungkook ak.a Kim Jungkook
Disini Jungkook lebih tua dari Yoongi.
_________________

"Diam brengsek,aku mendengar sesuatu!"
"Apa?!Jangan alihkan pembicaraan.Aku tau kau se..."

Piip
Dengan satu gerakan cepat gadis itu memutuskan panggilan dari Min Yoongi,kekasihnya.Ia tidak ingin terlibat pembicaraan lebih jauh dengan Yoongi karena merasa malas untuk bicara pada semua orang.Termasuk kakak angkatnya,Kim Jungkook.Gadis itu menjatuhkan tubuhnya keatas tanah dengan posisi telentang,lalu memasang headphonenya lagi.
-----------
Brakkk..Bugh..Awww

Bunyi bising tadi berhasil membangunkan gadis itu dari tidurnya.Waktu 30 menit adalah waktu yang sangat kurang baginya untuk tidur.Ia menghembuskan napasnya kasar ke udara.
Gadis itu bangun dari posisi telentang.Ia duduk sambil melihat keadaan di sekelilingnya, ada bunyi gaduh tapi tempat itu tetap sepi sejak tadi.
Gadis itu berfikir sejenak,"Apakah ada yang. dibully lagi" batinnya.

Puk...
Belum sempat ia selesai berfikir,tiba-tiba sebuah tangan hangat menyentuh lembut bahu kanannya.Tidak ada pembicaraan setelah itu.Jika tangan itu adalah tangan manusia.Pasti ada seseorang yang mengeluarkan suara,kan?.
Gadis itu memutar pelan kepalanya untuk melihat tangan itu, dan setelah benar-benar terlihat, ia hanya tersenyum licik memandang tangan itu.
"Berusaha menakuti,Tuan Min?"
"Aisshh,kau tau" Yoongi membuang napasnya dengan kasar.Merasa sedikit kesal pada gadis yang tengah memandang jauh kedepan dengan rambut yang berterbangan kecil menutupi separuh wajah cantiknya.Ya orang itu adalah Min Yoongi.Setelah gadis itu memutuskan panggilan tadi.Min Yoongi langsung berlari ke rooftop sekolahnya karena ia yakin bahwa kekasihnya akan tidur di rooftop saat pelajaran pertama dimulai.Hal itu sudah dilakukan oleh kekasih Yoongi sejak 1 Bulan yang lalu.Lebih tepatnya saat...
"Kim Tae-In?"
Kim Tae-In.Ya, nama gadis itu -kekasih Yoongi adalah Tae-In.
"Hmm?"
"Kau rindu Taehyung?"
"..."
Tidak ada jawaban.Benar-benar tidak ada satupun kalimat yang menurut Tae-In pantas diucapkan untuk menanggapi atau dapat dikatakan untuk menjawab pertanyaan Min Yoongi.Namun beberapa menit setelahnya air mata terlihat jatuh dengan mulus dari kedua kelopak mata Tae-In.Ini sebuah jawaban.
"Taehyung datang ke mimpiku dan bilang bahwa aku masih disini. Sama seperti mimpi-mimpi yang sebelumnya"
Min Yoongi menarik Tae-In kedalam sebuah pelukan hangat.Akhirnya gadis itu menangis dengan kencang dipelukan Yoongi.
"Itu hanya mimpi tidak perlu dipikirkan" ucap Yoongi.Ucapan itu berhasil membuat Tae-In semakin menenggelamkan kepalanya kedalam dada bidang Yoongi.Berusaha membuat gadisnya nyaman Yoongi mengusap lembut Puncak kepala Tae-In.Ia sangat tau apa yang tengah dirasakan gadisnya.

Drrt...drrt
Ponsel Yoongi berdering menandakan satu panggilan masuk ke ponselnya.Tertera sebuah nama yang tak asing bagi seorang Min Yoongi.
Kim Jungkook called
"Hallo Jungkook hyung, ada apa?"
"...?"
Yoongi menatap Tae-In sejenak memberikan tatapan yang seakan berkata "Apa yang harus kukatakan?" dan karena merasa paham akhirnya Tae-In menggeleng pelan kepada Yoongi.
"Belum hyung, maaf"
"..."
Yoongi hanya mengangguk dan akhirnya menutup teleponnya.Yoongi hampir menanyakan satu hal pada Tae-In, namun seakan tau apa yang akan ditanyakan Yoongi akhirnya Tae-In angkat bicara.
"Aku akan pulang pukul 3 tepatnya 15 menit lagi.Pergilah katakan aku akan pulang"
"Benarkah?Apa yang dapat membuatku percaya?"
"Aku bersumpah Yoongi"
"Sungguh?"
"Pergilah!" Bentak Tae-In yang mulai kesal karena sikap Yoongi.Yoongi mengangguk mengerti lalu tersenyum lebar lalu melangkahkan kakinya meninggalkan Tae-In.
---------
Seseorang menatap layar ponselnya.Ia berniat menelpon seseorang dam dengan sangat malas akhirnya ia menelpon orang itu, sembari tersenyum licik akhirnya ia menelpon orang itu.
"Sudah"
"Kumohon jangan lukai dia"
"Tidak!Jika mulutmu tetap diam dan tidak mengatakan siapa aku yang sebenarnya.Jika kau mengatakannya maka aku tidak akan segan-segan untuk membunuhnya,kau,dan juga orang itu"
"Kumohon jangan"
"Dasar bodoh!Kubilang tidak jika kau tidak melakukan apa yang kukatakan tadi"
"Baiklah"

Piip...
Orang itu memutuskan sambungan teleponnya sambil terseyum lebar.Ia percaya bahwa rahasianya akan tetap tersimpan rapi dan orang yang ia cintai atau lebih tepatnya orang yang selalu ia dekati akan selalu bersamanya dan tidak menganggapnya seorang PENGKHIANAT.

To be Continued
----------

Back To December Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang