1

1.2K 14 0
                                    

Terdengar suara teriakan dari dalam ruangan yang pintunya terbuka. Nico produser berjalan cepat menghampiri sumber suara matanya sekarang tertuju kepada Benjamin widjaya Kusuma yang sedang memukul meja didepannya, dia terlihat begitu tampan tetapi siapa yang akan menyangka dengan wajah setampan ini kelakuannya seperti setan butuh tumbal “kenapa lagi Ben?” tanya Nico sang produser. Benjamin dengan cepat berdiri lalu berjalan mendekati Nico yang berada diambang pintu. Tatapannya yang berapi-api tidak membuat Nico takut kepadanya “lu masih nanya kenapa? gue udah minta sama lu untuk segera cariin gue manejer sekaligus merangkap menjadi asisten gue kan? Dan sampai saat ini lu gak bisa nemuin itu?” Ben bertanya tanpa mengurangi suaranya yang tinggi. Ben segera berjalan melewati Nico yang masih menggelengkan kepalanya.

“Gue bukan gak mau nyariin lu asisten, lu mau asisten lu cewekkan? Tapi lu selalu memperlakukan mereka dengan seenak hati lu sampai mereka mengundurkan diri atau kalau mereka merasa betah sama lu, lu yang mecat mereka Ben” jawab sang produser dengan satu tarikan nafas tidak terima kalau dirinya harus disalahkan dalam kasus ini.

Benjamin yang masih melangkah membalikan badannya cepat lalu menatap Nico masih dengan tatapan yang berapi-api “lu gak becus jadi produser, kalau emang lu masih gak becus mending gue keluar dari tangan handal lu dan gue minta dalam seminggu lu harus bisa nemuin asisten baru buat gue, gue sendiri yang akan nyeleksi mereka, lu buat pengumumannya dengan segera, gue tunggu kabar secepatnya.” Benjamin segera masuk ke dalam mobil Rubicon yang diparkir di depan pintu masuk gedung.

Nico sekali lagi menggelengkan kepalanya pusing memikirkan tingkah artisnya yang selalu bertingkah seenaknya, Nico segera berjalan masuk dan meminta seketarisnya untuk menghubungi beberapa majalah atau koran. Meminta mereka membuat lowongan untuk asisten pribadi dan merangkap menjadi manajer artis untuk Benjamin.

***

Naomi hampir gila mencari pekerjaan untuk membantu ke uangan keluarganya dan yang lebih penting menyelamatkan kuliahnya yang tinggal menyelesaikan satu semester untuk bisa menyusun skripsi. Sudah berapa tumpuk koran yang dia baca tapi tetap saja tidak mendapatkan pekerjaan yang pas untuk membagi waktunya. Naomi membulak balik koran yang ada dipangkuannya dan meneliti semua lowongan pekerjaan. Seketika matanya melotot melihat iklan yang ada didalamnya.

Dicari:

Wanita berpenampilan menarik, minimal pendidikan SMA, cekatan, sabar dan pintar, untuk menjadi seorang asisten artis sekaligus manajer artis, dibituhkan segera sebelum tanggal 08/10/2013.

Gaji akan disesuaikan dengan pekerjaan dan selama bekerja kami akan memberikan apartemen beserta fasilitasnya, kirim cv nya segera ke kantor kami.

PT.musik record Jl.Gandari city no 29.

Naomi tidak mengerti kenapa tuhan begitu baik dan mempermudah semuanya, jujur saja sebenarnya Naomi bukan orang susah-susah banget tapi semua karena ayahnya yang memberitahu perusaha keluarganya hampir bangkrut, permainan sahamnya juga sedikit bermasalah. Mungkin ini caranya untuk bisa membuktikan bahwa Naomi bisa menjadi wanita yang dewasa. Segera Naomi membuat Cv agar bisa siang ini juga dikirimkan ke alamat yang sudah jelas dituliskan disana.

Naomi sudah selesai mengirimkan Cv tadi ke tempatnya, sekarang dia segera memacu mobil honda citynya ke sebuah cafe yang sering dia dan teman-temannya kunjungi, suasana cafe sudah cukup ramai. Naomi melangkah masuk mencari seseorang yang sedang menunggunya “NAOMI..” teriak seseorang memanggil namannya dan dia sadar itu adalah suara ‘Axel’ sahabatnya selama dia kuliah disalah satu Universitas ternama di Jakarta dan itu alasan yang membuatnya mencari pekerjaan, beban biaya kuliah yang tinggi. Naomi tidak mungkin melepaskan kuliahnya yang tinggal selangkah lagi hanya karena ayahnya berkata perusahaan ayah Naomi bangkrut, Dan tentang mobil yang masih dia gunakan sekarang ini, mobil itu sampai kapan pun tidak akan pernah Naomi jual karena mobil ini adalah hadiah ulang tahun saat umurnya yang ke 20.

The Devil PianistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang