4

573 16 9
                                    

Naomi sudah berada didepan rumah berwarna abu-abu itu, entah kenapa ada yang mengganjal dihati saat melihat rumahnya, perlahan Naomi memasukan mobil jeep milik Ben ke dalam halaman rumah, saat Naomi keluar dari mobil, dia melihat pintu rumah besarnya terbuka, seorang perempuan berparas cantik, wajah yang mengambarkan Naomi dimasa tuanya. “Mom..” Naomi berhambur kedalam pelukan ibunya yang tersenyum melihat kedatangan anak tunggalnya.

Ibunya mengelus rambut Naomi lembut, dia benar-benar merindukan anaknya yang sudah lama tak pulang “Apa kabar sayang? Kok tumben kamu bisa pulang? Bukannya katanya artis yang kau pegang adalah artis tua, gendut, jelek dan galak, kenapa kau bisa pulang?”

Naomi melepaskan pelukannya, ibunya memang tidak diberi tau kalau dia bekerja dengan seorang artis muda, “Ah laki-laki tua itu sedang pergi ke tempat asalnya, sudahlah jangan ngomongin dia dulu, aku ingin berlibur selama seminggu disini, bolehkan?” tanyanya dengan wajah ceria lalu dengan hangat mencium pipi kanan ibunya.

Sebelum ibunya menjawab seorang lelaki tua yang ganteng keluar dari pintu yang ada didepannya. “Sejak kapan kau ada disini nak?” tanya sang ayah yang menyambut anaknya dengan kecupan dipuncak kepala anaknya.

“Ah dad, aku baru saja datang, kalian semakin tua yang, pada hal aku baru meninggalkan kalian beberapa minggu saja” goda Naomi yang langsung mendapat cubitan kecil dari ibunya.

Naomi mengelus pipinya yang baru saja dicubit “mom...kenapa kau mencubit pipiku” Naomi mengerucutkan bibirnya membuat wajahnya menjadi sangat lucu, ini lah tingkahnya kalau ada di rumah, sifat manjanya keluar.

“Ayooo.. kita masuk, kebetulan ibu sedang memasak pecel ayam sama cak kangkung, ditambah dengan sambalnya, makanan kesukaan kamu dan dad bukan?”

Naomi mengangguk semangat mendengar makanan yang tadi disebutkan ibunya, dari tadi pagi Naomi memang belum sarapan karena sibuk mengurus keberangkatan Ben menuju Paris, Naomi berjalan menuju dapur dan menemukan meja makan yang sudah dihidangkan menu sederhana tapi berhasil membuat perutnya keroncongan. Ayahnya ikut berkumpul dimeja makan setelah memasukan koper Naomi kekamarnya “Mobil siapa yang kau pakai?” tanya ayahnya yang sudah duduk disebelah kiri Naomi.

“Oh itu, mobilnya artis yang aku pegang, dia sedang pulang ke Paris jadi dia bilang mobilnya bisa aku gunakan” jawab Naomi santai yang di balas dengan anggukan ke dua orang tuanya.

Setelah makan siang selesai, Naomi membaringkan tubuhnya diatas kasur, merasakan kamarnya yang selalu ditempatinya sebelum dia pindah ke apartement mewah milik Ben. Perlahan matanya mulai terpejam, menikmati semilir angin yang masuk melalu balkon kamarnya yang ada disebelah kanannya.

Naomi membuka matanya saat merasakan sesuatu dikasurnya, dia merasakan kasurnya dibuat loncat-loncatan oleh seseorang, Naomi menemukan sosok anak kecil yang teriak-teriak kegirangan karena melompat-lompat di kasurnya “Atira” Naomi mengeluarkan suaranya yang serak untuk memanggil anak kecil yang sedang asik loncat-loncatan diatas kasurnya.

Anak kecil itu berhenti melakukan aktivitasnya lalu menoleh ke arah Naomi. “unty...unty udah angun?” Atira berhambur kedalam pelukan Naomi yang belum sadar sepenuhnya, membuat Naomi kembali berbaring diatas kasur “I miss you, so muuuch unty” ucapnya yang berhasil membuat Naomi terkekeh.

“Ah kau si cantik Atira, aunty juga miss..miss..miss you somay” ucapnya lalu menghadiahi keponakannya dengan ciuman yang bertubu-tubi diwajahnya.

“Bukan somay unty, api.. so mu-ch” Atira membenarkan ucapan yang sengaja dibuat salah oleh Naomi.

“Berani kau menyalahkan aunty Tira? Rasakan ini” Naomi mengelitiki tubuh mungil Atira denfan jari-jari lentiknya dan memberhentikan aktivitasnya saat melihat wanita yang memekai dress putih berjalan masuk kekamarnya. “Hai Intan” sapanya kepada wanita yang sudah duduk di bangku tepat disamping kasurnya.

The Devil PianistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang