(01) Our Engagement

2.8K 167 4
                                    

This is gender bender!

Annyeong... maap baru comeback... please leave a comment & don't be SILENT READERS!

🌈🌈🌈🌈🌈

Happy Reading!!!!

“Bagiamana pekerjaanmu?” Seorang wanita membawa beberapa berkas yang ada di tangannya sambil melihat seorang pria yang ada di depannya.

“Hmm?” Pria itu hanya menjawab singkat.

Pria itu lebih fokus menatap layar datar di depannya dari pada seorang wanita yang sekarang sedang berdiri di sampingnya.

“Kau terlalu sibuk, Yul!” Wanita itu mengejeknya kemudian pergi meninggalkannya karena kesal.

Pria itu masih tetap berkutat dengan laptopnya, ia mengacuhkan wanita yang baru pergi itu. Yuri semakin fokus dan mempercepat pekerjaannya.

“Yeah... akhirnya selesai!” Yuri berdiri lalu merenggangkan badannya. Ia kemudian merapikan map-map yang berada di atas mejanya dan laptopnya. Ia kemudian memakai kemejanya dan mengambil tasnya.

Yuri berjalan dengan santai keluar dari ruangannya. Ia sedikit melonggarkan dasinya agar udara bisa mengalir lebih bebas untuk menghilangkan keringat yang ada di lehernya.

“Aku benar-benar sangat kesal padanya! Dia worker holic!” seorang wanita dengan rahang yang tegas dan tatapan yang tajam melipat kedua tangannya di depan dadanya.

“Bukankah dia memang seperti itu? Kau sabar saja,” seorang wanita yang memiliki rambut berwarna merah gelap melihat wanita yang berada di depannya yang baru saja melayangkan protesnya.

Ne, Yul memang seperti itu!” seorang laki-laki yang berada di antara mereka berdua menganggukan kepalanya sebagai tanda setuju.

“Tapi bukankah itu bagus? Dia juga bekerja untuk masa depan kalian juga, kan?” lanjut wanita berambut merah.

“Aish... tapi itu benar-benar menyebalkan, Tiff!” wanita yang memiliki wajah judes itu pun tetap melayangkan kekesalannya.

“Hei... itu benar, Sica!” Lanjut seseorang pria yang berdiri di depan wanita yang memiliki eye smile.

“Aish... kau sangat bahagia Tiff mempunyai kekasih sepertinya!” cibir wanita itu. Namun dua orang yang ada di depannya hanya diam tanpa menjawab apapun. Tak lama kemudian ada seorang pria tampan yang berjalan menemui mereka bertiga.

“Hei... Taeng, Fany... kami pergi dulu. Kajja, baby...” Pria tampan yang baru saja datang, merangkul wanita judes itu dan langsung mengajak wanita itu pergi dari tempat itu.

“Ya! hati-hati. Yul, Sica!” Taeyoen melambaikan tangannya ke arah dua orang yang mulai melangkahkan kakinya menjauhi mereka, ia kemudian merangkul Tiffany dan mengajak wanitanya untuk pergi juga.

Jessica masih sedikit kesal karena Yuri mengacuhkannya tadi. Namun, pria itu masih merangkulnya dengan erat. Ia terus memberikan senyumannya kepada Jessica.

“Sicababy, jangan cemberut terus dong! Iya, iya, seobang minta maaf.” Yuri mengecup pipi Jessica, namun
Jessica masih terus menatap ke depan dan mengabaikan pria yang ada di sebelahnya.

“Baiklah, aku akan memasakkan mu ramyeon sepesial!” Yuri terus mencoba untuk merayu kekasihnya itu.

Jessica masih tidak bergeming sedikitpun. “Apa kau mau tidur?” tanya Yuri lagi.

Ne! Aku mau tidur!” Jessica mempercepat langkah kakinya dan menjauh dari Yuri. Pria itu segera mengikuti Jessica yang sekarang berjalan ke lobby menuju parkiran.

Please Be Mine [2SHOOT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang