munafik

33 7 0
                                    

         Sesampainya di rumah Carmen langsung mandi dang anti baju,sekarang dia lagi berpikir tentang keluarganya,dia sedang berpikir apa dia anak kandung apa bukan?,tapi kalo dia bukan anak kandung ,dia kok punya kembaran?.

"Tok tok tok"suara ketukan pintu dari luar sana membuyarkan hayalan Carmen

"Masuk aja bi..,ga dikunci kok" kata Carmen

"ini gue bukan bi Sumi"tiba-tiba Caren sudah berada di depan pintu kamar Carmen

"sorry,gue kira bii Sumi,soalnya kan yang anggap gue ada di rumah ini Cuma dia"kata Carmen sengit dan dengan senyuman miring

Dan Carenpun diam,tidak ada yang tau apa yang sedang dipikirkannya.

"lo mau ngapain ke kamar gue?,gue ngantuk mau tidur"kata Carmen cuek

"eh..,jangan tidur dulu,gue mau ngomong sesuatu"kata Caren sambil berjalan menuju tempat tidur Carmen

"yaudh mau ngomong apa?"Tanya Carmen

"hm...,men lo pernah merasa cemburu sama gue"Tanya Caren perlahan

"kenapa lo nanya gitu?"Tanya Carmen

"gue...,gue sirik sama lo men,lo bisa deket sama 4 cowok most wanted di sekolahan,gue juga mau men"kata Caren

"jadi?"Tanya Carmen semakin sengit

"gue suka sama Juan"kata Caren yang membuat jantung Carmen tiba-tiba tak karuan

"yaudah lo deketin ,bungkus bawa pulang,ren ren ,gue bingung dah liat elu ,otak lo emang pinter ,tapi kelakuan lo itu ga lebih daripada bocah ingusan yang masih belum tau apa-apa,cih,lo udah dapetin kasih sayang dari papa,mama,kak leo,dan dengan semuanya itu lo masih merasa cemburu sama gue?,gue gak ngerti sama jalan pikiran lo ren"kata Carmen dengan nada meninggi

"jadi sekarang lo berani bentak gue?,liat aja apa yang bakal gue lakuin ke elo,hidup lo gabakal tenang Carmen"kata Caren mengubah raut wajah yang pertama seperti malaikat sekarang menjadi setan dan keluar dari kamar Carmen.

"maksud dia apa ya?,udah gpdl"kata Carmen dalam hati sambil menarik selimut dan hendak tidur.

"Carmen...."teriak Jack papanya Carmen dari bawah membuat Carmen berubah pikiran untuk tidur.

"i.. I.. ya pa?"jawab Carmen sedikit takut

"Turun kamu sekarang"kata Jack dari lantai bawah

"jleb..,i...I... ya pa"jantung Carmen makin tak karuan,dan diapun langsung berlari ke bawah,karena dia tahu kalau Jack sudah mengeluarkan suara 200 oktafnya ,dia pasti sedang marah besar.

***

"iya pa?"Tanya Carmen sesampainya di bawah,dan sekarang ini dibawah telah ada jack,sofian(mamanya Carmen),dan kak leo

"kamu apain Caren?"Tanya Jack

"Gak ada kok pa"jawab Carmen

"tapi..,kenapa dia bilang kalau tadi kamu itu cemburu sama dia?,trus tadi kamu tadi juga pukul dan bentak dia?,maksud kamu apa?,kamu sadar dong ,Caren lagi butuh kasing sayang kami,dan lagi dia itu pinter pantas dibanggakan ,dan kamu?,apa yang bisa dibanggakan dari kamu?,kerjanya Cuma nongkrong gajelas"kata Jack

"jadi karena dia sakit?,Carmen gak dianggap lagi gitu?,karna dia pinter,Carmen diansingkan?,denger ya pa,Carmen emang orangnya kasar tapi Carmen bukan jenis orang yang suka main tangan kalo marah,trus cemburu,ha?,dalam kamus Carmen felya itu gak ada kata cemburu ya,terserah kalian mau ngomong apa?,dan tolong ajarin anak kalian ,kalo punya mulut dijaga"kata Carmen penuh emosi

"plak. Puk"suara 1 tamparan dan 1 tendangan pada pipi dan kaki Carmen berhasil mendarat dengan mulus sampai dia terjatuh

"kamu bilang Carmen nuduh kamu?,saya tahu sifat anak saya jadi kamu harus jaga ucapan kamu"kata Jack penuh emosi

"terserah"jawab Carmen sambil berusaha berdiri dan menahan sakit di kakinya dan dengan kaki pincang dia berusaha naik ke atas menuju kamar namun tiba-tiba Leo menarik rambut Carmen dari belakang dan lantas itu menyebabkan Carmen terjatuh dan menyebabkan cedera kembali di kakinya,dan kakinya yang pincang itu mengeluarkan darah

"apalagi kak?,belum puas kalian liat aku menderita selama ini?,kenapa kalian gak sekalian bunuh aja aku?apa beda aku sama kalian ,aku sama-sama ank papa mama,tapi...,sudahlah aku capek"kata Carmen sambil mengeluarkan air mata dan berusaha naik ke atas menuju kamarnya.

Carmen pun naik ke atas menuju kamarnya,sekararang dia sedang menangis,kenapa hidupnya begitu sadis?,dan jujur emang dia gapernah sama Caren,dan karna itu dia bisa nyimpulin kalo peribahas yang mengatakan "don't judge a book by its cover" atau jangan pernah menilai buku dari sampulnya,maka gaselamanya yang jahat itu jahat dan gak selamanya yang baik itu baik,karena jika kalian bertemu dengan Caren kalian bakal mengira Caren adalah anak yang pendiam dan baik,begitu juga dengan Carmen ia pun menyimpulkan seperti itu tapi ternyata serigala berbulu domba.

"non...,bibi boleh masuk?"Tanya Bi sumi halus

"boleh bi,gadikunci"jawab Carmen

"yang mana sakit non ,biar bibi obtain"kata Bi sumi cemas

"gausah bi...,bibi tidur aja ,kalo bibi telat bangun ntar dimarahin mama ,Carmen gamau bibi dimarahin"kata Carmen lembut

"gapapa kok npn,sini luka di pipi sama kakinya ntar kalo gak diobati bisa infeksi loh"kata Bi Sumi sambil membersihkan luka Carmen

"bi..."

"iya non?"jawab bi Sumi

"bibi sayang Carmen?"Tanya Carmen

"sayang dong non"kata Bi Sumi

"bibi sayang Carmen Cuma karna kasian kan?"kata Carmen

"ya engga lah non"kata bi sumi

"makasih ya bi,udah mau ngertiin Carmen"kata Carmen

"ih... si enon bisa aja,udah non tidur yuk"kata bi sumi

"iya.. bi,tapi bibi temenin Carmen sampe tidur ya"kata Carmen

"iya non"kata bi sumi sambil mengelus dan mencium kening Carmen.

May I (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang