*SMANA*
"Eh guys tuh mobilnya Carmen"kata Rico saat melihat mobil Carmen yang baru terparkir di parkiran biasa
"oh iya...,akhir-akhir ini kayanya dia suka datang agak telat ya"kata Julian sambil berjalan kea rah parkiran
Sementara itu Carmen ,masih di dalam mobil,rasanya ia tidak ingin sekolah,karena pasti keempat sahabatnya mengintrogasi soal kakinya
"Car....,keluar dong"kata Juan sambil mengetuk pintu kaca mobil Carmen
Dalam situasi seperti ini Carmen bingung ,turun salah tidak turun lebih salah
&
*5 menit kemudian*
"astaga men el....."kalimat Juan tergantung melihat wajah Carmen memar dan lututnya luka ,dan lebih parahnya lagi kakinya pincang
"lo...,siapa yang berani ngelakuin ini sama lo?"kata Rico cemas,Rico memang pelawak tapi kalau sudah emosi dia tidak akan bisa menahannya
"ric..,stabilin emosi lo...,men lo kenapa?"Tanya Vando lembut
"lah emang gue kenapa,gue ga kenapa-napa kok ,lu pada alay deh"kata Carmen menjawab sekenanya
"you are not expert of it princess"kata Juan
"jujur men"kata Julian
"iya deh gue jujur ,jatuh dari tangga"kata Carmen bohong
"kalau jatuh dari tangga pipi lo kok ikutan memar Carmenku saynag"kata Juan
"gamasuk akal"kata juan
"kring kring"bel tanda masuk pelajaran berbunyi nyaring
"uuu udah bel,yuk ke kelas"kata Carmen sambil memaksa kakinya berjalan
"gue harus cari tau sebabnya Carmen" batin Vando
"udah sini gue bantu"kata Julian sambil membantu Carmen berjalan
"lo utang janji sama kita Carmen Felya Bridge"kata Juan
"hehehe"Carmen sebenarnya bukan gak mau cerita tapi dia tidak mau orang tau kalau keluarganya suka kasar kepadanya.
"ric... lo bantu dia jalan kaya gitu lama,lo tau pelajaran pertama itu pak Panji ,lo tau dah kalo dia masuk melebihi kecepat cahaya"kata Juan dan langsung menggendong Carmen tanpa izin
"AAAA,JU TURUNIN GUE ,GUE MALU DIGENDONG"teriak Carmen sampai seisi sekolah melihat mereka dengan tatapan yang berbeda-beda,ada yang mengatakan "ih.. jijik dah liat si Carmen numpang tenar banget" ,ada juga "ih sebel deh liat mereka ,gue kan cemburu" dan ada juga yang "aw... sweet banget mereka ".begitu pula dengan Caren dengan kedua "babunya" ,melihat pemandangan seperti itu membuat dendamnya dengan Carmen semakin besar
"sabar ren"kata indah salah satu babunya sambil mengelus pundak Caren
"diam lo ,gausah pegang-pegang gue,yok cabut"kata Caren sambil beranjak pergi dan diikuti oleh kedua babunya
&
"taik lu ju,gendong gabilang-bilang"bisik Carmen saat pak Panji sedang menjelaskan pelajaran yang paling membosankan yaitu "BAHASA INDONESIA" sebenarnya bukan soal pelajarannya tapi karena gurunya kalo menjelaskan sudah mirip dongeng malam,lumayan kalau seru ini sudah tak masuk otak ,ngoceh gajelas ,dan sudah dipastikan kalau kelas sudah hening begini pasti 85% dari rakyatnya sudah berada di alam sana 10% bermain ponsel diam-diam ,2% menonton bokep,1% melamun ,1% ngobrol dengan berbisik dan 1% mendengar walaupun masuk kuping kanan keluar kuping kanan ,maksudnya membal
KAMU SEDANG MEMBACA
May I (?)
Teen FictionApa aku boleh kaya manusia normal yang lain?,yang mendapat kasih sayang penuh dari orang tua dan saudara-saudaranya?,aku juga mau kaya carin yang selalu kalian banggain Carmen Felya Bridge