Hari ini hujan turun begitu keras, dan aku berdiri mematung di ruang tengah tepat di rumah suami ku yang sebentar lagi akan menjadi mantan suami ku.
Seperti ada pembatas di antara diriku dan dirinya, pembatas yang menghalangi suatu hubungan yang dulunya berjalan dengan penuh kebahagiaan, yang tidak lama lagi hanya akan menjadi sebuah kenangan.
Kenangan yang begitu pahit jika kita tidak bisa lari dari segala kenyataan ini.
Ya, sebentar lagi kami akan bercerai. Pria itu sudah tidak menginginkan ku lagi, Pria itu Kris Wu yang akan segera menjadi mantan suami ku. Dan kami akan menjalani kehidupan kami sendiri.
Aku Zi Tao, akan kembali ke Cina yang merupakan negara asalku dan aku akan bekerja ke sebuah Cafe tempat kerja ku dulu, sebelum aku menikah dengan Kris, Pria tampan yang berhasil mengambil hati ku dan sekarang yang akan membuang ku demi pria lain yang dicintai nya itu.
CINTA, satu kata dengan berjuta arti. Satu kata yang dapat diartikan dengan banyak hal. Dan juga dapat mengambil kebahagiaan orang lain.
"Zi.." panggil seorang pria tampan yang notabe nya sebagai suami Zitao dan juga sebentar lagi akan menjadi mantan suami Zitao itu.
Zitao yang sedari tadi sedang melamunkan sesuatu yang tidak jelas sekarang terfokus kepada suara yang memanggil namanya itu.
"Apa kau setuju dengan perceraian kita ini?" Ucap Kris dengan suara berat khas nya itu
Zitao masih saja menutup mulutnya, Ia tidak mau menjawab pertanyaan dari Kris itu.
mendengar pertanyaan Kris saja rasanya hati Zitao seperti mau hancur berkeping-keping apalagi jika Zitao akan menjawab pertanyaan itu, sangat sulit bagi Zitao untuk bernafas saat ini, Ia seperti lupa bagaimana caranya untuk bernafasZitao kembali dalam lamunannya, yang mengingatkan tentang bagaimana Ia dan Kris bertemu, dan menjalani persahabatan yang menimbulkan Cinta di antara mereka sampai mereka menikah, dan bahagia . Kemudian semua itu hancur saat Kris bertemu dengan pria lain yang merupakan sekertaris pribadi baru di perusahaan milik Kris itu.
Zitao meneteskan air mata nya, namun ia tersadar dari lamunannya itu dan ia segera menghapus air mata milik nya itu.
"Zi, apa kau menangis?" Tanya kris
Zitao dengan cepat menggelengkan kepalanya.
"Ah, tidak. Mata ku hanya kemasukan debu" jawab nya
"Ya, aku setuju saja dengan perceraian ini. Jika itu maumu, aku juga tidak dapat memaksa kehendak orang lain" Jawab Zitao.
sebenarnya Zitao sangat tidak ingin dengan perceraian ini, dia sangat mencintai Kris dengan tulus, Dia tidak ingin orang lain mengambil kebahagiaan nya dengan Kris.
Bagi Zitao, Kris adalah segalanya.
Ia tidak mau melepaskan Kris hanya untuk orang lain, Zitao begitu mencintai Kris"Baiklah, jika begitu. Kau hanya perlu untuk menanda tangani surat perceraian kita ini, dan semua ini selesai. Kita akan mengurus kehidupan kita sendiri" perkataan Kris itu membuat hati Zitao hancur, tetapi Zitao mencoba untuk tidak menangis. Ia merasa bahwa dirinya sangat cengeng jika menangis saat ini.
Kris kemudian menyuruh Zitao untuk duduk, lalu memberikan kertas yang merupakan kertas perceraiannya dengan Kris.
Sebelum Zitao menanda tangani kertas itu, Ia menatap Kris dengan tatapan yang bisa membuat orang-orang di sekitarnya ingin memeluk nya, ia terlihat seperti hatinya sudah hancur berkeping-keping saat ini. Begitu miris.
"Ada apa?" Tanya Kris yang bingung melihat Tao yang sedang menatapnya seperti itu.
"Sebelum kita bercerai, Aku ingin Kau mengabulkan permintaan terakhir ku ini" Kata Zitao, matanya mulai berkaca-kaca, tetapi ia menahan airmata yang akan segera menetes itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Particular Love ✅
Fanfictiona KrisTao fanfiction • rank #1 in kths [10/05-20] Keluarga kecil yang dibangunnya kini telah hancur hanya karena ada orang ketiga diantara mereka. Akankah semua kembali seperti sedia kala? Siapa yang akan kau pilih? Aku atau Dia? Tapi jika kau ingin...