V

298 4 0
                                    

Vano Pov

"Lo apa-apaan coba" keselnya. Gimana gak kesel coba. Gue ngatain kalo dia pacar gue di depan banyak orang.Gue cuman terkekeh

"Ikut gue" gue seret dia ke Taman belakang sekolah. Yang ditarik meronta-ronta.

"Lepasin gue" pintanya.

"Ihhhh vanooo lepasin gak" ucapnya lagi.

"Lo harus jadi pacar gue" ucap gue sukses membuat dia melongo. Astaga, gadis kecilku ini membuat gue gemes. Ya, gue tau kalau Clara ini adalah gadis yang pernah gue tolongin waktu masih kecil dan gadis yang sukses membuat gue jatuh hati.

"Coba ulangi"

"Lo harus jadi pacar gu... Aww!" sial. Dia menginjak kaki gue

"Gue gak mau"

"Harus mau"

"Gak"

"Gue paksa"

"Gue tetep gak mau"

"Tidak ada penolakan"

"Bodo"

"Gue gak mau tau"

"Gue lebih gak mau tau"

"Ikut gue" Gue menyeret dia ke lapangan. Gue tau banyak tatapan sinis dari para fans gue mengarah ke Clara. Bukan gue terlalu pede ngatain mereka fans gue. Kenyataannya memang begitu, tiap pagi gue nemu berjibun surat dan bunga di loker gue.

"Denger kalian semua. Mulai sekarang dia... clara adalah pacar gue" teriak gue

"Lo apa-apaan sih. Gue bukan pacar dia" teriaknya

"Dia cuman malu mengakui"

"Lo..."

Cup

Gue mencium pipinya membuat dia melongo

Terdengar suara teriakkan histeris dari fans gue.

"Omaigat. Dia beruntung sekali"

"Dasar cabe, muka di bawah rata rata aja bangga"

"Vanoku"

"vano di kasih pelet apaan ya"

"Apaan sih lo van" keselnya sambil memegang pipi kirinya

"Mulai sekarang lo pacar gue titik" ujar gue langsung menyeret dia ke kelas. Kayak nya daritadi gue nyeret dia terus deh. Ah bodo! Yang penting gue udah dapetin gadis kecil gue ini.

"Lepasin. Lo kirain gue karung beras? Daritadi nyerat-nyeret gue mulu" keselnya

"Udahan dulu pidatonya. Sekarang lo masuk gih, nanti pulang gue antar"

"Gue gak mau" ucapnya membalikkan badan

"Gue maksa" ujar gue membuat langkahnya terhenti

"Dasar cowok pemaksa" ucapnya dan kembali melangkahan kakinya.

Gue kemudian masuk ke kelas yang letaknya tak jauh dari kelas Clara. Ah, baru juga ninggalin bentar aja udah kangen. Gue tau gue lebay

Bel pulang berbunyi. Semua siswa berlari berhamburan di koridor sekolah.

"Hai" sapa gue setelah nyampe di kelasnya. Yang disapa tidak menyahut. Oke! Sabar van.

"Yuk pulang"

"Gak"

Selang beberapa menit seseorang datang menghampiri kami berdua, aku tau itu siapa!  Dia itu alex yang ngajak Clara makan tadi di kantin.

"Claraaa.."sapanya. Sial, buat apa dia kesini.

"Clara sayang. Ayo pulang" ajaknya. Apa-apaan coba manggil pacar gue dengan sebutan sayang

"Dia pulang bareng gue" ucap gue dingin

"Pulang yok ra"

"Udah gue bilang dia bareng gue"

"Gue pulang sendiri" arrgghh. Daritadi gue dikacangin

"Ayo dong ra" paksanya

THE FEELINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang