I

636 9 0
                                    

Gue Clara (17), anak terakhir dari dua bersaudara .
Gue punya abang yang tampan tampan nyebelin. Jangan ngatain gue adik durhaka ya.
Nama abang gue Albert Jonathan(18).
Abang gue belum pernah pacaran sama sekali alias jolin (jomblo nyebelin). Dia juga ga pernah deket-deket sama cewek. Jangan ngira abang gue ini gay, dia memang ga mau deket sama cewek Kecuali mama dan adiknya yang imut ini.
Abang gue bisa di bilang cowok populer di sekolah gue. Karna ketampanannya bisa membuat para kaum hawa terpesona. Kecuali gue

Cukup sampai disini acara gosip-gosipan tentang abang gue. Kita lanjutkan ceritanya

Banyak yang bilang muka gue mirip orang India.
Mungkin efek terlalu banyak nonton film uttaran. Kata mereka gue punya hidung mancung, mata besar,trus kulit sawo matang. Yah itulah gambaran orang-orang tentang gue.

Nama ibu gue Anna Laurensia. Nama papa gue Rauma Jonathan.
Nama belakang gue ngikut mama sedangkan nama belakang abang gue ikut papa.
Papa sama mama gue selalu disibukkan dengan pekerjaan mereka. Alhasil mereka jarang di rumah.
Kedua orang tua gue selalu nitip gue ke abang gue. Serasa jadi barang titipan. Ga deng, abang gue disuruh jagain gue kok.
Oh ya hampir lupa
Gue sekolah di SMA Nusa Bangsa, abang gue satu sekolah dengan gue. Jadi gue sering pergi pulang bareng dia.
Sebenarnya kami itu murid pindahan dari London. Waktu kelas 1 SMA gue dipindahin ke sini
Sekarang gue udah kelas 2 SMA. Sedangkan abang gue kelas 3 SMA
Otomatis kami tinggal di Indonesia udah 1 tahun.
Oh ya satu lagi. Bi Inem itu pembantu di sini. Dia udah kerja sekitar 10tahun lamanya di rumah gue.
Dua hari yang lalu bi inem minta ijin pulang kampung karna suaminya sakit. Jadi, untuk sementara gue tinggal berdua sama abang gue
Oke!
Cukup basa basinya.
Kita kembali ke cerita

"Claraaaa, bangun woi" suara kambing kelaparan cetar membahana menganggu bocan gue.

"Claraaa,udah pukul 6 lewat. Nanti lo telat" teriaknya lagi membuat mata gue yang sedari tadi terpejam akhirnya terbuka lebar

"Whattt??!" Pekik gue. Gue langsung bangkit dan bergegas menuju kamar mandi. secepat Kilat gue mandi
Habis mandi gue langsung standby di depan cermin
Memoleskan sedikit Bedak dimuka gue.dan gak lupa dengan sedikit lipstick

Setelah siap dandan gue menyambar tas gue dan bergegas ke bawah

"Wkwkwkwk" abang gue ketawa ngeliat gue. Gue yang sedari tadi menatap dia akhirnya membuka suara

"Kenapa lo bang, kesurupan arwah kesasar?" Tanya gue

"Wkwkwk" dia masih ketawa. Membuat gue panik

"Bang, lo gakpapa?"gue langsung menghampiri abang gue yang sepertinya kesurupan
"Wahai setan terkutuk, keluarlah kau dari tubuh abang gue " ucap gue

"Aduh" ringis gue saat merasakan sesuatu menempel di dahi gue

"Rasain, enak aja lo ngatain gue kerasukan"keselnya

"Siapa suruh lo ketawa-ketawa sendiri,makanya gue pikir lo kesurupan"

"Coba lo liat jam dinding disana" gue menoleh kearah jam yang di tunjuk abang gue

Dan seketika mata gue melebar.
"Abanggggg" teriak gue

"Kenapa dek"tanya nya tanpa rasa bersalah

"kampret lo bang. Lo bilang kalo udah pukul 6 lewat, dan sekarang baru pukul 6" ucap gue kesel setengah mati.

Demi tuhan,Dia ngerjain gue.
Gue memasang muka cemberut. Biarin, siapa suruh dia ngerjain gue

"Dek" panggil abang gue sambil terkekeh

Gue diam aja tanpa menghiraukan dia.

"Dek"panggilnya lagi

"Apa?!" Sengit gue

"Maaf dek, gak ngulangi lagi deh" ucapnya sambil menaikkan dua jari membentuk angka dua

"Gak"

"Maafin gue ya" pintanya

"Gak" ucap gue singkat

"Abang janji ga akan ngulangi lgi, maafin ya? Ya?"pintanya memasang puppy eyes nya.
Sumpah demi tuhan. Gue jijik melihat abang gue yang memasang puppy eyesnya

"Udah gue bilang gak ya ngak"

"Nanti gue beliin apa aja kesukaan lo deh" tawarnya membuat mata gue berbinar-binar kayak anak kecil yang diberi balon

"Lo yang bilang ya"
"Hmm, gue mau...." pikir gue sambil mengetuk-ngetuk dahi gue dengan jari

"Jangan yang mahal-mahal"ucapnya.

Abang gue memang dicap sebagai anggota keluarga terpelit . Dia tidak akan mau menghabiskan uangnya dengan sesuatu hal yang tidak penting

"Iya iya "
"Gue mau dibeliin dress keluaran terbaru"

"Gak. Itu terlalu mahal" tolaknya

"Yah.. Itu gak mahal kok bang, cuman dua ratus ribu" ucap gue berusaha melelehkan hatinya

"Gue bilang gak ya enggak. Pilih yang lain" tolaknya lagi

"Gimana kalau tas keluaran terbaru kemarin"tawar gue

"Gak,itu juga mahal" tolaknya ketiga kali. Oke! gue masih bisa bersabar

"Yaudah deh,makanan di resto itali aja deh" tawar gue untuk sekian kalinya

"Makanan disana mahal-mahal adek,kalau adek mau makan mending gue masakkin buat adek"

"Ih, tadi abang sendiri yang bilang terserah gue. Lagian kalo gue makan masakan lo bisa bisa gue mencret tiga hari tiga malam" ucap gue kalem

"Iya, tapi gak pake mahal juga kali"

"Yaudah deh kalo gitu gue bakal laporin ke mama kalau lo jahilin gue" ancam gue

"Ih pake ancam-ancam segala. Yaudah nanti malam gue traktir makanan itali nya"pasrahnya

"Yeyyyy,jangan lupa lo bang" ucap gue kegiraan

Akhirnya ancaman gue bisa tahklukin makhluk terpelit dimuka bumi

Gue meloncat loncat kegiraan kayak pocong lagi olahraga

"Yaudah gue mandi dulu"ucap abang lalu bangkit dari kursi yang sedari tadi ia duduk. Gue cuman menaikkan jempol gue

Gue berjalan menuju ruang tamu dan membuka televisi sambil menunggu abang gue yang lagi mandi.

Gue kalau nunggu abang gue mandi itu serasa nunggu tukang bubur naik haji. Butuh banyak episode

"Selamat pagi permisa,terjadi pembunuhan di Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti. Pelaku diduga cemburu akibat tunangannya berselingkuh dengan seorang laki-laki yang tak lain adalah polisi. Korban di tikam dibeberapa kali di bagian perut. Pelaku sempat melarikan diri ke kampung Merbau, beberapa polisi yang mengejarnya terus memberikan peringatan,tetap saja pelaku tidak mendengar. Akhirnya tidak ada cara lain,polisi menembak pelaku di bagian kakinya."

"Nonton apa sih dek" tanya abang gue setelah sekian lama di kamar mandi

"Berita"jawab gue sambil mematikan televisi

"Udah jam berapa bang" tanya gue sambil mengikat tali sepatu

"Jam tangan abang di kamar dek,coba liat jam di sana" ucap abang gue
Gue celingak celinguk mencari jam dinding gue

"Abangggg"teriak gue dengan suara cetar membahana

"Apaan sih dek, gue kan ga jauh dari lo. Kenapa harus teriak-teriak sih"gerutunya

"Coba lo liat jam"ucap gue

"Buset,telat beneran nih"ujarnya sembari menepuk jidatnya. Hati-hati lo bang,berlobang nanti jidatnya :v

"Cepetan bangg, hari ini gue ada jadwal bu Rina" ucap gue panik. Bu Rina itu guru tersadis di muka bumi. Bayangin aja, kalau kita telat 1 detik saja kita bakal disuruh lari lapangan 20 keliling. Nah tuh, sadis kan.
Dan sialnya guru pelajaran pertama gue bu rina.

30 september 2016

THE FEELINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang