Daun daun kering berterbangan terbawa angin kencang yang menerpanya, membawa sisa sisa gemeresak ringan daun kering. Ia juga membawaku kedalam pikiran dan kegalauan hati. Berhembus melewati telinga, ia bisikkan namamu.Aku memicingkan mata melihat sosok yang tak asing berlari dan berdesakan diantara kerumunan orang, tubuhnya yang mungil membuatnya mudah untuk melewati yang lainnya.
“Ann, ngapain kamu disini?” kuhampirinya, meskipun lelah tampak pada wajahnya namun senyumnya tetap tersungging tulus dibibirnya.
Ada setangkup kegugupan di awal kata katanya, lalu dia tersenyum. “Emm, aku cuma pengen nyemangatin tim sekolah kita kok.”
“Mendingan kamu duduk di sebelah utara, ada tempat duduknya. Nanti kamu capek kalo disini. Ayo ku antar”
Dia hanya menunduk dan berjalan kecil kecil mengikuti langkahku. Padahal aku tahu Anna datang hanya untuk melihatku bertanding basket.
Aku tahu sejak lama Anna menyukaiku, begitu juga aku yang diam - diam mendambakannya.
Ah sekali lagi sudut bibirnya terangkat, membuat senyuman yang sudah kuhafal di luar kepalaku. Dengan sedikit salah tingkah dan secara sembunyi – sembunyi kutirukan senyuman mempesonanya.
