3

60 7 0
                                    

Indah. Bahkan lebih dari itu, tak bisa diungkapkan bagaimana dua tahun aku menghabiskan waktu hampir selalu bersama Anna, jika itu ku ingat lagi. Namun aku begitu bodoh sampai aku tak bergerak cepat memintanya untuk menjadi milikku.

Hatiku miris ketika melihat perempuan yang telah lama bertengger di hatiku namun belum lama ini baru kusadari dia sangat berarti, kini bersama lelaki lain. Semua menjadi jelas ketika dia sudah terlanjur pergi. Memilih yang baru, memilih dia yang cepat bertindak tak seperti diriku. Aku tau Anna pasti lelah selama dua tahun dengan sabar selalu berdiri untukku.

Kesalahanku melewatkanmu hingga kau kini dengan yang lain, maafkan aku. -sheila on 7

Sejuk tatap wajahmu entah mengapa membuat mataku merasakan kedamaian. Ada sedikit harapan ketika Anna dengan tiba – tiba berjalan menghampiriku, aku hampir tak percaya kembali bertegur sapa dengan malaikatku.

“Habis main basket Ash?” aku benci ketika hal ini harus terjadi lagi, senyumanmu selalu saja membuatku terbuai.

“Iya nih, kamu ngapain disini? Nungguin aku ya? Mau ngasih gado – gado lagi?”

Aku tak tau apa yang membuat Anna meringis. “Sorry Ash, tadi aku nggak kepikiran buat beli gado – gado. Aku lagi nungguin Luke ganti baju mau ngajak main basket katanya.”

what? luke?

“Oh” mulutku membentuk huruf O, sungguh sebenarnya hatiku teriris. “Kalau gitu, aku dulanya Ann”

Aku melangkah menjauhi Anna setelah senyuman perpisahannya berakhir.
Sesuatu mengganjal pikiranku dan membuat langkahku terhenti.

“Makasih Ann, setidaknya kamu pernah menemaniku dan membuatku bahagia.”

Tak menghiraukan dahimu yang berkerut menandakan pertanyaan akan terlontar dari bibirmu, aku segera meninggalkanmu. Aku takkan sanggup berada dekat – dekat denganmu lagi. Bibirku yang sedari tadi kugigit tak terasa sakit, apa yang ada di hatiku jauh lebih sakit.

Aku ingin merengkuhmu menjadi milikku Anna. Namun semua percuma saja, kini kamu telah menjalani kebahagiaan dengannya. Aku telah melewatkanmu Ann, aku terlambat.

Terlambat | ashton irwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang