2

8.2K 614 57
                                    

Ruangan kelas terasa pengap siang ini. Lana menarik napas lelah dan membereskan barang-barangnya. Setelah ini ia masih harus berkutat dengan laptopnya untuk memperbaiki skripsinya. Ia menoleh pada Sohee yang berada di sampingnya.

"Aku sepertinya tidak bisa pulang bersamamu. Profesor Choi mempersulit skripsiku dan aku harus memperbaikinya," kata Lana dengan wajah kusut.

Sohee tertawa pelan sambil meraih tasnya yang tergeletak di meja.

"Dia pasti punya dendam pribadi padamu," katanya sambil tersenyum, "selamat berjuang kalau begitu. Dan jika kau bertemu dengan Jeon Jungkook sampaikan salamku."

Sohee beranjak pergi masih sambil terkikik, meninggalkan Lana yang menggerutu pelan. Ia jadi sering digoda oleh Sohee dan Chanmi karena kejadian minggu lalu. Bagaimanapun juga, Lana sudah meyakinkan dirinya untuk tidak terlalu memasukan ke dalam hati tentang tingkah Jeon Jungkook seminggu lalu.

Lagipula, ia pasti menertawai gaya rambutku yang kacau.

Lana menghela napas dan beranjak keluar dari kelas kemudian melangkah ke tangga menuju perpustakaan yang terletak di lantai empat. Ketika melewati tangga, ia sempat melewati beberapa juniornya yang baru selesai dari kelas. Lana meneruskan langkahnya tanpa mempedulikan para juniornya yang beberapa menatapnya sambil terkikik pelan, mungkin menertawai penampilan Lana yang lumayan berantakan hari ini.

"Noona!"

Lana menghentikan langkahnya dan menoleh ke sumber suara yang memanggilnya. Seorang pria berwajah manis melangkah mendekatinya. Ia tersenyum kekanakan dengan mata berbinar bagai anak kecil.

"Oh, ternyata kau, Yugyeom," kata Lana, "ada apa?"

"Aku cuma mau menyapa noona," katanya sambil tersenyum.

"Ya sudah, aku pergi dulu," ujar Lana sambil beranjak, tetapi Yugyeom segera menahannya.

"Noona mau kemana?" tanya Yugyeom penasaran.

"Aku akan pergi ke perpustakaan. Biasalah, skripsi," jawab Lana.

"Ah, benar. Noona sudah semester delapan," gumam Yugyeom, "berarti kau akan segera wisuda dan menikah."

"Heh!" Lana memukul kepala Yugyeom kesal dengan tangannya.

Yugyeom meringis sambil mengusap kepalanya yang dipukul oleh Lana.

"Sakit!" rengek Yugyeom dengan wajah cemberut.

"Makanya jangan bicara sembarangan!" gerutu Lana, "lagipula memangnya aku kuliah hanya untuk menikah?"

"Tidak sih, tapi aku jadi khawatir pada noona," kata Yugyeom membuat Lana mengernyit heran.

"Kenapa memang?"

"Noona itu sangat galak dan keras kepala. Apa nanti ada pria yang mau menikahimu?"

"Hei!"

Lana mendelik kesal pada Yugyeom yang sudah berlari terbirit-birit meninggalkannya. Beberapa mahasiswa yang kira-kira seumuran dengan Yugyeom menatap Lana kaget karena mendengar teriakannya.

"Awas saja kau!" ancam Lana setengah berteriak pada Yugyeom yang semakin menjauh.

Beberapa mahasiswa yang sedang berkumpul melirik Lana sinis karena membuat keributan. Lana mendengus pelan dan beranjak menuju perpustakaan dengan sedikit kesal. Setibanya di sana, Lana langsung mngambil tempat duduk yang terletak di sudut ruangan yang agak gelap. Lana mengeluarkan laptopnya dari dalam tas. Ia mulai mengerjakan skripsinya sambil mendengarkan lagu lewat earphonenya.

Heartrobber | JJK SMUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang