BAB 1

9.2K 387 35
                                    


"God sent someone in your life for a reason . To learn from him or to live with him."

*****

Edel POV

Aroma hujan yang menenangkan memasuki rongga hidungku. Meresap ke dalam pikiranku. Menghilangkan semua penat yang aku rasakan. Rasanya seperti baru terbebas dari kegelapan dan bisa berkeliling dunia sesukaku.

Aku telah jatuh cinta pada hujan. Temanku disaat aku membutuhkan tempat bicara. Dengannya aku bisa menumpahkan seluruh isi hatiku. Tentu saja tidak bisa aku berbicara dengan hujan, yang aku lakukan hanyalah menengadahkan tangan membiarkan aliran hujan yang dingin merasuk ke tulangku. Rileks dan fresh setiap hal itu aku lakukan.

Kalau saja aku tidak mendapat giliran piket untuk membersihkan kelas drama, pasti aku tidak akan terjebak di sekolah dalam kondisi hujan begini. Lagipula kalau bukan aku yang merapikan, besok bisa-bisa kelas drama akan ditutup.

Sebuah payung berwarna biru, warna kesukaanku selama beberapa tahun ini mendadak menghalangi tanganku dari percikan hujan. Tanpa melihat siapa pelakunya, aku hanya menyingkirkan payung itu agar air hujan bisa menyentuh kulitku lagi.

Banyak orang berlalu lalang melewatiku, tapi tak menghentikan kegiatanku saat ini. Rutinitas yang selalu kulakukan saat hujan turun. Ku mohon hujan, teruslah begini karena aku masih membutuhkanmu.

Lagi-lagi payung biru itu menghalangiku untuk terus berinteraksi dengan hujan. Kegiatanku harus terhenti karena sebuah suara yang tiba-tiba muncul di sampingku.

"Nunggu jemputan?" Seorang kakak kelas tiba-tiba berbicara dari arah samping kiri tubuhku. Aku simpulkan dia kakak kelas karena badge kelas yang terpasang di lengan kanannya.

"Iya," jawabku sekenanya. Lagipula dia sok arab untuk seorang yang tak dikenalnya.

Suasana kembali seperti sebelumnya. Hanya gemercik air hujan yang saling berbicara mengusir sunyi yang mendominasi di sini.

Kini semua siswa sudah pulang, menyisakanku dengan kakak kelas yang tidak ku tahu namanya.

"Pulang bareng yuk, gue bawa mobil. Tapi buat keparkiran kita harus jalan,"benar dia memang sok kenal sok dekat.

"Dengan satu payung?"

"Iya, gue pastiin nggak akan basah kok."

Edel POV End


Dengan perasaan ragu dan curiga, Edel tidak beranjak dari tempatnya. Nama gadis itu Edelwiss, gadis yang sangat menekankan kedisiplinan dalam hidupnya. Tengah diserang rasa bimbang, ia sudah terlanjur minta dijemput dan sekarang ada seorang kakak kelas yang tiba-tiba datang dan mengajaknya pulang bersama.

Lidahnya ingin menolak, tetapi kata itu tidak bisa terluncur dari mulutnya. Sebenarnya mudah, namun kali ini terasa sulit menolak ajakan kakak kelas yang baru dikenalnya ini.

"Sebentar kak, gue telepon orang rumah biar nggak jadi jemput ke sini. Kasihan hujan." Edel merutuki dirinya, mengapa bisa dia menyetujui permintaan itu?

"Oke. Tapi mau kan pulang bareng gue? Gue nggak apa-apain lo kok, santai aja wajah lo, nggak usah tegang gitu."

Edel hanya mengangguk sebagai jawaban bahwa dia setuju pulang dengan kakak kelas itu. Tangannya sibuk mengetikkan nomor di ponsel bercasing biru itu.

"Bentar ya." Kakak kelas itu sibuk mengambil sesuatu di tasnya, "gue nggak yakin kalau kita hanya pakai payung ini lo nggak basah."

"Jadi?" Edel memandang dengan alis berkerut.

Cose U (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang