My love, everytime I'm thinking about you. My life is yours. I miss you. I believe my dream will come true –Lovely day's Super Junior
Jiah sesekali melirik pada Hyukjae kemudian kembali fokus pada jalanan di hadapannya, mengemudikan mobil yang diklaim oleh Hyukjae adalah mobilnya.
"Kau yakin ini mobilmu?" tanya Jiah akhirnya.
Tak langsung menjawab Hyukjae menoleh pada Jiah yang menatapnya penuh ketidakpercayaan.
"Pasti mobil pinjaman." serobot Jiah membungkam Hyukjae lalu mengalihkan lagi pandangannya dari Hyukjae dan mengambil kesimpulan sendiri atas pertanyaannya.
"Enak saja! Ini mobilku!" Hyukjae protes tak setuju.
"Ah aku tetap tidak percaya! Mana mungkin kau bisa punya mobil sebagus ini." Jiah mencibir tanpa peduli sedikitpun dengan wajah kesal Hyukjae di sampingnya. Ia hanya mengemudi.
"Aaaaah terserah kau saja! Jangan banyak bicara! Mengemudilah saja!" bibir Hyukjae mencibir tak senang. Ia lalu memalingkan wajahnya, menatap jalanan, serta langit yang sudah mulai memerah. Matahari sudah mulai bergerak kembali ke peraduannya meninggalkan keramaian sore.
Hening. Tak ada suara yang keluar dari mulut Jiah ataupun Hyukjae, hanya suara musik yang terdengar samar membuncah di setiap sudut mobil.
"Ya! Hyukjae, jadi kau ini benaran Idol? apa nama grupmu itu? Super... Supeerr..." tanya Jiah kemudian memecah kebisuan.
"Super Junior! Aah kau ini benaran tak tahu siapa aku?" Hyukjae kelihatan mulai geram dengan pertanyaan-pertanyaan Jiah. Sebenarnya dia kesal karna Jiah benar-benar tak mengetahui kalau dirinya itu seorang selebritis. Sekaligus heran ada orang seperti Jiah yang tak mengetahui apapun tentang dunia K-Pop, tak mengetahui sedikitpun tentang Super Junior yang tak hanya terkenal di Korea, tapi bahkan di seluruh penjuru dunia. Dari mana sebenar Jiah berasal? Atau di mana selama ini dia tinggal hingga sama sekali tak mengetahui perkembangan zaman yang telah divirusi oleh Hallayu.
"Super Junior sih aku pernah dengar, tapi kalau kau aku tak pernah tahu tuh... Aku rasa kau memang tak terkenal!"
"Kau saja yang tak gaul! Sudahlah behentilah bicara, gadis tengil!!" rasa kesal Hyukjae sudah di ubun-ubun.
"Kenapa? Akui saja Hyukjae, kalau kau itu memang tak terkenal." Jiah makin bernafsu meledek Hyukjae . Ia tersenyum senang, melirik wajah Hyukjae yang memerah menahan kesal.
"AIGOOOO!!! Lama-lama aku bisa mati kesal dekat denganmu!" Hyukjae lalu mengeluarkan ipod dari saku hoodienya dan memasang dua earphone ke ketelinganya. Ia mengatur volume suara ipod itu sebesar mungkin agar ia benar-benar tak bisa mendengar lagi jika Jiah berbicara.
Jiah hanya tertawa kecil. Perutnya terasa benar-benar geli melihat tingkah Hyukjae. "Hahaaa kau terlihat lucu sekali."
Sepuluh menit kemudian, Jiah menepikan mobil dan berhenti tepat di depan gedung SM Entertaiment. Hyukjae yang menyadari ia sudah sampai ke tempat tujuan langsung mengambil tas yang tadi ia letakan di bangku belakang, lalu beegegas keluar dari mobil.
"Jemput aku lagi di sini jam sebelas!" Hyukjae lalu menutup pintu mobil tanpa memberikan kesempatan pada Jiah untuk berkomentar.
***
Jiah masih berdiam diri di dalam mobil, memperhatikan gedung di depannya, tempat dimana ia mengantarkan Hyukjae tadi sore. Tak ada tanda-tanda Hyukjae keluar dari gedung itu. Jiah lalu melirik jam tangannya. Sudah menunjukkan pukul 11:15 PM KST. Tak ada kabar sama sekali dari Hyukjae. Padahal sejurus Jiah baru sampai di apartemen setelah mengantarnya, Hyukjae sudah menelpon untuk tidak terlambat menjemputnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled Story
Fanfiction"Kau itu bodoh atau sudah tak waras! Dimana kau jual otakmu?" "Aku tidak gila! Justru kau yang ikut gila seperti appa dan eomma yang mau menjualku ke pria kaya raya itu!" Kwon Jiah, seorang gadis yang sedikit tomboy dan cuek memutuskan untuk kabur...