Bab 5

77 4 0
                                    

"Kukuruyuk......" suara ayam.

"I have a pen, i have an apple. Ugh, Apple pen....," Ringtone handphone di tanganku berbunyi. Lagu ini lagi nge-hits di duniaku. Aku tidak mengetahui dari mana asalnya. Tapi aku menyukai nadanya.

Duh.., siapa sih yang menelephoneku di pagi hari seperti ini. Sudah tahu ini hari minggu, hari dimana aku ingin tidur seharian.

"Halo, siapa ya?" tanyaku setelah mengangkat telephone.

"Key, aku Ailent," jawab Ailent melalui komunikasi telephone.

"Ailent? Dari mana kamu tahu nomor hpku?"

"Sudahlah, itu tidak penting Keyla. Ada yang lebih penting dari itu. Kamu tahukan taman di daerah Satwerk?" tanya Ailent.

"Hmmm, yang di dekat halte itu kan,"

"Yap, kita ketemuan pukul delapan pagi ya, ada hal penting yang ku ingin beri tahu. Bye," ucap Ailent untuk mengakhiri komunikasi ini.

"Tapi-"

Yah, sudah diluan dimatikan. Padahal ini hari tidurku, capek dah. Sepenting apa sih hal yang ingin dia sampaikan, sampai-sampai harus ketemuan jam delapan. Bikin penasaran aja.

III

Akhirnya aku sampai di taman. Setelah mandi dan sarapan pagi. Di hari yang cerah ini, aku menggunakan celana training hitam dan kaos kuning. Aku berjalan menuju taman itu, sambil jogging dari rumah. Aku duduk di salah satu kursi taman. Ailent belum datang. Ya iyalah ia belum datang, sekarang aja masih jam tujuh. Banyak sekaliku lihat orang-orang berolahraga di tempat ini, mungkin karena fasilitasnya yang lengkap dan tempatnya yang bersih membuat daya tarik mereka untuk datang ke taman pada hari libur. Fasilitasnyapun canggih-canggih.

"Key!" sahut Ailent dari kejauhan. Ia menggunakan pakaian sepertiku, tetapi kaosnya bewarna hijau.

"Ailent,"

Ailent mendekat ke diriku. Sepertinya ia membawa beberapa alat –entah alat apa itu. Alat itu penting sekali sepertinya.

"Ayo ikuti aku," Ailent berjalan dengan cepat.

"Aduh, tunggu dong Ailent," aku kewalahan mengikuti langkahnya yang cepat.

"Sudah cepat saja Keyla, ini penting sekali,"

"Duh, sepenting apa-"

Ailent pun berhenti, begitu pula aku. Kini kami masih di taman, namun di tempat yang sepi. Ailent melihat ke seliling untuk mengetahui disini benar-benar tidak ada orang. Setelah itu, ia memegang tanganku, dan kami menghilang. Ia letakkan barang-barang dari tangannya di lantai taman dan membuat semua peralatan itu aktif.

"Jadi ini semua adalah alat buatan ayahku semasa kami masih di dunia kami," Ailent menjawab pertanyaan di otakku yang mau kulontarkan.

"Jadi, fungsinya apa?" tanyaku.

"Fungsinya itu mendeteksi orang yang memiliki kekuatan. Nah, jadi ini yang terpenting. Aku menemukan dua orang dari dunia kami di daerah sekitar sini. Salah satunya yaitu kamu, Keyla,"

"Ha? Aku?" sontak aku kaget.

"Iya, ini terjadi karena orang yang menyambar kamu kemaren memberikan aura kekuatan ke dalam tubuhmu. Aku tak tau tujuannya apa,"

"Aduh, apa yang akan terjadi dengan diriku nantinya. Apa yang harus kukatakan pada kedua orang tuaku nanti?" aku ketakutan mendengar kata Ailent.

"Lewatkan saja dulu pikiranmu itu. Kini kita akan mencari tahu siapa orang selain kamu yang memiliki kekuatan," Ailent berdiri dari duduknya.

"Dimana orang tersebut tinggal?" tanyaku setelah berdiri.

"Di Kemawerk," jawabnya sambil berjalan.

Kami masih menghilang. Kini, kami berjalan menuju menuju Kemawerk. Aku tidak merasakan kelelahan atau kecapekan saat berjalan sambil menghilang ini, tidak teruras sepersenpun tenagaku. Hebat sekali kekuatan ini. Kami seperti tiada dalam permukaan Bumi ini saat menggunakan kekuatan ini. Oh ya, aku penasaran sekali, siapa orang yang menyambar kami kemaren? Yang membuatku menjadi bagian dari dunia Ailent, sialan. Aku dan Ailent akan segera mengetahuinya. Ailent kini telah jauh di depanku. Aku berlari dan sampai di sampingnya. Ku sesuaikan dengan langkah kakinya agar aku tidak ketinggalan. Seandainya saat menghilang ini aku dapat kerjain orang-orang yang berjalan di sekitarku, akan ku kerjain mereka. Soalnya, dari tadi aku dan Ailent menembus badan mereka sangking ramainya orang yang berjalan maupun olahraga di pagi hari ini.

***

Maaf nih baru update, soalnya baru dapat ide untuk ngelanjutinnya dan kebetulan lagi mood, hehe. Maaf ya jika bagi kalian ceritaku kurang bagus, namanya juga masih pemula XD jangan lupa beri kritikan atau saran di kolom komentar ya. Jangan lupa vote pula setelah baca, hehe.

Tak Terbayangkan [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang