OO5

3.9K 483 103
                                    

Sejak kehadiran Yeri, semuanya jadi berubah. Mark tidak pernah menjemputnya lagi, tidak pernah mengganggunya saat istirahat, dan jarang melakukan chat dengan Jaemin. Dan jujur saja, Jaemin merasa kosong. Seperti ada yang hilang.

"Oi Jae, ngelamun mulu lo. Kangen sama si bule? Ciyeee dah luluh lo? Dulu aja sok gasuka," goda Chenle.

"Anjir, diem lo. Mau gue panggilin Renjun?"

"Galak bener lo Jae, pms ya?"

"Tai le."

"Hai Jae." Jaemin dan Chenle mendongak untuk melihat siapa yang memanggil Jaemin. Dan ternyata itu adalah Mark.

"Ya, Mark?" tanya Jaemin.

"Emm... Hari sabtu lo ada acara ga?" Mark balik bertanya dan hanya dijawab dengan gelengan oleh Jaemin.

"Mau ga jalan-jalan sama gue? Gue bosen di rumah terus."

"Kenapa ngajak gue? Kok ga ngajak Yeri aja," ujar Jaemin ketus.

"Yah kan gue maunya sama lo," jawab Mark sambil mengerucutkan bibirnya. Dalam hati Jaemin bersorak mendengar jawaban Mark.

"O-oh gitu," balas Jaemin singkat, berusaha menutupi rasa senangnya walaupun sepertinya gagal.

"Hari sabtu gue jemput ya jam 7 malem, dandan yang cantik ya yang~" ujar Mark setengah berteriak kemudian mulai menjauh.

"Ciye ciye ciye kayaknya ada yang mau ngedate nih ahay." Haechan tiba-tiba datang dengan membawa beberapa kotak susu.

"Nih gue beliin susu buat yang mau ngedate, gue juga beliin buat calonnya Renj- akh sakit!" Kalimat Haechan terputus karena cubitan keras yang diberikan Chenle tepat di pantatnya.

"Pantat cantik gueee," rintih Haechan.

Jaemin mengabaikan dua sahabat abstraknya itu. DiDiam-diam dia tersenyum.

'Berduaan sama Mark' batin Jaemin.

Hari sabtu ia harus terlihat manis di depan Mark, harus!

***

'Ting tong'

Bel rumah Jaemin berbunyi.

Ini hari Sabtu, yang artinya Jaemin akan kencan dengan Mark. Bisa ditebak kan siapa yang barusan memencet bel itu?

"OMIGAT! Gue belom siap, gue belom siap! Duh parfum mana parfum. Sisir sisir! Duh bajunya jadi kusut!"

Jaemin jadi gopoh. Padahal dia sudah sangat rapi. Tapi lebaynya itu loh, parah.

Jaemin kembali bercermin. Ia mengenakan sweater berwarna putih dengan celana jeans hitam, membuatnya terlihat sangat manis.

Jaemin berlari menuruni tangga, dengan cepat ia membuka pintu rumahnya. Menampakkan Mark dengan senyum lebarnya.

"H-hai," sapa Jaemin.

"Duh cantiknya calon gue."

"Ih gombal!" Pipi Jaemin merona mendengar ucapan Mark.

"Hehe maap deh. Yuk deh langsung aja," ujar Mark sambil menarik Jaemin keluar.

Jaemin terdiam melihat suatu hal yang tidak seperti biasanya.

"Lo... Ga bawa motor?" tanya Jaemin saat melihat Mark menaiki sebuah sepeda.

"Engga, motor kurang romantis. Kalo pake sepeda kan lebih romantis hehe. Udah buruan naik."

Relationshit ❥markminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang