O27

4K 238 39
                                    

Warn! Rated M say :>

Oiya, di bawah cerita ada QnA berhadiah
jangan lupa dicek yap

Author

Mark melumat ganas bibir Jaemin yang tergeletak pasrah di bawahnya. Tangannya bergerilya, meraba dada pemuda manis itu dari luar bajunya.

"Eunghh..." sebuah lenguhan keluar dari bibir tipis Jaemin ketika lidah Mark melesak ke dalam mulutnya. Mengeksplor semua yang ada di sana.

Dengan jahil Mark mencubit dua tonjolan di dada Jaemin, membuat pemuda manis itu langsung melepaskan ciumannya.

"A-anghh Mark janganhh." Jaemin memang berkata jangan, tapi faktanya ia malah membusungkan dadanya. Seakan menantang Mark untuk melakukan yang lebih dari itu.

Sebuah seringaian terpatri di bibir Mark melihat Jaemin-nya seperti itu. Sangat menggoda. Sudah lama ia menanti saat-saat seperti ini.

Mark mengangkat kaos yang dikenakan Jaemin sampai dada. Tanpa melepasnya. Matanya menatap Jaemin. Mulai dari rambutnya yang acak-acakan, wajahnya yang manis, lehernya yang penuh dengan tanda merah keunguan, dadanya yang naik turun dengan cepat, perutnya yang rata, dan bagian bawahnya yang tidak ditutupi apapun.

Satu kata untuk menggambarkan semua itu. Indah.

Mark menundukkan kepalanya hingga tepat berada di depan nipple pink Jaemin. Karena tidak tahan, ia pun langsung menghisap salah satu tonjolan itu dengan kuat, tidak lupa tangan satunya memanjakan yang satu lagi.

"Ha-ahhh Markiehh... aw! Jangan digigithh."

Jaemin meremas kuat rambut Mark, baddannya menggeliat mendapat perlakuan seperti itu dari Mark.

Mark seakan tuli. Ia malah terus menggigit benda itu dengan gemas. Mark juga melakukannya di nipple yang satu lagi. Setelah puas, ia menjauhkan wajahnya dari nipple Jaemin. Yah terlihat lebih merah dari sebelumnya.

Mark membuka resleting celananya, menurunkan celana tersebut hanya sebatas lutut. Terlalu malas melepas semuanya.

"Lepas aja napa," ujar Jaemin.

"Mager yang. Titit gue keburu ngambek," jawab Mark sambil mengocok pelan kejantanannya.

Mark mendudukkan dirinya di sofa dekat ranjangnya. Tidak lupa ia mengajak Jaemin untuk duduk di pangkuannya dengan posisi memunggunginya.

"Ummm Mark... apa ga mending sambil tiduran aja?" tanya Jaemin.

Mark menggeleng. "Enakan posisi gini. Masuknya bisa lebih dalem. Lagian kalo gini kan lo bisa ngatur kecepatannya."

Jaemin mengernyit heran. "Tau dari mana?"

"Dari bukunya bunda."

"Yaudah deh serah lo aja. Eh btw jan dikeluain di dalem ya. Kalo lo mau ngeluarin di dalem, ntar gue langsung kabur."

"Lah kenapa? Enakan keluar di dalem kali," tanya Mark yang masih sibuk memanjakan penisnya. Berusaha membuat benda itu mencapai ereksi maksimal.

"Gue ga mau nikah muda sayangkuh."

"Iya deh, tapi ga janji ya."

Mark memposisikan kejantanannya  tepat di depan lubang Jaemin.

Jaemin membelalakkan matanya saat merasakan sebuah benda tumpul menggesek-gesek daerah privatnya.

"Heh! Heh! Ga pemanasan dulu? Ga pake pelumas?!" paniknya.

"Kelamaan, udah ga tahan," jawab Mark enteng sembari memasukkan penisnya ke lubang Jaemin dengan sekali hentak.

Relationshit ❥markminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang