Author
Tasya berjalan menuju kesekolah,hari ini dia memang berangkat lebih awal jadi dia tidak bertemu dengan satya. Tasya beberapa kali menengok kebelakang berharap satya ada dibelakangnya,namun dia tdk melihat keberadaanya disana.
Sesampai digerbang,tasya melihat salsa yang sedang berjalan menuju kelasnya,dia tidak menyapanya. Salsa terlihat sedang murung hari ini dan tasya hanya merasa aneh dengan raut wajah salsa yang biasanya ceria,tiba-tiba menjadi murung seperti itu.
Tasya berjalan menuju kekelasnya dan sesampainya dikelas, sahabat-sahabatnya mulai menyapanya.
"Woy nyett, tambah rajin ya lu..." teriak nabila dengan antusias
"Iya nih, lo udah nggak telat lagi...." ucap farah
"Hmm". Gumam tasya cuek.lalu dia duduk dibangku nya
"Lo kenapa sih??" tanya farah
"Iya nyett, lo kan biasanya ceria...". Ucap nabila sambil memamerkan muka sok imut
"Gue nggak mood aja hari ini....". Ucap tasya dengan nada malas
"Oow, hmm kekantin aja yuk...siapa tahu lihat cogan wkwkw." ucap farah sambil tertawa
"Yukk ..." ucap nabila dan tasya bersemangat
Mereka berjalan menuju kekantin dan mereka asik membicarakan beberapa cowok populer yang ada disekolahnya..
"duduk disini yukk" ucap nabila, lalu mereka duduk di meja yang paling pojok."Hmm lo mau makan apa??" tanya farah sambil berdiri dari tempatnya.
"Hmm gue bakso aja deh..."ucap tasya
"Kalau gue mie ayam aja ya..." sahut nabila
"Yaudah gue pergi pesan dulu ya..." ucap farah lalu pergi memesan makanan.
Abi tiba-tiba datang dan duduk disamping tasya, tasya hanya mengabaikannya.
"Boleh gabung??"tanya abi
"Ok,tapi traktir ya....??"sahut nabila tersenyum jahil
"Ok" jawab abi sambil tersenyum
Tasya tidak berbicara apapun,sedangkan abi berdiri dan pergi memesan makanan.
"Dia ngapain sih disini, bikin tambah gak mood tahu..." ucap tasya pada nabila dengan nada malas
"Yahh biarin aja, masa mau gue usir... Lagian pula abi itu baik kok orangnya" jelas nabila dan hal itu membuat tasya marah dan tidak mengatakan apapun lagi.
Farah kembali dan duduk disamping nabila,dia sesekali balik kearah abi.
"Hmm gue lihat abi tadi disini yah???" tanya farah
"Hmm" gumam nabila dengan suara yang kecil, dia takut nabila ngamuk cuma gara-gara membahas abi.
"Oow" gumam farah sambil tersenyum kecil.
Lalu makanan nya pun dibawakan oleh bang emang yaitu penjual di kantin itu.
"Ini neng makananya..."ucap bang emang sambil tersenyum
"Makasih ya bang emang...."sahut nabila dan juga farah...
Lalu abi mengambil pesananya dan kembali lagi duduk bergabung dengan mereka.
"Ehh...abi lo yang traktir kita". Ucap nabila pada farah sambil tersenyum kearah abi.
"Wahh bener nih, thanks ya bi" ucap farah pada abi
Abi cuma tersenyum kearahnya dan sesekali melihat kearah tasya
Tasya pov
Gue males melihat abi hari ini, gue udah nggak marah sama kelakuannya dulu , tapi gue cuma lagi nggak mood hari ini aja.
Gue nggak ngomong apa-apa disini dan gue cuma makan sambil sesekali balik kearah abi yang terkadang balik kearahku.
"Hmm gue kembali kekelas dulu ya, gue udah selesai nih"ucap gue cuek dan mulai berdiri
"Tunggu" abi menghentikan langkahku
"Kenapa?" tanyaku cuek
"Gue mau ngomong sesuatu sama lo..." ucap abi serius
"Apa?"tanya gue penasaran
"Nggak disini, tunggu gue dulu disini,gue mau bayar dulu."ucapnya lalu pergi
"Cieee"gumam nabila sambil tersenyum kearah ku....
"Apaan sih..."ucap gue sambil tersenyum.
"Nggak kok, cuma pengen bilang cie aja" jawab nabila sambil tersenyum
Lalu abi berjalan kearah gue dan langsung menarik tanganku
"Yuk, and gue pinjam teman kalian dulu yah..."ucap abi sambil memegang tanganku.
Lalu dia berhenti tepat di dekat gudang tua sekolah, lalu kemudian kami berdua saling berhadapan.
Abi menatap mata ku dengan tatapan yang penuh arti,sedangkan gue hanya menatap abi dengan tatapan penuh kebingunganHening seketika.....
"Lo mau ngomong apa?" gue mencoba memecahkan keheningan.
"Sebenarnya, gue mau ngomong kalau gue itu adalah.....
Baca kelanjutannya ya guys
Jangan lupa tinggalkan jejak👣👣
------lanjut------
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
Teen FictionAku kira setelah mengenal mu bertahun2 aku mampu memahamimu, ternyata aku salah. Aku bahkan tak tahu bahwa senyuman indah yang terukir diwajahmu saat itu adalah arti dari perpisahan. Aku telah gagal dalam memahamimu, Aku bahkan tak tahu bahwa pemili...