Prolog

78 5 3
                                    

Aku tak pernah tau jika mewujudkan passionmu itu akan sesulit ini.

Semua berawal dari saat aku kecil dulu. Ketika aku selalu mengangumi jari-jari ibuku. Terutama saat dia menggerakannya diatas tuts piano yang berwarna hitam putih itu. 

Saat melihatnya, seakan-akan jari-jari ibu itu tengah menari diatasnya. Dan menyuarakan nada-nada indah yang bisa membuat orang-orang merasa bahagia saat mendengarnya.

Terutama aku.

Dahulu, aku suka meminta ibu memainkan sebuah lagu dengan alat itu. Apapun itu. Tak jarang, aku sampai duduk di pangkuannya saat dia memainkan lagu untukku. Dengan ayah disebelah kami yang tak bosan-bosannya mengabadikan momen saat itu dengan kamera mungilnya.

Ayahku juga selalu membawaku setiap kali Ibu tengah berada di pertunjukan resital musik. Saat berada di panggung, permainan Ibu bisa jadi jauh lebih bagus dari saat dia memainkannya untukku.

Darisanalah kecintaanku kepada alat yang bernama piano itu muncul.

Kecintaan masa kecil yang pada akhirnya tumbuh menjadi passionku saat ini.

Saat itu, aku hanya berfikir, jika aku juga ingin menjadi seperti Ibu.

Aku juga ingin bisa menghasilkan nada-nada yang indah dengan jariku ini, ketika mereka menyentuh kotak-kotak berwarna putih hitam itu.

Dan Tuhan sepertinya memberikan rencana tersendiri padaku untuk mengembangkan passionku ini. Dimulai dari saat kepergian Ayah dan Ibu yang terlalu mendadak, membuat nenekku, Romana membawaku kerumahnya untuk menjadi pengganti dari kedua orang tuaku. Kemudian dia perlahan-lahan mendidikku agar aku pun bisa menjadi seperti Ibu.

Menjadi seorang pianis terkenal.

Saat itulah aku baru tersadar, jika untuk bisa menjadi seperti Ibu, ternyata jalan yang harus kutempuh tak akan semanis nada-nada yang dihasilkan beliau.

Dan pada saat aku mulai berfikir demikian itu pula, hadir setangkai bunga segar misterius yang berada di depan Villa Nenek Romana ini.

Aku menjadi penasaran. Siapa pengirim bunga ini?

-----------------------------------------------------------

Haloo xD

Ini pertama kalinya aku nulis fanfiksi setelah sekian lama. Mungkin terakhir kali nulis (dengan serius) itu saat masih SMP?

Semoga kalian suka ya ^w^

Best Regards,

IvyShower

Our FruitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang