TOK TOK!

TOK TOK! Bukalah Pintumu

Sebulan setelah meninggalnya Rein, aku menjalani hidupku seperti biasa.
Rasa kehilangan ini masih ada. Entah mengapa akhir-akhir ini aku lebih suka menyendiri ditempat yang sepi sambil membayangkan diriku bersama Rein.
Aku jadi malas berkumpul dengan teman kampusku. Dan jarang bersosialisasi lagi.
Terkadang aku jadi gampang depresi tiap melakukan kesalahan.

Malam itu pada jam 10 aku sedang tertidur dikamarku.
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintuku

Tok tok... Tok tok...

Ketukan itu membuat ku terbangun
"Siapa?"
Tidak ada jawaban

Tok tok tok..

"Heyy siapa sih?!"
Jam menunjukkan pukul 22.36
Kemudian aku membuka pintu. Dan kulihat tidak ada orang diluar

"Heloo, siapa ituu?!" tidak ada respon. Karena dari jam 8 Orangtuaku sudah tidur lebih dulu
Aku menutup pintu kamarku dan beranjak kembali ketempat tidurku.

Kemudian..
"Waaaa!!!!!" Aku berteriak kaget saat berbalik ada sosok wanita berbaju putih tiba-tiba dibelakangku. Yang ternyata tak lain dan tak bukan adalah sosok Rein.
"Rein? Rein kamu sedang apa disini?"
"Denzel, apa kamu tidak rindu aku? Aku rindu denganmu, ayo kita main lagi"
"Enggak,  Rein pergi lah...! Beristirahatlah Rein.."
"Aku cuma ingin mengajakmu bermain. Aku tau kau kesepian hingga tanpa sadar kau menjadi anti sosial dikehidupan nyatamu, Denzel aku akan menemanimu.."
"Rein... Udah cukup.! Jangan ganggu aku.. Keluar dari kamarku!" aku membukakan pintu untuknya dengan rasa takutku.
Kemudian ia keluar dan menghilang meninggalkan aku. Hal itu semakin membuat ku tertekan dan depresi.

Dia masih kembali kali ini ia mengetuk kamarku dan sambil bernyanyi.

" Tok tok bukalah pintumu
Ayo kita bermain permainan kecil.
Tok tok bukalah pintumu, aku yakin kau bisa mendengarkan aku"

"Rraaagghhh!!" Teriak ku jengkel
Kemudian membuka pintu
"Rein pergilah!! Jangan ganggu aku lagii!"
Ehh ternyata Mamaku yang membangunkan ku karena sudah pagi.
"Denzel, kamu kenapa? Mama yang bangunkan kamu. Kamu masih teringat Rein yah?"

....Bersambung....