I Must Be Crazy

840 33 1
                                    

Aku sangat bingung dengan kejadian tadi malam. Entah sebenarnya itu mimpi atau aku berhalusinasi.

Pagi ini setelah sarapan, aku berangkat untuk kuliah
"Ma, Denzel berangkat dulu yah!"
"Iya hati-hati yah Nak!"

Setibanya di kampus. Aku langsung disambut dengan dosen galak. Karena pagi ini aku terlambat pada saat Jam kelasnya.
Tapi syukurlah setelah kena marah, aku diizinkan untuk duduk, tetapi ia mengurangi nilai disiplin ku.

"Denzel.. Denzel.." panggil temanku
"Iyah?"
"Kenapa sih kamu selalu bengong kalau aku perhatikan?"
"Jangan ajak aku bicara, aku sedang malas.!"
"Yaampun segitunya kau meresponku. Dasar payah!"
Aku tak menghiraukannya
"Denzel aku mau bicara nanti sama kamu. Kita kekantin yah." kata Alpha
"Oke" jawabku singkat

Saat jam istirahat kami berdua pun makan dikantin dan ternyata Alpha mau menraktirku untuk makan siang.

"Alpha, terimakasih sudah menraktirku, besok aku akan traktir balik."
"Santai ajah bro.. Oh iyaa aku mau nanya. Kenapa kamu sekarang jadi pemurung dan diam? Apa kamu masih belum bisa menerima kenyataan?"
"Ya kau tau lah...  Tadi malam aku mendapatkan mimpi buruk. Tapi saat itu aku sadar kalau aku bangun"
"Loh? Apa maksudmu? Tidur mimpi tapi kamu bangun! Kamu bicara apa?!"
"Entahlah Pha, mungkin aku sudah gila. Tadi saja aku tidak sengaja membentak Mamaku."

Selang waktu, Jam menunjukan pukul 15.00 aku berniat untuk pulang.
Saat ditengah jalan menuju kerumah tiba2 saja aku melihat wanita yang hendak dirampok oleh dua preman.
Langsung aku datang menolongnya dari preman tersebut..
Tanpa lama lagi aku langsung mendatangi mereka..

Tapi sayang aku mendapatkan lebam dimata dan kepala bekas pukulan yang cukup parah sehingga aku tersungkur.
Saat itu aku lalu bangkit.. Seperti ada yang merasuki tubuhku.. Aku tak bisa mengendalikan tubuhku, aku tiba-tiba mengambil balok yang timbul paku tajam, lalu menghampiri preman salah satu tersebut yang memegang tas hasil curian dan menarik tangannya kemudian menacapkan paku yang ada dibalok tersebut ke lengan bawahnya

"Aaarrrkkhhh!!!" Ia berteriak kesakitan
"Kembalikan tas itu, atau lenganmu robek" Kataku dengan nada emosi.
Kemudian ia menyerah dan mengembalikan tas itu.
Lalu pergi dengan tangan kanan yang bercucuran darah.

"Kamu gak papa dek?" Tanya Wanita tersebut
"Iya gak apa kak.. Lain kali kakak hati-hati." saranku untuknya.
Saat aku menengok kearah wanita itu, kemudian ia menghilang.

Dan dari belakangku suara Rein terdengar
"Makasih ya udah nolong aku, Denzel, selamat datang dipermainanku"
"Apa?, kamu menjebak aku?! Reiin berhentii sekarang juga! Aku gak mau kamu mengendalikan aku!" Aku berteriak pada Rein.

"Mas, Masnya kenapa yah?" tanya seorang pejalan kaki yang melihat tingkah anehku.
"Masa bodoh!" Jawabku sambil meninggalkanya Pergi

Saat aku berkaca dispion motorku, anehnya tiba-tiba lukaku menghilang dan tubuh terasa Normal seperti tidak ada luka lagi.
"Loh, kok?" Aku heran apa yang sebenarnya terjadi.
Yang jelas, aku seperti orang gila yang dipermainkan halusinasiku sendiri.

...Bersambung...

TOK TOK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang