Banyak typo harap maklum hehehe
Vote dan komentarnya!!
Selamat membaca!!!
Sasa pov
Hari ini aku begitu sial bertemu dengan lelaki gay yang tidak sopan. Yang aku butuhkan hanya uang, walaupun seribu lima ratus tapi itu cukup untuk beli satu gorengan yang membuat perutku lumayan keisi huh!!!
Ini apalagi jam tangan jelek dikasih sama si sompret..siapa yang mau beli ini jam?
Oooo...coba aku ke toko jam koko Cecep siapa tau dia mau beli 10 ribu aja udah untung nih hehehe.
Aku melanjukan Taxi dengan cukup cepat karena waktuku sudah habis. Aku tak ingin ribut dengan Kiki karena telah mengambil waktunya.
Aku menemui koko Cecep yang sepertinya banyak pelanggan yang sedang berbelanja.
"Ko...aku mau jual ni jam ko...masih hidup dan masih bagus ko!" Ucapku menyerahkan jam lelaki gay itu.
Koko cecep mengambilnya dari tanganku dan membolak balikan jamnya.
"Wow ini barang original aku ambil 5 juta ya!" Ucapnya.
Apa??? gue nggk salah dengar lima juta???
"Kalau diatas itu aku nggk sanggup ya!" Ucapnya sambil menurunkan kaca matanya.
Aku menggaruk kepalaku dan tidak mungkin aku menjual jam tangan lelaki gay itu, jika harganya saja sepertinya sangat mahal.
"Nggk jadi ko!!" Ucapku tapi tangan koko menahan tanganku yang ingin mengambil jam itu.
"6 juta deh!!" Ucapnya. Sebenarnya berapa harga jam ini.
"Maaf ko sepertinya pacar saya bakal marah saya jual jamnya. Saya pikir-pikir dulu ko!" Ucapku dan segera mengambil jam tangan itu.
Berandalan seperti dia punya jam semahal ini tapi, bayar taxi aja susah banget. Jangan-jangan dia copet ihh..
Hampir saja aku menjual barang yang bukan hakku huhuhu...godaan besar...maafkan hambamu tuhan.Autor.
Sasa mendekati Vano yang sedang tertawa bersama seorang anak perempuan yang lucu.
"Halo...sayang siapa namanya?" Sasa menyamakan tingginya dengan anak perempuan lucu yang berdiri disamping Vano.
"Yura..." ucapnya sambil menujukan senyum manisnya
"Kamu cantik sekali sayang, Yura nungguin siapa?" Sasa mengelus pipi caby Yura.
"Mama...sebentar lagi jemput Yura, seharusnya oma yang jemput tapi oma pergi sama Ninin dan lupa jemput Yura!" Yura menggembungkan kedua pipinya.
Sasa mengelus rambut Yura dan tertawa melihat ekspresi Yura.
"Bunda kenapa lama jemput Vano untung ada Yura yang nemanin Vano!" Ucap Vano dan segera memeluk Sasa.
"Maaf ya sayang bunda kerja cari uang buat Vano beli tas ben 10 nak!" Sasa mencubit pipi Vano.
"Sakit bunda...ih..."
Seorang wanita cantik berambut kuning mendekati mereka dan Yura segera berlari menghampiri wanita itu. "Mama lama banget sih!" Yura menyebikan bibirnya.
"Wah....makasi ya dek udah nemenin anak saya!" Ucap wanita itu.
"Nggk mbk saya juga baru nyampe ko!" Sasa tersenyum manis.
"Perkenakan saya mamanya Yura, nama saya Anita!" Anita menjulurkan tanganya.
Sasa menyambutnya dengan senang "nama saya Sasa bundanya Vano!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelit Vs Mata Duitan
RomanceNaik cetak. Sebagian part sudah dihapus sebagian. Vano segalanya bagiku. Kehadiranya menjadi penyemangat hidupku. Aku akan selalu bersama dan tidak akan ku biarkan wanita itu mengambilnya kembali. Aku harus kuat menghadapi cobaan demi cobaan yang me...