Awas!!! Banyak typoVote dan komentarnya
Apa yang dijalankan Sasa sebenarnya amat melelahkan jiwa dan raganya. Hari ini hari sabtu dimana ia harus bangun pagi tepat pukul 3 dini hari. Sasa menggeluti profesi sebagai tukang parkir disalah satu pasar Tradisional.
Keadaaan pasar cukup ramai di hari sabtu dan minggu. Apalagi pasar ini merupakan salah satu pasar Tradisional yang banyak dikunjungi pembeli dipagi hari.
Sasa mencium puncak kepala Vano yang masih terlelap. "Doakan mbk punya banyak uang agar kamu bisa sekolah yang tinggi nantinya dek!" Ucap Sasa sambil mengelus puncak kepala Vano.
Sasa menitipkan Vano kepada salah satu tetangga barunya. Sasa terpaksa pindah dari kos-kosan lamanya karena gosip yang mengatakan dirinya simpanan om-om. Sasa ingin Vano tubuh dilingkungan yang baik. Ibu pemilik kos bersikap sama seperti yang lainya menggosipkan Sasa menjual tubuhnya demi cari uang. tidakah mereka tau apa yang dikerjakan Sasa selama ini? mencari uang dengan cara yang halal.
Sasa bukan wanita sholeha yang sealu menghadap tuhan, ia hanya mengerjakan sholat subuh dan magrib saja. ia sangat menyadari jika ia telah melalaikan kewajibannya sebagai muslim, keinginanya untuk berhijab dan berubah ada pada didalam dirinya hanya saja ia masih menunggu waktu yang tepat dan membutuhkan seseorang yang bisa membimbingnya.
Awalnya Sasa mencoba mengabaikan mereka yang menghujat dirinya, namun saat mendengar tangisan Vano yang memilukan membuatnya harus segera memutuskan pindah.
Ia tidak ingin Vano bersedih karena ucapan para tetangganya yang mengatakanya anak haram. Vano selalu bertanya dimana ayahnya dan Sasa ingin sekali mengatakan jika ayah mereka sudah tiada. Tapi percuma saja Sasa menjelaskan yang sebenarnya Vano kecil tidak akan mengerti.
Beruntungnya setelah dua hari mencari rumah kontarak akhirnya Sasa mendapat rumah kontrakan dengan satu kamar dan memiliki ruangan cuku luas untuk Vano bermain.
Sasa juga mendapatkan seorang teman yang sangat baik yang bersedia menjaga Vano. Sesil seorang mahasiswa tingkat dua jurusan ekonomi yang ternyata satu kampus dengan Sasa.
"Sil...titip Vano ya! Entar kalau jam 10 mbk pulang, sebelum kamu berangkat ke kampus!" Ucap Sasa sambil memakain topinya.
"Sip...kak gampang atau biar aku nanti yang bawa Vano ke TKnya kak!" Ucap sesil
"Wa...makasi banyak Sil!" Ucap Sasa dan segera menuju motornya.
Sasa melajukan motor bebeknya dengan kecepatan sedang. Ia harus segera bergegas ke pasar tradisional tempat ia sering mangkal. Sasa bekerja sebagai tukang parkir dan sekaligus ojek. Ia bergantian dengan suparman temanya salah satu pereman pasar yang insaf tapi Parman bukan salah satu pemain di sinetron itu hehehe.
Awalnya Sasa ingin memanggil Suparman dengan panggilan Susu tapi Parman mengancam akan segera mendepak Sasa jika berani memanggilnya Susu.
Susana pasar yang becek, lecek tapi ada ojek tidak membuat Sasa wanita cantik ini jijik. Ia bahkan sangat akrab dengan beberapa pedagang memanggilnya cantik.
Si tukang parkir ini beraksi, ia tersenyum puas melihat lahan parkiranya telah dipenuhi beberapa motor. Sambil menunggu motor di lahanya, Sasa membeli beberapa jajan pasar kesukaanya, kue lapis dan bakpao isi kelapa.
Sasa mengunyah bakpao dengan cuek tanpa menghiraukan beberapa orang yang menatapnya penuh minat. Siapapu akan tergoda dengan kulit sasa yanh tetap putih bersih walaupun berada diterik matahari sekalipun tidak membuatnya jadi gelap.
"E...bang Man..! Gue cariin abang dari tadi!" Ucap Sasa sumringah
"Hehehe...gue semalam mabok jadi kesiangan nih!" Jelas Parman sambil menggaruk kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelit Vs Mata Duitan
RomanceNaik cetak. Sebagian part sudah dihapus sebagian. Vano segalanya bagiku. Kehadiranya menjadi penyemangat hidupku. Aku akan selalu bersama dan tidak akan ku biarkan wanita itu mengambilnya kembali. Aku harus kuat menghadapi cobaan demi cobaan yang me...