bc; w x d

5.2K 579 36
                                    


Wendy berjalan kearah ruang rapat dengan tergesa-gesa. Rapat dimulai jam setengah sepuluh dan sekarang sudah jam setengah sepuluh kurang dua menit, ia akan terlambat.

Sebenarnya bukan kewajibannya untuk mengikuti rapat hari ini, namun karena ketua kelas mereka sedang tidak enak badan, jadilah ia yang menggantikannya karena ia adalah wakil.

"Anjirlah Mina mendadak amat sakitnya." Omelnya masih sambil berlari kecil dilorong sekolah.

Ia membuka pintu ruang rapat, dilihatnya semua kursi telah terisi dan hanya ada satu kursi yang kosong, kursi 10 A.

"Kak maaf saya terlambat, ketua kelas 10 A sedang sakit jadi saya yang menggantikan." Ucapnya sambil membungkuk.

"Ga masalah, duduk aja Wen kita juga baru mulai kok." Suara teduh kak Dyo menyapa pendengarannya, membuat jantungnya berdetak kencang.

"Makasi kak." Ucapnya seraya duduk di kursi berlabel 10 A tersebut.

Selesai rapat, Wendy langsung keluar ruangan dan berjalan kearah kelasnya namun baru akan memasuki kelas tangannya ditarik oleh seseorang.

"Kak Dyo?"

"Wen, nanti pulang sekolah sibuk ga?"

"Ga kak, kenapa?"

"Temenin ke gramedia bisa ga? ada buku yang mau saya cari."

"Ehm gimana ya kak.." Wendy sok jual mahal, padahal dalem hatinya udah ngebet banget ngeiyain ajakan kak Dyo.

Kapan lagi coba diajak jalan sama gebetan?

"Kalo gabisa juga gapapa, saya pergi sendirian aja."

"Eh bisa kok kak bisa."

"Yauda ntar pulang sekolah saya samperin ke kelas ya, bye."

"Bye kak." Kemudian dia loncat-loncat kesenengan sambil jalan ke bangkunya, temen-temen satu geng mandang Wendy aneh.

Sepulang sekolah Dyo nyamperin Wendy ke kelasnya, mereka jalan bareng ke parkiran.

Sampai di gramedia Dyo langsung jalan kearah rak buku musik, sementara Wendy mengekor dibelakangnya.

"Mau belajar bikin lagu ya kak?"

Dyo ngangguk, "Sebenernya ini titipan Chanyeol tapi tuh anak kampret malah nyuruh saya."

Setelah mendapatkan buku yang dimaksud, mereka langsung pergi ke kasir untuk membayar.

Saat masih mengantri sekelompok cowok berdiri di belakang Wendy hendak mencoba untuk menggodanya, Dyo yang melihat itu langsung menarik Wendy untuk pindah ke barisan di depannya.

Tangan Dyo berada dibahunya sambil sesekali menoleh kearah cowok dibelakangnya, "Kenapa kak?"

"Gapapa, cuma saya gasuka aja sama mereka mau godain kamu."

Wendy merona ditempatnya saat mendengar penuturan Dyo.

Selesai membayar mereka memutuskan untuk makan baru kemudian pulang.

Pita keluar dari mobil, Dyo juga.

"Makasi kak udah nganterin sampe rumah."

"Saya yang harusnya bilang makasi udah ditemenin."

"Hehe iya kak sama-sama, Wendy masuk dulu ya kak."

"Eh Wen."

"Ya kak?"

"Lain kali kalo keluar jangan sendirian ya, minimal ajak temenlah satu."

Wendy mengernyit bingung, "Emangnya kenapa kak?"

"Kamu ga nyadar dari tadi banyak cowok yang ngeliatin kamu?"

"Ga kak, saya kan cuek orangnya lagian cuma diliatin doang."

Dyo gemas dan mencubit pipi Wendy, "Iya kamu itu cuek sampe ga sadar tadi mau digodain, untung ada saya."

"Eh masa sih kak?"

Dyo memutar bola matanya, Wendy ga peka keadaan rupanya. "Pokoknya lain kali gaboleh pergi sendirian, saya gasuka liat kamu digodain gitu. Kalo ga ada temen nanti perginya sama saya aja ya?"

Wendy bengong, antara percaya ga percaya Dyo ngomong kayak gini.

"Kenapa kakak gasuka?"

Dyo jadi gregetan.

"Saya cemburu Wendy, udah paham? sekarang masuk ya udah malem. salamin sama mama papa kamu." Ucap Dyo sambil mengusap kening Wendy, kemudian masuk ke mobilnya dan pulang.

"Kak Dyo cemburu sama gue? Beneran? Gue ga salah denger kan? Ga mimpi kan ini? AAAAA KAK DYO CEMBURU KAK DYO CEMBURU!"

Sekarang Wendy yakin, cintanya ke kak Dyo ga bertepuk sebelah tangan meskipun jalan menuju jadiannya masih selambat kura-kura.

"WENDY NGAPAIN KAMU BERISIK DI DEPAN KAYAK ORANG GILA?! MASUK!"

"IYA MAAAAAA!"



fin



sehun | ekskul✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang