Day 2 in San Diago
Hari ini aku mendapat banyak sekali hadiah dari fans fansku seperti boneka,permen,pakaian,dll.
Aku pun membawa semua barang barangku yg berat ini menuju arah lift, tiba tiba semua barang ku jatuh karena aku tak kuat membawanya,aku pun mengambilnya.
"Let me help you"Ucap seorang yg tiba tiba mengambil barang barangku. Aku pun melihat siapa itu.
"Thanks Johnson"Ucapku sambil tersenyum kepadanya.
"No problem"Jawabnya dengan senyuman yg manis. Ia pun membawa barang barangku sampai kamar hotel dan aku berterima kasih kepadanya lalu ia pergi ke kamaranya sendiri.
Karena acara tour mulai lebih awal jadi aku bisa bermalas malasan di kamar hotel dan menonton film dengan Cam & Aaron.
"Hei,kau ingin nonton apa?"Tanya Aaron sambil melihat-lihat film.
"Bagaimana kalau Film Horor"Saran Cam.
"What?Tidak ahh aku tidak mau"Kataku menolak
"Apa jangan jangan kau takut?"
"Tidak aku tidak takut"
"Ya sudah kalau begitu aku akan menainkan filmnya"
Cam mematikan lampu lalu mengambil popcron dan duduk disampingku.
Aku pun memberanikan diri untuk melihat film horor saat hantu dalam film muncul aku terkejut dan bersembunyi di balik selimut,Cam dan Aaron melihat kelakuanku dan tersenyum."Penakut"Kata Aaron
"jelas jelas filmnya seram bagaimana aku tak takut"
"Menurutku filmnya biasa biasa saja, ya cam?"
"Iya biasa biasa aja kenapa kau takut?"Jawab cam sambil memakan popcronnya.
"Ya sudah kalau begitu aku pergi saja"Kataku lalu berjalan menuju Pintu.
"Masa begitu saja marah" Ucap Cam
Aku menghiraukannya dan keluar dari kamar lalu pergi ke kamar Jc.
Aku pun didepan pintu kamar Jc lalu mengetuknya tak lama Jc membuka pintu.
"Oh,hey Selena what's up?"
"Can I stay in your room?Hanya sebentar"
"Tentu saja!"
Aku pun masuk dan melihat Kian sedang fokus dengan komputernya sampai ia tak sadar aku disini.
"Jadi ada apa kau kesini?"tanya Jc duduk di tempat tidur.
"Hanya bosan"Jawabku
Ia pun memberikan tatapan 'ok' nya dan pergi ke kamar mandi.
kian sedari td masih fokus dengan komputernya aku memikirkan sesuatu untuk menjahilinya, aku pun memdapatkan ide dengan melemparkan bantal ke arah nya dan tepat sasaran bantal tersebut mengenai wajahnya, seketika wajahnya memerah.
"Fuck?! Siapa yg melempar bantal itu?"
Aku hanya diam dan berpura pura mencari sesuatu di lantai.
"Selena!"Ucapnya dengan nada marah.
"Yes?"Jawabku berpura pura tak tahu apa apa.
"Apakah kau yg melempar bantar itu!?"
Aku hanya tersenyum dan perlahan berjalan mundur ke arah pintu dan wajah kian berubah menjadi merah seperti tomat.
"Sorry?"Ucapku tersenyum lalu cepat membuka pintu dan berlari ke arah lift lalu menekan lobi dan pada saat pintu lift ingin tertutup aku melihat kian berlari ke arahku dan pintu lift pun tertutup.
Aku merasa lega pada saat itu juga karena pintu lift tertutup sebelum kian sampai si depan lift. Tak lama pintu lift terbuka dan aku berada di loby lalu berlari ke arah restaurant yg berada di ujung jalan dan membeli minuman karena berlari sekitar 50 meter setelah itu aku menelphone Jc.
On the phone
S- Jc
Jc- Selena where are you?
S - Tenang Jc aku di tempat yg aman dan Aku baik baik saja.
Jc - Thank god
S - Kau tau dimana Kian?
Jc - Sedari td ia mencarimu kemana-mana
S - kau jangan beritahu kalau aku
menelphone mu ok?
Jc - ok
S - bye Justin
aku pun menutup telphonenya, karena aku lapar aku pun pergi ke sebuah restaurant yg tak jauh dari tempatku disana aku bertemu dengan Johnson dan makan bersamanya.